Posts

Showing posts from June, 2020

Potong Rambut di Salon Pasca Lockdown

Kemarin tidak meninggalkan jejak. Hari benar-benar gerah. Malas bergerak. Angin yang bertiup kencang pun membawa udara panas. Sesiangan kami menyalakan kipas angin. Ditambah air dengan fungsi semprotnya, lumayan menyegarkan juga. Hari inipun saya tak lupa mengisi penuh tadah airnya. Membuat Butet nyenyak tidur siang padahal hanya di sofa… Sudah seminggu ini kami rutin menyalakan kipas angin. Tadinya terutama untuk mengusir nyamuk. Tapi ternyata udara memang memanas. Kami pasang timer sebelum berangkat tidur agar tak membiarkan kipas angin bekerja terlalu keras juga… Besok hari terakhir sekolah untuk Butet. Saat yang pas untuk mengurangi frekuensi menulis. Semoga minimal masih sempat mencatat hal-hal penting… Seperti bahwa hari ini pemerintah mengumumkan pembukaan perbatasan bagi beberapa negara di luar Uni Eropa. Keputusan ini diambil bersama dengan seluruh negara anggota Uni Eropa. Indonesia belum masuk. Daftar akan ditinjau tiap dua minggu, katanya… Juga tentang Ucok yang akhirnya po

Pasca Lockdown, Hari Ke Empat Puluh Sembilan

Siang tadi saya dan suami ke boucherie langganan. Enak juga ke sana sekitar jam 2-3 sore. Tempat parkir banyak tersedia. Gratis, karena hari Minggu. Di dalam boucherie juga tak banyak pembeli … yang tak satupun mengenakan masker!... Saya dan suami tetap mengenakan masker. Apalagi saya yang agak sakit tenggorokan sejak bangun subuh tadi. Personil boucherie juga tidak mengenakan masker. Saya melihat satu pembeli berkalung masker, tidak mengenakannya dengan benar… Selain belanja daging mingguan, kami sekalian membeli beras. Biasanya kami beli beras di swalayan. Tapi belakangan ini beras thai yang menurut kami paling mirip dengan beras Indonesia sering kali tidak tersedia… Boucherie langganan kami memang besar. Selain sebagai toko daging, menyediakan bahan-bahan makanan seperti swalayan. Banyak barang Asia. Bahkan ada Indomie juga. Tapi kami tidak membelinya secara rutin. Apalagi harganya cukup mahal juga, 90 sen euros!... ๐Ÿค‘ Hari ini tidak terlalu panas. Meteo France memperkirakan besok s

Pasca Lockdown, Hari Ke Empat Puluh Delapan

Hari ini, untuk pertama kalinya kami makan di restoran setelah … wah, tepat 4 bulan! Terakhir kali kami ke restoran saat ke Paris Februari lalu. Makan malam terakhir tanggal 28 sebelum kembali pulang tanggal 28 keesokan harinya… Kami memilih makan malam di Dokebi, sebuah restoran masakan Korea yang selama ini tidak kami ketahui keberadaannya… ๐Ÿ˜… Restoran terletak di tengah kita Cannes. Kami berjalan kaki ke sana. Masih terang meski sudah jam 7 malam. Dan masih cukup panas. AlhamduliLlah tidak sepanas beberapa hari belakangan ini… Kami sudah memesan tempat kemarin. Kami mendapatkan meja di dekat jendela, dekat pintu masuk. Pintu dibiarkan terbuka. Terasa udara panas dari luar di awal kami duduk. Namun lama-lama tak terasa lagi. Mungkin karena memang suhu menurun seiring makin malamnya hari... Di dekat pintu masuk, disediakan gel hydroalcoolique. Personil restoran mengenakan face shield… Kami adalah konsumen pertama. Setelah kami, ada lagi yang datang berdua. Sudah memesan tempat juga. D

Pasca Lockdown, Hari Ke Empat Puluh Tujuh

Pukul 10 malam kemarin, saya dan suami saya menerima SMS dari sekolah, bahwa tidak ada pelajaran SVT pukul 8 pagi. Kebetulan Butet ada jam kosong untuk jadwal Bahasa Jerman pukul 9. Kalau pelajaran pukul 8 tidak ada, kami bisa berangkat sekolah 9.30an untuk memulai pelajaran pukul 10!... ๐Ÿ˜‰ Masalahnya, di jadwal pelajaran hari ini, SVT diganti dengan Technologie. Dan bahkan pak guru meminta para siswa membawa spaghetti dan marshmallow untuk membangun menara!... Jadilah Butet yang biasanya sudah mematikan telepon, berdiskusi dengan teman-teman sekelasnya semalam melalui wag. Tapi tak lama. Semua sepakat untuk tetap masuk jam 8 pagi… Dan mereka mengambil keputusan yang tepat. Tinggal sekarang penasaran, mengapa administrasi sekolah mengirim SMS demikian… ๐Ÿค”๐Ÿ˜… Pulang sekolah, sesudah meletakkan tas di rumah, kami sempatkan ke apotik. Nyamuk sudah merajalela. Sudah saatnya memperlengkapi dengan spray anti nyamuk!... Apotik langganan kami pindah ke lokal yang lebih besar. Tak jauh. Hanya be

Pasca Lockdown, Hari Ke Empat Puluh Enam

Hari ini, Butet hanya ada pelajaran bahasa Prancis dan olahraga. Masing-masing dua jam pelajaran. Logikanya tas sekolahnya jauh lebih ringan. Apalagi ada olahraga. Tapi ternyata tidak juga… Untuk bahasa Prancis, meski tanpa membawa buku pegangan, buku catatannya sendiri ada beberapa. Untuk olahraga, baju ganti yang biasanya hanya kaus atasannya saja, menjadi handuk yang wajib dibawa siswa untuk menyeka keringat yang tentu saja lebih besar dan lebih berat. Tak lupa botol air minum, topi, gel antiseptik, dan tentu masker pengganti… Saat saya jemput, Butet melankolis. Katanya, tadi adalah hari terakhirnya olahraga di kelas 5e… ๐Ÿค— Ucok keluar lagi bersama teman-temannya. Kali ini untuk makan malam saja. Bukan di restoran. Masing-masing membawa bekal, untuk dimakan bersama di halaman museum Castre yang terletak di ketinggian kota tua Suquet. Kami biarkan dia memanfaatkan kota, yang seperti diberitakan di koran lokal sebentar lagi akan ramai dengan turis di masa libur panjang musim panas...

Pasca Lockdown, Hari Ke Empat Puluh Lima

Di Prancis, sekolah negeri gratis. Gratis dalam artian tidak hanya bebas uang bangunan dan spp, tidak ada uang seragam karena memang anak sekolah tidak berseragam, tapi juga tidak ada uang buku. Buku pelajaran dipinjamkan dari sekolah. Fotokopi pendukung juga diberikan gratis… Untuk SD, buku pegangan hanya digunakan di sekolah. Untuk SMP dan SMA, para siswa diberi pinjaman buku pegangan lengkap yang bisa dibawa pulang untuk belajar. Tiap awal tahun ajaran, orang tua hanya perlu membeli alat tulis saja. Mungkin kamus saja. Ditambah LKS untuk SMP dan SMA. Bahkan di SD, selain buku pelajaran, disediakan lengkap buku tulisnya juga... Entah berapa tahun sekali buku-buku ini diganti. Rasanya belum pernah Ucok dan Butet menerima buku yang benar-benar baru. Memang tak banyak perubahan berarti saat ada pergantian kurikulum yang memang juga tak sering. Saya rasa, di Prancis ini bisnis buku pelajaran tak terlalu menguntungkan… ๐Ÿค”๐Ÿค‘ Hari ini saatnya Butet mengembalikan buku-buku pegangannya. Keena

