Posts

Showing posts from July, 2023

Pendaftaran IMEI untuk WNA

Sesuai rencana, kali ini saya akan berbagi cerita mengenai pendaftaran IMEI bagi WNA. Tapi disclaimer dulu: ini berdasar pengalaman akhir Juni 2023. Bisa jadi nanti ternyata prosedurnya lain kan!? Kok bisa pengalaman WNA? Pengalaman siapa? Buat yang belum tahu, dari kami berempat, baru si Ucok yang sudah pindah kewarganegaraan. Terpaksa. Karena Indonesia tidak belum mengakui dwi kewarganegaraan. Saya, suami, dan Butet masih WNI. Cinta Indonesia? Meski paspornya sudah tak hijau lagi, Ucok masih cinta Indonesia kok! Jadi kecintaan pada bangsa tak ada hubungannya dengan warna paspornya! Kalau kami masih WNI, itu karena belum melihat keuntungan berganti saja.  Tapi itu bahasan lain lagi. Sekarang fokus soal IMEI saja dulu yaaa. Saat melakukan laporan bea cukai kemarin, saya masukkan Ucok ke formulir bersama. Meski warna paspornya berbeda? Yak! Dan bisa kok. Di formulir bea cukai itu sebenarnya ada pendaftaran IMEI juga. Namun karena bagasi pas sudah lengkap dan penjemput sudah cukup lama

Masuk Indonesia Juni 2023

Saya ingin mencatat tentang prosedur masuk Indonesia kami di akhir bulan Juni 2023 kemarin. Perlu diketahui bahwa saat itu Presiden telah menyatakan bahwa Indonesia sudah keluar dari masa pandemi dan masuk ke situasi endemi. Peraturan untuk masuk wilayah Indonesia yang berlaku saat itu adalah Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 17 Tahun 2023 tentang Penetapan Berakhirnya Status Pandemi Covid-19 di Indonesia yang ditetapkan pada 22  Juni 2023. Untuk lebih presisi, silakan cek lagi informasi peraturan yang berlaku di situs-situs pemerintah yang resmi sebelum keberangkatan Anda ke Indonesia. Situasi Endemi Berdasarkan peraturan tadi, masuk Indonesia sudah relatif normal. Tidak diperlukan lagi persyaratan vaksinasi, baik untuk perjalanan internasional maupun domestik. Penggunaan masker juga sebatas arahan saja. Tidak ada kewajiban. Kami sendiri melakukan perjalanan pesawat dan kereta api domestik selama liburan ini. Tak ditanyakan mengenai vaksin. Meski di tiket yang kami beli online

Netflix Party!

Mudik ke Indonesia adalah saatnya ... menonton anime sebanyak-banyaknya di Netflix!!! Seperti sudah diketahui khalayak umum, koleksi Netflix bervariasi antar satu negara ke negara lain. Akses ke koleksi tergantung pada IP address gawai kita. Bukan pada login kita. Bukan atas di Netflix negara mana kita mendaftar. Yang tampil pada menu Netflix akan berubah sesuai di negara mana kita saat mengaksesnya. Kami mendapati itu tahun lalu, saat liburan ke Indonesia. Konten Asia tersedia lebih banyak. Benar-benar menyenangkan buat kami yang suka anime, Kdrama, juga Jdrama. Tanpa melupakan film-film Indonesia, tentunya! Tahun lalu, saya menyempatkan mengunduh beberapa film dan serial ke tablet saya sebelum kembali ke Prancis. Selesai mengunduh, saya matikan wifi. Koleksi pun aman hingga wifi tersambung kembali. Namun liburan kali ini saya tak banyak memanfaatkan menonton Kdrama. Saya hanya melanjutkan—dan menyelesaikan—See You in My 19th Life yang sudah mulai saya tonton bersama Butet sejak kelua

Meet Up MGN Juli 2023

Selasa 25 Juli 2023 lalu adalah jadwalnya Pertemuan KBK. Meski mengagendakan untuk bisa hadir, saya yang berstatus cuti tentu sudah memasrahkan ke anggota tim yang lain. Tak mau ambil resiko. Masa liburan adalah masa yang tak jelas, kan!? Lagipula itu hak saya juga untuk cuti. Saat Teh Shanty mengusulkan ketemuan di Bandung, saya beride untuk sekalian saja Pertemuan KBK offline. Gayung bersam but dan Teh Shanty mengajak untuk mencoba bertemu di sebuah kafe literasi. Namun, setelah dipikir-pikir, rasanya tak akan bisa maksimal kalau meet up sambil online. Tak maksimal untuk dua-duanya. Ngobrol tak bebas, video chat juga kurang mantap. Akhirnya kami putuskan untuk menggeser ketemuannya ke hari Rabu saja, sehari sesudah Pertemuan KBK. Pada perkembangannya, yang tadinya ketemuan KBK alias lebih ke KLIP, eh malah jadi lebih ke ketemuan MGN! Anggota MGN memang lebih jelas sih. Dan koordinasinya lebih mudah juga. Jadilah Rabu 26 Juli 2023 kemarin, saya ketemuan dengan teman-teman MGN yang seb

Ucok Kembali Merantau

Dan Ucok pun sudah kembali menginjakkan kakinya di tanah perantauannya di Pulau Gotland di Swedia sana. Dia berangkat sendirian mendahului. Tanggal 31 Juli nanti, dia akan mulai kuliah musim panas yang sudah direncanakannya. Lho? Bukannya sudah lulus sarjana? Memang! Kuliah ini tak ada kaitannya dengan tahap sarjananya. Tidak pula dengan tahap masternya. Kuliah terbuka saja. Dengan persyaratan bagi yang ingin mengikutinya, tentunya. Penjadwalan Ucok ini adalah salah satu yang menyulitkan proses pembelian tiket mudik kami tahun ini. Niat memanfaatkan satu-satunya periode di mana Butet mulai libur sekolah awal Juni pun tak terlaksana. Ya. Karena hanya tahun ini Butet bisa libur cepat. Tahun lalu dia brevet de college (ujian akhir tahun SMP) dan tahun depan dia baccalaureat (ujian akhir SMA) untuk bidang studi bahasa Prancis yang memang dicicil diadakan di kelas 2. Tahun depannya lagi? Masa baccalaureat yang sebenarnya, tentunya! Namun memang bukan salah Ucok juga. Dia harus revisi tugas

