Posts

Showing posts from February, 2022

Tentang Lutut

Sakit lutut yang ini, dimulai Desember kemarin. Sekitar tanggal 20an lah. Ingat karena saat itu menjelang saat Ucok mudik. Meski tak berani nyetir malam, sempat terpikir untuk menjemputnya sekeluarga dengan Uber. Tak jadi karena untuk jalan pun susah. Dan ingat, karena sempat dicatat di blog juga... "Yang ini". Karena sebelumya saya pernah sakit lutut di tahun 2017. Ingat karena ada hasil rontgent-nya. Namun saat itu jenis sakitnya berbeda... Tak Bisa Ditekuk Waktu itu saya ingat sakit lutut di luar rumah. Saat mau pulang sesudah menyaksikan pertandingan anggar si Butet. Kami tak dapat tempat duduk. Berdiri lama. Pertandingan berlangsung lambat, pula! Saat mau memasuki mobil, kaki kiri saya mendadak kaku. Sakit untuk ditekuk. Tak bisa susuk masuk mobil. Padahal kan saya harus menyetir! Jarak jauh, pula! Saya duduk sejenak. Mengistirahatkan kaki. AlhamduliLlaah beberapa menit kemudian, enakan. AlhamduliLlaah tak kambuh dalam perjalanan. Selamat sampai di rumah... Saya berkons

Pelonggaran Protokol Pandemi Februari 2022

Jumat 25 hingga Minggu 27 hari ini diselenggarakan Festival International de Jeux di Palais des festivals Cannes. Tapi kami tak ke sana... Mulanya Butet berminat. Masih bimbang mau bersama saya atau papanya, atau mengajak temannya. Sahabatnya yang baru pindah ke Cannes dua tahun yang lalu belum pernah ke sana. Tahun lalu, festival tak diadakan karena pandemi. Tapi akhirnya tak jadi pergi... Butet merasa sepertinya sudah tak seasik dulu lagi mencoba-coba permainan dalam kategori keluarga. Namun belum berminat juga ke permainan kategori dewasa. Lagipula dia memang enggan sekali ke keramaian meski katanya pandemi di Prancis sudah mereda... Setelah sejak 2 Februari pemakaian masker tak lagi diwajibkan di luar, mulai besok pemakaian masker di dalam ruangan yang mewajibkan sertifikat Covid juga tak lagi diperlukan. Museum, bioskop, restoran, ... sudah tak perlu bermasker lagi. Namun tetap harus bermasker di dalam transportasi umum... Anak sekolah masih harus bermasker di dalam kelas. Mereka

Kesetiaan Mr X - Keigo Higashino

Tepat setelah menyelesaikan Hujan-nya Tere Liye, saya melihat bahwa Kesetiaan Mr X tersedia. Lekas saya pinjam. Akhirnya! Setelah meminjamnya di musim panas lalu tapi tak sempat menyelesaikannya, menunggu memantau sekian lama, saya bisa melanjutkan membacanya. Kali ini, sampai selesai!... Alibi yang Sempurna Kunjungan mantan suami Yasuko berakhir dengan kematian laki-laki yang hendak memerasnya itu. Yasuko berniat melapor ke polisi saat Ishigami mengetuk pintunya, dan menawarkan diri untuk membantunya, menyingkirkan korban dan mengurus semuanya. Yasuko dan putrinya Misato cukup mengikuti petunjuk tetangganya itu saja… Strategi Ishigami membuat polisi kesulitan mencari pelaku pembunuhan saat korbannya ditemukan kemudian. Semua petunjuk mengarah ke Yasuko, tapi alibinya tak bisa dipatahkan... Sampai kemudian detektif Kusanagi berkonsultasi dengan sahabatnya Dr Yukawa yang ternyata merupakan sahabat Ishigami di masa kuliah. Ishigami pun harus membuat keputusan drastis untuk melindungi Yas

Batal Julid

Kemarin saya bertelepon dengan seorang sahabat. Cerita ngalor-ngidul. Ngomongin orang? Jelas! Ghibah dong? Heu... Relatif!...  Julid? Insya Allah enggak...   Memang kami membicarakan tentang seseorang. Tapi lebih ke tidak mengertian kami akan sikapnya. Kami ingin memahami mengapa dia berlaku seperti itu. Dan kalau bisa, menemukan solusinya... Kami berdua saling percaya bahwa apa yang kami dengar, berhenti di kami. Tidak akan ke mana-mana. Dan karena itulah kami merasa saling bebas bercerita... Tapi bukan tentang orang ke tiga itu yang mau saya ceritakan hari ini... Ngobrol sana-sini, tiba di satu titik di mana sahabat saya menceritakan tentang obrolannya dengan orang lain lagi. Seorang teman yang saya kenal juga. Tentang saya! Teman itu menanyakan kabar saya. Sahabat saya menceritakan tentang petualangan pindahan saya yang belum jadi-jadi juga. Teman saya tahu mengenainya. Tapi tak banyak tahu perkembangannya karena dia sendiri pindah dan saya tak terlalu dekat dengannya... Ternyata an

Kembali ke Podcast

Hari ini, Rusia menyerang Ukrania... Tapi daripada imun turun mengkhawatirkan hal-hal yang belum terjadi, lebih baik saya mulai mengurus podcast saja. Setelah libur sejak Desember, akhirnya hari ini  kembali   membuka Audacity lagi... Selain sudah ada rekaman dari zoom KBK Selasa lalu, saya juga menerima rekaman suara mandiri dari salah satu anggota KLIP. Memang selain berisi penggalan obrolan selama zoom KBK tiap bulannya, podcast KLIP juga bisa diisi dengan rekaman mandiri dari anggotanya... Rekaman ini bisa berupa rekaman siap tayang. Rekaman yang sudah lengkap dengan musik latarnya segala. Seperti yang sudah sempat saya terima tahun lalu. Atau bisa juga rekaman mentah yang masih musti diedit di Audacity dan ditambah musik latarnya di Anchor sebelum dipublikasikan.  Dan rekaman jenis ke dua inilah yang saya terima kali ini... Rekaman zoom yang saya terima rupanya tak lengkap. Bagian pertama sebelum koneksi putus belum ada. Semoga saja terekam. Sambil menunggu kabar selanjutnya, saya

Hujan - Tere Liye

Setelah mengantri sekian lama, akhirnya saya dapat giliran membaca buku hujan-nya Tere Liye di iPusnas! Jelas langsung saya klik begitu melihatnya tersedia. Yang mengantri juga sudah lebih dari 20 ribu jumlahnya!... Lail, Esok, dan Hujan Menceritakan tentang perjalanan Lail yang kehilangan seluruh keluarganya di sebuah bencana alam yang menimpa seluruh dunia pada tahun 2042. Masa di mana dunia sudah maju, dengan teknologi canggihnya.. Lail yang saat itu berusia 13 tahun, diselamatkan oleh Esok yang berusia 15 tahun. Mereka pun berlindung di tempat pengungsian setelah menyelamatkan ibu Esok. Satu-satunya anggota keluarga Esok yang tersisa... Setelah kota kembali pulih, Esok diangkat anak oleh Wali kota setempat yang juga bersedia merawat ibu Esok yang sakit pasca bencana. Lail ditempatkan di panti sosial... Meski berpisah tempat tinggal, mereka tetap menjalin kontak. Mereka tetap bertemu meski tak sesering sebelumnya. Hingga suatu hari Esok harus ke ibu kota untuk melanjutkan kuliah. Da

Zoom KBK Pertama 2022

Hari ini, lutut masih belum pulih. Masih terasa sakit. Meski sudah tidak sesakit kemarin.  Butet harus ke sekolah naik bus lagi... Papanya masih di rumah. Keberangkatannya pagi ini diundurnya ke malam hari. Padahal dia bangun dini hari. Tapi lalu kembali tidur lagi. Dan saya tak bertanya-tanya karena saya sendiri masih sangat mengantuk... Menjelang Subuh, baru dia mengabarkan kalau sudah mengundurkan penerbangannya. Dan saya bar benar-benar menyadarinya. Tapi toh sudah terlambat juga, kalau sekiranya memang dia tertidur saja... Sepertinya suami memang lelah. Tak tega saya membangunkannya untuk mengantar Butet ke halte bus. Lagipula kalau hanya jalan sedikit malah bagus untuk kaki saya kan!? Dan dia tak terbangun sama sekali selama saya keluar rumah... Tak mengantar Butet, artinya sebelum jam 8 saya sudah di rumah. Perkiraan akan terlambat bergabung dengan zoom Klub Buku KLIP-pun bisa dihindarkan. Yah, ambil sisi positif dari kesakitan saya saja ya; saya jadi bisa ikut zoom on time!...