Pasca Lockdown, Hari Ke Empat Puluh Empat

Baru saya sadari bahwa saya belum sempat mengupload tulisan kemarin. Padahal saya sudaj menulis panjang lebar. Saya biasa menulis di Google Doc terlebih dahulu sebelum memindahkannya ke Blogger. Dengan begitu, saya bisa menulis sedikit demi sedikit sepanjang hari. Begitu juga yang saya lakukan kemarin... Memang saya sempat berpikir untuk mengurangi frekuensi menulis di sini. Apalagi sejak kemarin dimulai tantangan menulis bulanan selama seminggu yang saya ikuti di Facebook. Tapi saya pikir, nanti dulu. Tunggu sampai libur sekolah dimulai dulu saja. Atau sampai pidato presiden bulan Juli nanti yang mengevaluasi tahap ke 3 pelongggaran lockdown yang dimulai kemarin. Tahap 3 yang ditandai dengan banyak hal yang saya tulis panjang lebar kemarin. Yang saya hapus, ditimpa untuk menulis draft posting hari ini... ๐Ÿ˜ฅ Ya sudahlah... Yang jelas kemarin anak-anak hingga usia SMP wajib kembali ke bangku sekolah lagi. Belum saya temui sanksi bagi orang tua yang tidak mengirimkan anaknya ke sekolah.

Pasca Lockdown, Hari Ke Empat Puluh Dua

Fรชte de pรจre. Hari Bapak… Fรชte de la musique. Festival yang dicanangkan sejak tahun 1982 oleh Jack Lang, menteri kebudayaan saat itu, untuk memperluas akses dan representasi musik di Prancis. Di hari solstice, diselenggarakan berbagai pertunjukan musik gratis. Masyarakatpun dipersilahkan membuat pertunjukan pada skala masing-masing… Tapi tahun ini berbeda. Meski sudah lepas dari masa lockdown, festival tetap dibatasi. Beberapa pemerintah daerah melarang secara penuh. Ada yang memperbolehkan, asal meminta ijin terlebih dahulu. Di Cannes, festival dilaksanakan secara online… Barusan saya lihat di berita, di Paris banyak kerumunan merayakan festival musik ini… ๐Ÿ˜’ Semoga semua tetap bersabar, selalu lancar, aman, terkendali, dan kehidupan segera kembali nyaman tanpa kekhawatiran… ๐Ÿ™

Pasca Lockdown, Hari Ke Empat Puluh Satu

Hari terpanjang di tahun 2020. Solstice d'รฉtรฉ. Summer solstice… Ucok keluar seharian bersama teman-temannya. Ke pulau Sainte Marguerite yang terletak 30 menit naik kapal dari pelabuhan Cannes. Makan siang di sana. Makan malam di rumah salah satu temannya. Tadinya rencana pulang jam 8, ternyata pesanan makan mereka baru datang jam 8. Tentu pulang jadi terlambat. Tak apa. Asal mengabari... Yang lain? Tidur hampir sepagian! Apalagi suami saya yang ternyata baru tuntas sertifikasi jam 1 pagi dan tak bisa tidur hingga Subuh tiba… ๐Ÿ˜ด Seusai makan siang, sesi menggambar buat Butet; aquarelle lalu lanjut menggunakan graphic tablet… Hari ini saya cukup santai. Siang hanya menghangatkan sisa sop buntut kemarin. Tinggal masak nasi saja. Eh, plus menggoreng kornet ๐Ÿ˜€ Untuk makan malam, kami memesan poke bowl, memanfaatkan promosi beli 1 dapat 1 dari Uber Eats… ๐Ÿ˜‹ Semoga semua tetap bersabar, selalu lancar, aman, terkendali, dan kehidupan segera kembali nyaman tanpa kekhawatiran… ๐Ÿ™

