E-book MPP: Al-Qur'an Mempertemukan Kami

Alhamdulillaah...

Setelah Kamisnya lancar rilis e-book Mamah Gajah Ngeblog: Life Hack yang Mempermudah Hidup, Jumat 8 Maret kemarin sukses mempublikasikan e-book Majelis Pengajian Prancis

E-book berjudul Al-Qur'an Mempertemukan Kami ini berisi 14 kisah pengalaman teteh-teteh—demikian kami biasa saling memanggil—yang merupakan peserta rutin kajian MPP. "Cerita Muslimah Indonesia di Prancis" yang terdapat di dalamnya bisa tentang awal mula adaptasi tinggal di Prancis, pengalaman pengasuhan anak, kegiatan yang dilakukan selama di rantau, pengalaman bekerja dengan tetap menjaga ibadah, dan juga perjalanan wirausaha yang menjadi pilihan sebagian dari kami.

Niat awalnya buku ini akan dicetak fisik. Dimasukkan ke penerbit, entah Indonesia atau di Prancis, lalu dijual dengan royalti masuk kas MPP. Atau langsung disumbangkan ke Pesantren MD Fathahillah Ciamis Jawa Barat yang dipimpin oleh pembimbing kami, Ustaz Aep Saepudin Syahida. Karena toh MPP tidak (belum?) memiliki rekening sendiri juga!

Ide penyusunan buku ini sendiri sebenarnya sudah muncul cukup lama. Namun baru benar-benar ada gerakan nyata, saat tahun 2023 lalu MPP menginjak usia ke-5! Tak terasa!

Di situlah keinginan untuk mengumpulkan cerita kami, para muslimah Indonesia yang merantau di Prancis menjadi semakin membara (ciyeee). Kami ingin menunjukkan pada dunia (ciyeee lagiii), bahwa kami baik-baik saja. Kami masih bisa menjalankan keislaman dengan segala keterbatasan yang ada. Bukan berarti nihil hambatan nih ya. Tapi jelas, kondisi kami tidak seburuk berita bombastis yang tak jelas sumbernya, yang biasanya justru lebih viral tersebar ketimbang berita yang adem-adem saja. 

Saya dan Teh Dini, pendiri dan ketua MPP, merumuskan prosedur, menentukan timeline, sambil mencari-cari penerbit yang bisa jadi alternatif tujuan. Kami berbagi tugas. Teh Dini mengedit dari sisi konten, saya bagian ejaan dan tata bahasa sambil menyatukan semua naskah. Sampulnya? Diserahkan pada ahlinya. Ada beberapa teteh MPP lulusan desain, tuh!

Namun karena keterbatasan waktu para pengurus, ditambah jeda libur musim panas, pengerjaannya sangat tersendat. Bahkan hampir terlupakan! Sampai saat saya diminta mengoordinir e-book MGN kemarin itu. Saya pun mengajukan ide ke Teh Dini, kenapa tidak dirilis dalam e-book secara mandiri dulu saja?

Target utama saya pribadi adalah untuk tidak menjadikan ke-14 naskah yang sudah terkumpul "kedaluwarsa". Kebanyakan tulisan spesifik ber-setting tahun 2023. Termasuk saya sendiri. Beberapa masih dalam suasana Ulang Tahun MPP ke-5. Karenanya, saya ingin buku bisa terbit sebelum MPP melewati hari jadi ke-6. Kalau menunggu lagi, proses pengeditannya—untuk menyesuaikan dengan waktu—akan lebih panjang lagi, kan!?

Pada akhirnya, target meleset sedikit. Tepatnya, terlambat satu minggu pas persis. Karena kami, yang tak yakin mengingat kapan pertama kali MPP berdiri (baca: kapan pertama kali mengadakan kajian) di bulan Maret 2018, pernah sepakat mengambil tanggal 1 saja! 

Tak apa. Kebetulan tanggal 8 kemarin adalah kajian yang pertama diadakan di bulan Maret juga. Dan malah pas bertepatan dengan peringatan Hari Perempuan Internasional!

Demikian, terbitlah buku pertama MPP!

Sengaja saya sebutkan pertama karena berharap akan ada buku kedua, ketiga, ... dan seterusnya. Masih banyak cerita yang ingin kami bagi, dan juga kami catat sebagai pengingat untuk diri sendiri. 

Tentu, masih banyak kekurangan dalam buku pertama ini. Namun kami harap, kisah-kisah kami tetap bisa membawa manfaat. Baik bagi pembacanya, maupun kami para penulisnya sendiri. Aamiin...


Comments

Popular posts from this blog

Berbagai Hidangan Kambing Khas Solo

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi