Posts

Showing posts from October, 2021

KLIP dan MGN : Dua Komunitas Menulis yang Nyaman

Image
Tema Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog Oktober 2021 ini adalah Komunitas yang Aku Cintai... Kebetulan tahun 2021 ini boleh dibilang saya memasuki dua komunitas baru: KLIP dan MGN sendiri. Dua-duanya tentang menulis. Dan dua-duanya, hasil ajakan Kak Risna !... Kelas Literasi Ibu Profesional Kelas Literasi Ibu Profesional (KLIP) merupakan salah satu bagian dari Komunitas Ibu Profesional. KLIP mengajak para ibu dan calon ibu yang suka menulis untuk melatih konsistensinya. Mulai bulan Januari, peserta diminta menyetorkan tulisannya selama 1 tahun. Syarat minimal 10 tulisan per bulan untuk tetap bisa melanjutkan setoran, ampuh memotivasi saya untuk menulis lebih rutin... Mencatat apa yang kita tulis mendorong kita untuk menulis lebih banyak. Apalagi ada bagde kompensasi. Dan buat saya, adalah suatu kebanggaan tersendiri untuk bisa melanjutkan ke sesi selanjutnya saat ada banyak yang gagal... 😈😆✌ Saya betah di KLIP karena motivasi menulis itu. Di kelilingi teman-teman yang saling me

Agenda Mingguan Saya

Libur sekolah kan!? Kok nggak bisa ketemuan? Sibuk apa sih, sekarang?... Hehehe... Maafkan... 🙏 Jadi memang sejak kemarin sudah tak disibukkan dengan urusan antar sekolah yang kadang ribet karena jam masuknya yang variatif itu. Tapi tetap, hari cukup kosong saya standarnya hanya Senin, Selasa, dan Jumat... Kebetulan kemarin ada teman-teman Butet datang kerja kelompok. Ya! Kerja kelompok di hari pertama liburan. Ya Tuhan, salah apa aku?... 😅 Bref, jadi kemarin saya tak bisa menerima kunjungan... Nah, hari ini, kamu yang nggak bisa ketemuan kan!?... Ya sudah saya konsentrasi ke tugas saja. Meskipun akhirnya tak terpegang sama sekali karena ada beberapa hal yang harus diselesaikan dan sorenya Butet mengajak jalan-jalan... Kenapa tak menolak jalan? Ya karena hanya tinggal hari ini saya kosong!... Mulai September, agenda saya lebih penuh. Beberapa tugas berdatangan pada saat hampir bersamaan. Tapi senang... Konsekuensinya, ya saya harus bisa atur waktu... Tak mudah di awalnya. Apalagi mas

Perpustakaan Kota Kami

Image
Libur sekolah pertama sejak tahun ajaran baru tiba. Secara tradisi masih disebut sebagai vacances Toussaints , karena bertepatan dengan perayaan Toussaints pada tanggal 1 November meski belakangan sudah tidak benar-benar dirayakan. Saya suka menerjemahkannya sebagai libur musim gugur untuk memudahkan penjelasannya pada teman dan keluarga di Indonesia... Rencana liburan dibatalkan, kami akan banyak di rumah saja. Tak masalah. Sudah biasa. Yang berbeda tentunya berkurangnya kegiatan di luar rumah yang bisa kami lakukan... Meski pandemi sudah mereda di Prancis, kami tetap memilih membatasi saling berkunjung. Di bioskop tidak ada film yang benar-benar menarik. Museum kebetulan tutup untuk pergantian pameran. Hanya jalan-jalan di kota yang masih bisa suka-suka. Karena perpustakaan pun masih belum kembali buka... Perpustakaan memang jadi salah satu alternatif menarik di saat libur sekolah. Selain untuk membawa Butet meminjam buku, dia suka menemani saya saat pertemuan Club lecture di masa

Libur Musim Gugur Tiba

Mengajar itu melelahkan. Buktinya, dua Jumat ini saya sukses tidur siang selama dua jam! Dua Kamis saya mengajar. Kelasnya sih memang hanya satu setengah jam. Namun persiapannya, jelas lebih panjang... Stress yang mungkin sudah tak begitu saya rasakan, sepertinya masih tetap ada. Hanya saja manifestasinya berbeda. Bukan dengan kecemasan, kekhawatiran, kepanikan, lalu kegugupan saat mengajar. Tapi berupa kelelahan terpendam... Minggu lalu, saat tidur siang di hari Jumat, saya masih belum menyimpulkan. Tapi karena hari ini berulang lagi, rasanya memang ada pola yang sama. Itupun tadinya saya tidak langsung menyadari juga... Saat mengantuk sesudah makan siang, saya hanya mengingat bagaimana kemarin pontang-panting menyiapkan bahan ajar. Pasalnya, Rabu saya tak sempat. Sibuk dengan rekaman pengajian... Ada insiden saat pengajian Rabu yang kebetulan diputiskan mendadak terbuka untuk umum. Menyambut Maulid Nabi, ceritanya... Di awal acara, koneksi internet ustaz yang berada di Indonesia terp

Terima Kasih dengan Aksi

Image
Rencana liburan kami resmi dibatalkan. Jalan-jalan ke Tallinn dan Riga memanfaatkan libur musim gugur, akhir Oktober ini. Liburan yang sudah disusun sejak kepulangan kami dari Swedia musim panas lalu... Ya, suami saya baru menyadari enaknya keluar kota, bahkan negara, dan berganti suasana. Baru menghayati usulan saya sejak awal dia WFH untuk tetap pergi liburan tanpa mengambil jatah cuti. Toh dia bisa bekerja dari mana saja. Asal ada koneksi internetnya, tentunya. Dan ke tujuan yang memungkinkan dalam sudut pandang perkembangan pandemi... Oktober ini, Estonia dan Latvia merah membara. Meski perjalanan antar negara Uni Eropa tetap terbuka,  kami tidak bisa tutup mata. Kesehatan dan keamanan diri tetap yang utama. Karena itulah kami memutuskan untuk membatalkannya... Untuk akomodasi mudah saja. Kami memesan penginapan yang tak perlu langsung bayar. Kami bisa membatalkan tanpa biaya karena memang masih dalam tenggang waktunya... Membatalkan penerbangan, itu cerita lain lagi. Pertama, tida

Hari Pertama Mengajar

Akhirnya, tiba juga saatnya saya mengajar sesuai yang dijadwalkan. Setelah menanti dari awal September, sempat mengajar dadakan karena menggantikan rekan, mengajar sesuai penugasan hari ini serasa spesial... Tadinya, saya pikir jadwal mengajar saya bertepatan dengan sesudah diadakannya UTS. Ternyata bukan. UTS sudah diadakan seminggu yang lalu. Selasa tanggal 5 Oktober. Masih ada Kamis tanggal 7 yang belum jadwal saya... Saya yang lebih suka bersiap sebelum bertempur, selalu mengikuti perkembangan pelajaran. Saya sempat menyiapkan bahan ajar, sesuai yang saya perkirakan akan dicapai. Yang ini, tentu saja lebih lambat yang saya perkirakan di awal semester... Ya! Saya sudah sempat menyiapkan bahan di awal semester. Materinya saya perhitungkan dengan jumlah pertemuan yang diadakan. Dua pertemuan untuk satu bab. Tapi saya lupa memperhitungkan adanya ujian. Plus pertemuan berikutnya yang digunakan untuk membahas soal ujian... Memang sepertinya tak mungkin menyiapkan bahan ajar jauh-jauh har

Merendahkan Diri, Bukan Rendah Diri

Image
Hari ini saya makan siang sendiri lagi. Suami saya ke luar kota lagi. Ke tempat kliennya. Sepertinya, ini awal dari perjalanan dia harus ke luar kota 3 hari setiap minggunya... Siang ini saya memasak nasi goreng. Nasi goreng dengan kambing sisa tongseng. Dengan tongseng sisa paha kambing panggang kecap. Daur ulang tingkat dua!... 😋 Pagi tadi saya berhasil menyelesaikan satu podcast lagi. Sayangnya target menyelesaikan podcast terakhir diangnya gagal. Ada teman menelepon. Kami berbincang lama hingga Butet SMS mengabarkan sudah di bus. Dan itu artinya teman saya sudah agak terlambat menjemput anak-anaknya!... Tapi senang juga. Sudah lama kami tak berbincang. Ngalor-ngidul dari urusan anak-anak (tentu saja!) sampai soal kredit rumah. Dan perbincangan mengingatkan pada seorang teman lain, yang belakangan menjauh. Yang kemudian saya pikir ada unsur iri darinya atas saya... Iri? Apa sih, yang dilihatnya dari saya sehingga bisa diirikan?... Memang saya sendiri tak sadar sebelumnya. Saya piki