Pasca Lockdown, Hari Ke Empat Puluh

Hari ini, saya membersihkan kitchen hood . Akhirnya, setelah berbulan-bulan! Memang membersihkan kitchen hood itu spesial. Apalagi saat lockdown di mana suami dan anak-anak di rumah. Sulit mencari waktu di mana tidak perlu menggunakan kompor. Karenanya, hari ini, saat makan siang tinggal menghangatkan saja, saya sempatkan bersih-bersih kitchen hood … Saya menemukan cara baru membersihkan filter di internet yang ingin saya coba. Menaburkan baking soda, menyiramnya dengan air mendidih, lalu mendiamkannya. Karena kami tak mempunyai wadah yang cukup besar untuk merendamnya, saya melakukannya dua kali, dengan berusaha menghilangkan lemak di seluruh bagiannya… Tentu saja saya gagal ๐Ÿ˜… Tetap harus menggosok beberapa bagian yang masih berlemak. Tapi harus diakui bahwa cara ini sangat membantu! ๐Ÿ‘ Selain filter, tentu saya membersihkan hood-nya sendiri juga. Plus kompor induksi yang terkena tetesan cairan pembersih hood. Tak lupa mencuci piring. Lumayan juga… ๐Ÿ’ช Setelah makan siang, baru bisa

Pasca Lockdown, Hari Ke Tiga Puluh Sembilan

Hari ini saya dan Butet turun ke kota lagi. Kali ini tidak ada perlu pentingnya. Hanya mengejar kado sisir gratisan dari Yves Rocher ๐Ÿ˜… Kami sempatkan memutar jalan ke Monoprix membeli selang shower yang bocornya sudah keterlaluan, lalu ke Flying Tiger. Beruntung, sedang tak ramai pembeli. Senang saja melihat-lihat pernak-pernik cantik murah-meriah tak jelas gunanya di sana. Dan kami pun keluar membawa jepit rambut dan masker mata! ๐Ÿ˜ Dari sana, baru kami ke rue Meynadier. Tak langsung ke Yves Rocher. Memutar dulu ke Claire's. Butet tertarik membeli jepit rambut lagi tapi sayang membelanjakan tabungannya. Ya, saya memintanya membayar sendiri belanjaan yang tak jelas manfaatnya dengan tabungan dari uang sakunya yang hanya 5 euro per bulan ๐Ÿค‘ Pelit atau miskin? Yang jelas anak-anak jadi lebih bertanggung jawab dan tidak semena-mena menghamburkan uang… ๐Ÿ˜ Akhirnya sampai juga kami ke Yves Rocher! Kami manfaatkan diskonan untuk membeli sabun mandi dan deodoran. Deodoran pertama Butet y

Pasca Lockdown, Hari Ke Tiga Puluh Delapan

Hari ini pengajian dimulai jam 10 pagi. Sepertinya jadwal akan kembali lagi ke pagi untuk seterusnya. Saya minta ijin mengikuti secara pasif. Menyimak saja. Butet ada conference dari jam 9 hingga jam 10, lanjut jam 10 hingga jam 12. Saya pun mengungsi ke ruang tamu. Jam 10, suami saya menerima call. Pilihan saya untuk pasif merupakan opsi yang tepat… ๐Ÿ˜ Malam ini saya memasak ikan bakar. Kemarin, dalam perjalanan pulang dari perpustakaan dan bank, kami mampir ke toko ikan. Kami membeli dua ekor ikan dorade (eng. sea bream). Saya memilih ikan hasil budidaya. Bukan hanya lebih murah, namun saya lihat ikan liar yang dijual kemarin itu berukuran sangat besar. Sepertinya satu ekornya lebih dari dua kilo. Berapa harganya tuh?... He, memang akhirnya kembali soal harga… ๐Ÿค‘ Kami biasa membeli dorade hasil budidaya di swalayan dekat rumah. Memang di pantai Cannes ada pembudidayaan ikan dorade dan bar . Produk lokal, ceritanya… Kalau membeli di swalayan, satu ikan beratnya paling setengah kilo