Asal Saya, Kartasura

Image
Di awal tahun kemarin, tim pengurus komunitas Mamah Gajah Ngeblog menyebarkan angket. Selain evaluasi, juga meminta masukan tema kepada semua anggotanya, yang kemudian diundi untuk tantangan blogging setiap bulannya . Saya mengajukan beberapa tema. Ternyata yang diterima adalah Tentang Daerah Asal. Mumpung sedang pulang kampung, saya meminta giliran menjadi host. Kebetulan sedang masa menjelang pergantian tahun ajaran dan libur panjang untuk semua anggota. Jadi sekalian menghemat waktu penyelenggaraan pengundian juga. Sebagai pengusul tema, tentu saja saya sudah ada ide tentang isi tulisannya. Ada beberapa ide, malah! Namun tetap saja ada sisi bingung: mulai dari mana? Beruntung kemarin ada lagi yang mempertanyakan asal-usul saya. Jadi ada pemantik untuk menulis. Tidak Njawani Tak banyak orang yang menebak kalau saya orang Jawa. Apalagi Solo! Karakter saya yang ... bukan ceplas-ceplos sih. Saya bahkan masih tergolong pendiam. Saya cenderung mengungkapkan isi kepala saya secara terbuka.

Pengumuman Penerimaan Master si Ucok

Image
Lagi mudik? Dah ke mana aja? Makan apa aja? Ketemu siapa saja? Lagi liburan gini, memang ada banyak cerita. Sayangnya tak banyak waktu untuk bercerita. Sibuk? Nggak juga. Entah apa yang menghalangi untuk menulis. Rasanya ada banyak sekali isi kepala. Mungkin karena sudah tak menulis selama dua minggu itu, saya jadi sakit kepala? Tulisan ini saya mulai di dalam mobil, dalam perjalanan menuju ke kota. Di tengah kemacetan. Ya! Solo juga macet. Sudah sejak sebelum pandemi sih. Tapi tahun lalu, saya merasakan kemacetan yang makin intensif. Dan tak membaik tahun ini juga. Kami ke kota. Setelah dua minggu di Solo, baru kali ini kami keluar bersama serumah semua. Untuk makan malam bersama. Memang keponakan saya baru bisa pulang hari Sabtu kemarin juga sih. Dia baru selesai mengikuti kursus di Kampung Inggris—yang membuat saya baru memahami keberadaannya padahal anak dari salah satu sahabat saya sempat mengajar di sana—memanfaatkan waktu libur kenaikan kelasnya. Jadi ya memang baru bisa kumpul

Ke Night Market Ngarsopuran

Image
Semalam kami ke Night Market Ngarsopuran (kemudian saya singkat menjadi NMN). Memenuhi kepenasaran Ucok akan pasar kaget yang hanya diadakan tiap Sabtu malam itu. Kebetulan kemarin adalah satu-satunya Sabtu yang dia bisa. Karena Sabtu depan dia ada acara. Sabtu depannya lagi? Sudah waktunya ke Bandung, lah ya. Saya sendiri belum pernah ke NMN. Meski tau bahwa Solo di malam Minggu itu macet, apalagi masih masa cuti bersama dan libur sekolah, saya tak mengira bahwa akan begitu sulitnya mencari  kendaraan untuk ke kota. Kami sudah bersiap sesudah salat Magrib. Saya coba panggil Gocar, tak ada yang menjawab. Sempat ada yang menjawab, lalu dibatalkan. Setelah beberapa kali gagal, adik saya menyarankan untuk naik bus saja. Batik Solo Trans merupakan jaringan bus modern yang pertama di Indonesia (cmiiw). Sampai saat ini, kualitasnya masih dipertahankan. Jalur merata, frekuensi cukup, kondisi bus terawat. Kebetulan rumah adik saya terletak di dekat halte pertama sesudah Terminal Bus Kartasura.

Dua Paket Istimewa

Image
Saya dan anak-anak tiba di kampung halaman saya Rabu sore lalu. Malam Iduladha? Buat beberapa orang, memang. Atau pas hari Iduladha untuk beberapa yang lain. Keluarga saya sendiri unik. Bapak yang Muhammadiyah tentunya beriduladha hari Rabu. Ibu, jelas ikut bapak. Adik saya yang abdi masyarakat ikut keputusan pemerintah. Apalagi dia alumni Tebuireng. Dua anaknya pun sekarang santri di pondok pesantren NU. Anak ketiga akan nyusul juga nanti, katanya kalau sudah SMP. Saya? Pilih ikut pemerintah saja. Kenapa? Ya biar dapet salat Iduladha laaah! Hahaha. Jadilah untuk pertama kalinya salat Iduladha di kampung halaman sejak 20++ tahun merantau. Tak berani mengumbar angka 23 yang menandai masa perantauan saya ke Prancis. Pasalnya, sebelumnya juga saya sudah beberapa kali beriduladha di Bandung. Bukan ... bukan karena rumah mertua, tapi saat saya masih mahasiwa dulu. Tujuan pulang kampung saya adalah Kartasura. Di mana ada rumah yang dulu adalah milik orang tua saya—mengingat bahwa kami berpin