Rentrée Hiver 2022

Hari pertama kembali sekolah setelah libur musim dingin. Diawali dengan lutut yang kambuh!... Sebenarnya saya sudah mumai merasakannya malam. Terbangun dari tidur dengan lutut yang menggigit. Tapi saya terlalu lelah untuk bangun mengambil kompres. Dan tak tega membangunkan suami. Wong saya aja capek, gimana dia, kan!?... Saya hanya berusaha mencari posisi nyaman saja. Berharap tak lama, seperti saat kambuh terakhir kali, dua minggu yang lalu. Dan tertidur karena ya memang masih ngantuk... Tak taunya saat weker menyala, langsung sakit lutut yang terasa. Terpincang-pincang keluar kamar mencari kompres di freezer. Tak lupa sekalian memindahkan hp Butet dari ruang tamu ke kamarnya. Biar tak perlu lari-lari saat wekernya berbunyi seperti biasanya... Saat weker Butet berbunyi, saya kirim whatsapp padanya. Saya kabarkan kalau lutut kambuh. Dia tak boleh terlalu santai karena mungkin harus ke sekolah naik bus. Tak diantar bermobil... Kami masih sempat sholat Subuh berjamaah, dan saya sempat si

Tak Ada Rahasia di Antara Kita

Hari Minggu yang cerah. Kami di rumah saja. Tapi kemarin, yang juga cerah, Butet keluar berdua papanya... Kemarin suami hendak mengambil pesanan kapsul kopinya ke kota. Saya bilang ke Butet untuk ikut saja. Sekalian beli bahan untuk tugas art plastique. Meskipun sebenarnya tugasnya sudah menumpuk. Tapi sudah lama juga mereka tak keluar berdua... Pikir saya lumayan, bisa me time. Sambil ngedit tulisan buat tantangan bulanan Mamah Gajah Ngeblog. Biasanya, saya mentok di 700-an kata. Kali ini, dibatasi 500-1250 kata kok malah bablas! Bahkan sesudah bolak-balik diedit seharian, tetap mepet di 1243. Itupun tak menghitung emoticon. Dan belum termasuk caption fotonya yang alhamduliLlaah tak masuk hitungan! Ternyata tak lama bapak-anak keluar. Tak sampai dua jam sudah mengetuk pintu. Pulang-pulang, Butet langsung curhat. Cerita panjang-lebar. Seperti kebiasaannya kalau pulang sekolah saja. Terutama ngomel-ngomel karena diajak papanya ke Starbuck!... Buat Butet, Starbuck sungguh tak hygienis. A

Perjalanan Bela Bangsa

Image
Kalau tidak menghitung perjalanan berpesawat menuju Swedia musim panas 2021 lalu --yang setelah itu kami terpisah karena Ucok sibuk dengan urusannya sendiri dan praktis tak bisa ikut jalan-jalan sekeluarga--, perjalanan kami ke Paris Februari 2020 adalah perjalanan berempat kami yang terbaru. Itupun, apa bisa disebut jalan-jalan? Sementara tujuan utamanya adalah persiapan pindah rumah yang belum terealisasi hingga saat ini?... Untuk Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog bulan Februari yang bertema Pengalaman Travel yang Berkesan ini, saya mau cerita tentang perjalanan bertiga saya, suami, dan Butet ke Paris bulan Oktober 2021 lalu. Kebetulan belum sempat tercatat runut, dan memang itulah jalan-jalan ke luar kota kami yang terkini... Berpesawat Berdua Butet Kami ke Paris selain memanfaatkan libur sekolah musim gugur, juga karena suami harus bekerja di kantornya saat itu. Lumayan kan, ada satu tiket yang dibiayai kantor dan hanya perlu membayar 2 tiket pesawat untuk saya dan Butet s