Pasca Lockdown, Hari Ke Tiga Puluh Tujuh

Pagi tadi, akhirnya Butet dan saya mengembalikan buku dan DVD yang kami pinjam dari perpustakaan daerah sejak lebih dari 3 bulan yang lalu! ๐Ÿ˜… Waktu itu saya meminjam DVD film adaptasi buku L'ecume des jours yang merupakan buku bahasan untuk Club lecture bulan Maret. Butet sekalian meminjam buku juga. Rencananya, kami akan saya mengembalikan pinjaman di hari pertemuan klub, tanggal 21. Namun ternyata Prancis memasuki masa lockdown sejak tanggal 17-nya... Perpustakaan daerah baru mulai buka sejak seminggu yang lalu. Saya sempat berniat mengembalikan buku hari Jum'at kemarin. Butet sudah menyelesaikan ketiga bukunya sejak lama. Tapi saya baru menonton filmnya saat diumumkan bahwa perpustakaan akan kembali buka ๐Ÿ˜ Karena agak pilek, akhirnya saya tunda lagi. Sa ya tak mau membuat khawatir petugas perpustakaan dengan kondisi saya. Juga orang-orang yang mungkin saya temui di sepanjang perjalanan… ๐Ÿ˜… Jadilah pagi tadi, memanfaatkan jam kosong sekolah Butet dari pukul 10 pagi, kami

Pasca Lockdown, Hari Ke Tiga Puluh Enam

Minggu ini Butet mendapat giliran belajar di rumah. Senin ini masih hari kosong. Tapi tetap ada confรฉrence SVT. Butet memanfaatkan waktu siang luangnya untuk mengerjakan tugas-tugas lain dan menggambar. Dan tidur siang! Sudah tidak ke sekolahpun ternyata dia masih bisa kelelahan… ๐Ÿ˜ Hari ini menteri pendidikan banyak undangan. Banyak wawancara di berbagai media. Bagi kami, tak ada informasi praktis yang berarti. Kabarnya besok akan ada penjelasan lagi. Namun apapun itu, tetap harus menunggu pengumuman dari sekolah. Karena hanya sekolah yang tahu pasti bagaimana penerapan ketentuan apapun dari pemerintah. Karena tiap sekolah memiliki sumber daya masing-masing yang berbeda satu dari lain… Sekolah Butet mengirimkan email malam ini dengan nada yang sama; akan diberitahukan lagi informasi selanjutnya. Email jam 9 malam yang sekaligus merupakan email pertama dari direktur yayasan yang baru mulai aktif hari ini... Semoga semua tetap bersabar, selalu lancar, aman, terkendali, dan kehidupan seg

Pasca Lockdown, Hari Ke Tiga Puluh Lima

Hari Minggu yang cerah. Pagi ini saya dan suami ke boucherie (toko daging) halal yang terletak di pusat kota Cannes. Hanya 2 km dari rumah kami. Kami bermobil untuk mempermudah membawa barang. Kalau hanya jalan-jalan atau belanja ringan, kami lebih memilih berjalan kaki. Di kota susah mendapatkan tempat parkir. Apalagi sering kali kami tiba di satu tempat, dan pulang dari ujung lain. Kurang praktis menaruh mobil di satu titik yang membuat kami harus putar balik… Sudah tiga bulan sejak terakhir kali kami ke boucherie langganan ini. Dan seperti yang kami khawatirkan, suasananya begitu berantakannya!... ๐Ÿ˜ฅ Tokonya sebenarnya besar. Tapi selalu ramai. Apalagi Minggu menjelang siang begitu. Akibatnya, tentu sulit menjaga jarak 1 meter antar pelanggan. Sayapun jadi kurang konsentrasi. Belanja hanya sedikit. Entah bisa bertahan atau tidak untuk seminggu ke depan ini… ๐Ÿ™„ AlhamduliLlaah kami bisa sekalian membeli beras yang stoknya boleh dibilang kosong di swalayan dekat rumah. Tadinya kami se