Lansia Cergas dan Mandiri

Image
Beberapa hari yang lalu, saat dalam perjalanan ke swalayan, saya bertemu seorang teman. Kami sama-sama anggota Club lecture , klub buku yang dibentuk pemerintah daerah kota kami. Sudah lama juga kami tak jumpa. Meski rumahnya sebenarnya masih di quartier saya... Teman?... Heu... Usianya sudah 70-an tahun. Baru belakangan saya memberanikan berbicara padanya menggunakan tutoyer seperti yang dimintanya berkali-kali. Tapi rasanya sungkan, untuk tidak ber- vouvoyer pada beliau yang lebih sepuh ketimbang ibu saya itu... Melihatnya, membuat saya rindu pada rekan-rekan anggota Club lecture lainnya. Melihatnya, membuat saya teringat, betapa saya ingin menua seperti mereka... 😇 Lansia yang Cergas Anggota Club lecture yang saya ikuti memang kebanyakan lansia. Ya mungkin karena waktu pertemuannya yang diambil saat jam kerja. Yang sempat datang hanya para pensiunan. Dan para pengangguran dan ibu rumah tangga seperti saya. Tentu, ada juga mereka yang aktif jika kebetulan bukan jadwal kerjanya

Makan Siang Sendiri Lagi

Selasa kemarin, saya makan siang sendiri. Setelah lebih dari setahun tak begitu, rasanya aneh juga... Sejak pandemi, suami yang kerja dari rumah, membuat saya tak pernah makan sendiri meski Butet sekolah, dan Ucok sudah merantau... Memang sih, meski suami di rumah, kadang saya makan sendiri juga. Saat suami kelamaan meeting dan saya sudah kelaparan, misalnya. Tapi tetap ada minimal dua piring yang saya sajikan di atas meja... Justru malah suami yang beberapa kali makan sendiri di rumah, saat Butet sekolah dan saya makan siang di rumah teman. Ya, sekali-kali lah... Apalagi sejak suami kerja di rumah, praktis saya tak bisa menjamu teman-teman kan!?... Jelas, sebelum pergi saya siapkan dulu makan siangnya. Bahkan sering saya baru berangkat sesudah menyajikannya di atas meja!... Beberapa kali suami keluar makan dengan teman-temannya juga kok. Tapi karena keluarnya hanya bisa mengambil waktu di luar jam kerja, praktis hanya di akhir pekan saja. Yang artinya ya Butet ada di rumah. Alias saya

Nostalgia Sahabat-sahabat Pena

Image
Sejak tinggal di Prancis, ada kebiasaan baru yang sederhana, yang boleh dibilang saya lakukan setiap harinya, yang amat sangat jarang saya lakukan di Indonesia sebelumnya : mengecek kotak surat! Di Prancis, hampir setiap hari kami menerima surat. Tagihan pajak, tagihan listrik, tagihan air, dan tanda terima dari masing-masingnya. Surat pemberitahuan dari mairie, detil jaminan sosial, jumlah asuransi pensiun, ... atau sekedar iklan saja... Baru belakangan banyak diadakan pengurangan surat-menyurat. Slip gaji sudah didigitalkan, rekening bank pun bisa diakses online saja. Ya! Soal bank online memang di Prancis cukup ketinggalan. Tapi itu cerita lain lagi... Pak Pos di Prancis bekerja setiap hari. Di gedung apartemen kami facteur , begitu orang Prancis menyebut tukang pos, datang sekitar jam 2 siang memasukkan surat-surat ke kotaknya. Mengebel hanya jika ada surat atau paket tercatat saja... Di Indonesia, belum tentu seminggu sekali pak pos datang ke rumah. T api ada masanya, di mana saya

Kewajiban Passe Sanitaire untuk Remaja

Tanggal 30 September 2021 kemarin ini passe sanitaire resmi diberlakukan juga untuk para remaja di atas 12 tahun. Untuk ke bioskop, ke restoran, ke bar... Bar?... Heu... Juga untuk ke klub olah raga dan tempat kursus. Dan di sinilah yang banyak mendatangkan protes... Kewajiban memiliki passe sanitaire ini membuat banyak anak remaja yang tak bisa lagi mengikuti kegiatan luar sekolah. Pasalnya, seringkali ini bukan semata-mata salah mereka! Sebagai anak yang belum dewasa, para remaja ini hanya bisa mendapatkan vaksin dengan ijin kedua (!!!) orang tuanya. Dan saat dilakukan suntikan vaksinasi, harus dengan dampingan minimal salah satu dari orang tua... Masalahnya, tak semua orang tua bersedia memvaksinkan anaknya. Entah karena anti vaksinasi dengan berbagai alasannya yang artinya mereka sendiri juga tidak bervaksin, atau belum yakin akan keamanan vaksin buat anak-anak, yang artinya mungkin sebenarnya mereka sendiri sudah bervaksin... Untuk melakukan tes PCR atau antigen pun, mereka yang b