Hari Terakhir Vacances Hiver 2022

Kemarin kami keluar agak sore. Saya biarkan Butet bermalas-malasan. Karena toh, kami keluar utamanya untuk membeli buku La Faucheuse (Scythe) jilid ke 3 yang dijadwalkan terbit kemarin. Sekalian mengambil pesanan buku buat pelajaran Bahasa Prancis. Buat dia, gitu... Jadi terserah mau pergi apa enggak... Cuma memang saya pesankan kalau kami akan sekalian ke agen pengelola apartemen. Kami harus ke sana untuk mengambil remote pembuka gerbang besar. Entah kenapa remote kami tak berfungsi. Sudah diganti baterainya sekalipun... Saya bilang, kalau mau keluar, harus ke sana dulu. Jadi makin lambat dia bersiap, makin pendek waktu kami jalan-jalan di kota!... Kami baru pergi jam 4 lebih. Ada acara balik lagi ke rumah mengambil handphone pula!... Bukan apa-apa. Barre code buat pengambilan pesanan ada di sana. Tak mungkin kami mengambil paket tanpanya... Acara ke agen lancar saja. Kebetulan kami mendapatkan bus dengan cepat juga. Dari rumah, ke kota dulu, menyambung bus, lalu balik ke kota lagi, s

Self-rewarding, Self-loving

Image
Seperti kebanyakan ibu-ibu (dan bapak-bapak?), sejak memiliki anak, prioritas diri berubah. Anak menduduki posisi di atas diri sendiri. Sulit memikirkan diri sendiri tanpa mempertimbangkan kepentingan anak terlebih dahulu... Ayam atau daging tinggal sepotong, mau makan, nanya anak dulu. Camilan atau kue tinggal satu, meski kesukaan, tetap menawarkannya dulu ke anak... Jangankan untuk bikin janji ketemuan dengan teman, janji temu dengan dokter spesialis yang susah dapatnya pun harus mencocokkan dengan jadwal anak-anak terlebih dahulu!... Saat soldes mau mulai kemarin, saya sudah berencana membeli ini-itu untuk diri sendiri. Mengganti kemeja yang sudah usang, cardigan yang ternyata tinggal dua yang layak dikenakan ke luar rumah dan warnanya biru tua semua, celana yang kesempitan, ... eh?... Hehehehe... Tentu saja, rencana itu disusun dengan mempertimbangkan membeli terlebih dahulu pakaian untuk Butet yang pertumbuhannya masih pesat. Lalu menambah baju-baju hangat si Ucok yang kebetulan

Musée des explorations du monde

Image
Sebelum libur sekolah mulai, Butet meminta untuk banyak jalan-jalan keluar rumah jika kami tak ke luar kota. Pada prakteknya, dia sendiri yang tak mau ke Paris minggu lalu, atau ke Toulouse minggu ini, membersamai perjalanan papanya. Kemudian dia sendiri yang suka tidur lewat tengah malam, yang akibatnya ngantuk lagi sesudah Subuh. Lalu susah diajak gerak sesudah makan siang!... Sejak dia memutuskan tak mau ikut ke luar kota, saya tawarkan untuk minimal ke Musée des explorations du monde , Museum Penjelajahan Dunia yang sebelum 2021 bernama Musée de la Castre . Niatnya, selain melihat-lihat koleksi museum, Butet bisa melukis pemandangan dari sekitaran museum  yang terletak di kota tua Cannes ini...  Rencananya, kami ke museum kemarin siang. Tapi batal karena setelah mengecek website, museum buka dari jam 10-13, lalu 14-17. Kami baru siap jam 3an sore, kemarin. Sepertinya mepet mengingat kami suka berlama-lama di museum. Apalagi kalau pakai stop bikin sketsa segala... Hari ini, kami ber

Inspirasi dari K-Drama Our Beloved Summer

Image
Kemarin malam, saya dan Butet menghabiskan episode terakhir Our Beloved Summer di Netflix ... Ini adalah K-drama ke sekian yang kami tonton bersama. Saya lupa detilnya apa saja. Tapi ingat menonton Let's Eat 1 dan 2 --yang 3 belum kami temukan--, sebuah drama tentang kucing Imaginary Cat, dan terakhir adalah A Love So Beautiful, K-drama adaptasi dari J-drama... Screenshot : Netflix France Our Beloved Summer adalah drama manis. Casting-nya oke dengan aktor-aktris yang meyakinkan. Soundtracks-nya pun asik. Recomended buat yang mencari romcom santai. Feel good k-drama dengan happy ending, tentunya. Menarik juga karena tak ada konflik di episode 14-15, seperti format klasik biasanya... Yang lebih menarik lagi buat kami tentunya adalah profesi Choi Ung sebagai ... heu, apa ya? Apa bisa disebut pelukis? Penggambar? Artis lah ya... Yang jelas ini membuat obrolan kami lebih seru, mengingat Butet sendiri juga suka menggambar!... Kami menganalisis alat gambar Choi Ung. Bagaimana dia menatany