Pasca Lockdown, Hari Ke Tiga Puluh Empat

Hari Sabtu. Weekend yang benar-benar terasa weekend setelah 4 hari mengantar-jemput sekolah Butet. Sebenarnya kami berencana ke toko produk asia yang terletak 10 km dari rumah kami. Tapi tak jadi. Hari hujan. Vigilance jaune pluie-inondation-orage . Saya tak mau menyetir ke sana… Toko terletak di zone industrielle Les Tourrades. Untuk menuju ke sana, kami lewat jalan tol. Jalan tol tanpa gerbang, alias gratis. Masalahnya, jika hujan deras, jalan keluar tol beresiko banjir. Bahkan Desember 2019 lalu, terjadi banjir yang sangat besar hingga membuat toko-toki di sana harus tutup hingga berbulan-bulan. Termasuk toko asia langganan kami… Sejak banjir itu kami belum pernah kembali ke daerah sana. Memang belum ada perlunya juga. Apalagi, tak lama sesudah toko-toko mulai kembali buka, datang periode lockdown. Baru kemarin kami berniat ke sana, namun batal… Malam ini kami memesan delivery dengan menu poke bowl. Porsinya kecil, untuk selera kami. Tambah lagi, Butet kurang suka karena bowl ayam

Pasca Lockdown, Hari Ke Tiga Puluh Tiga

Hari ke empat kembali ke sekolah… Hari terakhir untuk minggu ini sebelum kembali belajar dari rumah selama seminggu ke depan... Butet menyerahkan cek uang muka ke bagian administrasi sekolah. Katanya sekarang ada pembatas kaca di meja administrasi. Tapi semua lancar. Kami tinggal menunggu pertengahan Juli, untuk menerima di rumah, informasi dan berkas-berkas proses administrasi selanjutnya… Tenang. Tidak cuma kami, orangtuanya. Butet juga pasti lebih tenang. Mengetahui bahwa nasibnya sebagai pelajar tidak akan terlunta-lunta pada tahun ajaran depan. Kepindahan kami masih belum jelas kapan. Dengan jelasnya soal sekolah Butet ini, kami memang memperhitungkan baru bakal pindah rumah paling cepat Desember, sekalian menunggu tuntasnya trimester pertama… Sore ini Butet belajar lagu baru di kursus piano via video chat whatsapp-nya. Rumit juga belajar penempatan jari secara jarak jauh begitu. Tapi semua lancar. Butet diminta berlatih bagian yang sudah dipelajari tadi sore. Baru dua baris. Pada

Pasca Lockdown, Hari Ke Tiga Puluh Dua

Hari ke tiga kembali ke sekolah… Hari ini ada pelajaran olahraga. Ya, olahraga! Dari aturan sekolah, pada saat pelajaran olahraga di periode ini, siswa wajib mengenakan masker dan harus selalu membawa gel hydroalcoolique. Jika panas, siswa harus mengenakan topi dan kacamata pelindung. Siswa diminta membawa sendiri botol minuman masing-masing dan tidak minum dari keran seperti biasa... Kelas Butet berolahraga tenis meja. Jelas tidak sesuai dengan yang diprogramkan; handball dan gulat ๐Ÿ˜ Butet memilih mengenakan masker sekali pakai yang dibeli Ucok kemarin saat belanja di swalayan. Bet tenis meja didesinfeksi sebelum digunakan siswa. Bola-bola pingpong katanya bahkan masih basah dengan desinfektan... Pulang sekolah, lagi-lagi kami tidak bisa bersantai makan siang. Ada conference jam 13.30. Jam 4 Butet baru keluar kamar. Mengeluh kelelahan. Kami sempat ngobrol sebentar sebelum dia tertidur… ๐Ÿ˜ Pagi tadi saya mengirim e-mail ke sekolah menanyakan prosedur daftar ulang untuk Butet. Kami sud

Pasca Lockdown, Hari Ke Tiga Puluh Satu

Hari ke dua kembali ke sekolah… Sejak weekend lalu, Butet sudah sempat bilang kalau dia suka sarapan nasi, asal ditemani sop ayam ala Indonesia. Saya bilang gampang, sebenarnya kalau memang dia mau. Tapi obrolan berlalu… Senin sore papanya keluar belanja. Saya tanya Butet mau dibeliin apa untuk sarapan. Dia minta sop ayam! Ternyata dia benar-benar menginginkannya!... Sayangnya waktu itu  sudah terlalu sore. Ayam masih di freezer. Saya sudah mulai memasak makan malam. Tak ada waktu untuk memasak sop lagi dan saya tak mau menjanjikan memasak subuh-subuh… Saat itu Butet bilang "aku suka sop ayam karena mama selalu masak itu buatku kalau aku sedang tidak enak badan" ๐Ÿ˜ Saya jadi merasa bersalah. Sedang tidak nyamankah dia sehingga menginginkan comfort food-nya? Tapi asal tahu saja. Tidak hanya saat Butet sakit, saya memasak sop ayam. Ada suatu masa di mana Butet HANYA mau makan sop ayam. Setiap hari saya masak ekstra sop ayam hanya untuknya di samping hidangan lainnya… ๐Ÿ˜… Bagaima

Pasca Lockdown, Hari Ke Tiga Puluh

Tiba juga hari untuk kembali sekolah. Butet semangat. Sampai-sampai kepagian siapnya. Hari ini dia masuk jam 9. Biasanya kami berangkat 8.20an karena sudah harus masuk kelas jam 8.50. Tapi untuk masa ini, gerbang sekolah baru akan dibuka jam 8.45-9.00. Teorinya… Kami sampai di depan sekolah jam 8.40an. Saat lewat depan gerbang, terlihat masih tertutup. Wajar, karena memang belum saatnya. Kamipun menunggu sebentar di dalam mobil yang diparkir agak menjauh dari gerbang. Butet berniat baru akan keluar mobil jam 8.50. Dan saat itu kami lihat banyak siswa di depan gerbang. Mengantri, mungkin?... Namun ternyata gerbang masih tertutup. Siswa-siswi tidak mengantri. Bergerombol acak dengan jarak yang jelas tidak sampai 1 meter. Tapi sebagian besar sudah mengenakan masker… Semua menunggu beberapa saat sampai salah seorang mengebel gerbang kecil, di mana saat normal memang di situlah anak-anak masuk lingkup sekolah di luar jam masuk 8 pagi atau 13.30 siang. Semua siswa pun mengikutinya. Termasuk

Pasca Lockdown, Hari Ke Dua Puluh Sembilan

Hari ini Butet resmi mendapat giliran masuk sekolah. Tapi hari ini Butet tetap di rumah. Tidak ada pelajaran, bahkan. Karena hari ini journรฉe pรฉdagogique. Hanya ada guru SVT yang mengadakan conference di pagi hari untuk memberikan kesempatan para siswa untuk presentasi yang sudah ditunda sejak Januari. Siangnya, Butet memanfaatkan jadwal kosongnya untuk mengerjakan tugas sambil video chat dengan sahabat sekelasnya... Hari ini sekolah mengirim rapor trimester 3. Tanpa nilai. Namun tetap ada apresiasi dari tiap guru bidang studi untuk masing-masing siswa dan kelas secara keseluruhan. Plus pernyataan bahwa Butet naik ke kelas 8… Malam ini kami bersiap untuk kembali ke sekolah lagi besok pagi. Tak boleh lupa gel hydroalcoolique, tisu, masker cadangan, dan botol air. Plus buku catatan dan buku pegangan, karena sekolah tak akan meminjamkan buku seperti di masa normal... Semoga semua tetap bersabar, selalu lancar, aman, terkendali, dan kehidupan segera kembali nyaman tanpa kekhawatiran… ๐Ÿ™

Pasca Lockdown, Hari Ke Dua Puluh Delapan

Hari Minggu santai… Ya, santai lagi... Butet bereksplorasi menata rambutnya yang panjangnya berkurang 30 cm. Sampai mencari-cari tutorial segala, lho! Tak mudah berkreasi dengan rambut pendek. Apalagi yang dicari terutama adalah tatanan rambut untuk ke sekolah… ๐Ÿ˜… Tentu tiada hari tanpa menggambar. Meski tablet grafik barunya, eh tablet grafik baru papanya, dipakai oleh yang punya. Butet menggunakan tablet grafiknya sendiri. Membuat potret diri sebelum dan sesudah potong rambut. Sayang, saya tak diijinkannya membaginya di media sosial… ๐Ÿค”๐Ÿ˜ Siang tadi saya bereuni secara virtual melalui zoom bersama teman-teman kuliah. Sebagian besar di antaranya, sudah 20 tahun saya tidak berjumpa. Awalnya sempat bertanya-tanya, mau ngobrolin apa? Ternyata semua mengalir sendiri dengan nyamannya. Terhenti karena teman-teman di Indonesia mulai mengantuk, harus menemani anak-anak, atau bersiap ke kantor besok pagi. Dan memang sudah dua jam mengobrol dengan asiknya, tak terasa… Kami mengagendakan pertemu