Pertengahan Pertama Februari 2022

Masuk minggu ke dua libur sekolah. Hujan. Akhirnya. Setelah sekian lama... Hujan seharian di daerah saya. Udara terasa dingin. Memang di prakiraan cuaca, departement kami dinyatakan vigilance jaune untuk salju! Yak, salju! Tapi itu untung daerah pegunungan di atas 1000 meter saja. Daerah kami yang hanya 10 meter sih hujan air saja. Dan dapet dinginnya!... Akhirnya saya mengurus jemuran. Sedikit demi sedikit. Dingin juga menjemur baju basah yang sudah mengendap semalaman. Tapi harus dikeluarkan sebelum kelembaban menempel, dan membuat pakaian bau tak sedap... Saya sempatkan juga mulai menyiapkan Royal au Chocolat. Bagian bawahnya dulu. Biskuit almond dan lapisan pralin-nya dulu. Habis makan siang, baru menyiapkan mousse-nya. Toh baru bakal bisa dimakan sesudah 4 jam juga. Tanggung. Paling habis makan malam baru bisa disantap...  Bahan-bahan untuk royal sudah ada sejak libur desember kemarin. Sempat niat membuat Royal saat Ucok di rumah. Ternyata tak sempat. Tau-tau, krim sudah kadaluars

MOOC Pertama 2022

Hari ini mendung. Tapi bukan karena itu kami tak ke mana-mana. Belanja ke swalayan pun skip. Belanja daging, lewat Uber Eats. Lalu menghabiskan hari bersantai saja. Memang dasar orang rumahan sekali ya!?... Pagi tadi seharusnya saya libur. Tapi jadi ikut zoom yang diselenggarakan grup pengajian kami untuk anak dan remaja. Tadinya saya sudah pamit absen karena toh anak remaja saya tak mau ikut. Sudah terlalu besar, katanya. Dan hari Minggu memang dia memilih bermalas-malasan saja. Meskipun sebenarnya acara dimulai jam 10!... Dari beberapa hari yang lalu, saya sudah dikontak salah satu anggota tim untuk menanyakan tentang cara merekam meeting. Sudah saya jelaskan. Dan sepertinya sudah jelas juga. Namun sebagai dukungan moral, saya hadir saja di pertemuan pertama. Apalagi memang saya sedang tidak ada acara ini... AlhamduliLlaah semua lancar. Anak-anak terlihat antusias dan semangat. Aktif bereaksi. Hanya share screen presentasi pembicara yang agak tertutup oleh blok hitam entah apa. Sayan

Sabtu Browsing

Hari ini cerah. Tapi kami di rumah saja. S aya santai menonton drama, suami entah apa dengan laptopnya, dan si Butet tidur sepagian...  Semalam, suami sampai rumah sudah jam 11an malam. Tentu saja Butet belum tidur. Dan tak langsung tidur bahkan sesudah papanya berangkat tidur... Kami menyelesaikan menonton Victoires de la musique yang berakhir tengah malam. Sambil Butet browsing-browsing informasi mengenai perguruan tinggi jurusan animasi 2D dan 3D yang dilakukannya hampir sesorean. Dan masih berlanjut lagi sampai hari ini... Memang beberapa bulan ini Butet sepertinya mantap untuk belajar mengenai animasi. Dia suka menggambar, dan tertarik berkarir ke arah sana. Namun di lain pihak merasa tak cukup berbakat kalau menekuni seni murni. Dipilihlah dunia animasi ini. M inatnya ini sangat didukung oleh abangnya yang kuliah di jurusan game design... Kalau abangnya memilih sub jurusan project management, dia mendorong Butet untuk memilih sub jurusan grafis. Atau mungkin programming, untuk me