Pasca Lockdown, Hari Ke Dua Puluh Tujuh

Hari Sabtu santai… Setelah hampir dua bulan tidak diadakan pernikahan sama sekali, siang tadi mulai kami dengar suara klakson rombongan nikahan yang pawai di jalanan... Kami belanja daging mingguan. Masih melalui Uber Eats… ๐Ÿ˜ Saya dan Butet menonton film anime Your Name. yang belum lama ini rilis di Netflix. Kami tidak menontonnya saat keluar di bioskop karena jam tayangnya yang terbatas. Dan karena Butet sudah mulai terganggu dengan dubbing, meski kami tidak bisa berbahasa Jepang, jelas kemungkinan menonton lebih terbatas lagi. Hanya Ucok yang sempat menonton di bioskop saat itu… Saya dan Butet menonton berdua sambil berbaring santai di tempat tidur, selama papa dan abangnya mencoba USB hub pesanan mereka yang lumayan cepat juga datangnya mengingat baru kami pesan Kamis kemaren… Sore tadi saya memotong rambut Butet. Benar-benar memotong. Bukan hanya merapikan ujungnya saja. Memotong pendek!... Sudah beberapa lama ini Butet tertarik ingin menyumbangkan rambutnya ke asosiasi yang memba

Pasca Lockdown, Hari Ke Dua Puluh Enam

Hari ini cerah. Cenderung gerah. Saat ideal untuk mencuci pakaian ๐Ÿ˜ Rutinitas biasa; kerja, kuliah, sekolah, … masak, beberes, … oh ya; cuci dan jemur pakaian! ๐Ÿ˜œ Hahaha… Baiklah. Memang tak banyak cerita… Hanya mungkin kursus piano yang kami pikir sudah berhenti karena bu guru sudah meminta rekaman video permainan piano Butet. Kami dalam posisi santai, berbaring di tempat tidur sambil browsing saat panggilan video bu guru datang… ๐Ÿ˜… Butet tak semangat. Bete, dia… Apalagi bu guru meminta kami membuat video rekaman lagi. Yang lebih bagus, lebih stabil kecepatannya… Butet sih bilang oke. Saya sendiri tak terlalu semangat. Kita lihat saja nanti. Kami punya waktu sampai jadwal kursus Jum'at depan… ๐Ÿ˜ Malam kami akhiri dengan menonton acara favorit Jum'at malam; La vie secrรจte des chats. Plus bonus pijit tangan dengan krim pelembab… ๐Ÿ˜๐Ÿ˜ Semoga semua tetap bersabar, selalu lancar, aman, terkendali, dan kehidupan segera kembali nyaman tanpa kekhawatiran… ๐Ÿ™

Pasca Lockdown, Hari Ke Dua Puluh Lima

Pagi tadi hujan deras sekali. Rupanya vigilance orange untuk hujan berpetir dan banjir sampai jam 15, dilanjutkan vigilance jaune sampe jam 18. Hujan berhenti sekitar jam 14an. Semoga semua aman-aman saja… Siang tadi kami menerima paket pembelian hari Minggu. Graphique pen display tablet . Bukan, bukan buat Butet. Ceritanya suami saya melihat display tablet ini praktis untuk presentasinya. Dan tentu bisa dimanfaatkan oleh Butet. Karena itu dia membelinya sebagai hadiah ulang tahunnya bulan ini… Saat sampai tadi, suami saya meminta Butet langsung membuka paket dan mencobanya. Jelas senang-senang saja Butet ditugasi mempelajari dan nantinya harus menjelaskan pada papanya cara kerja tablet! Kami yakin, tablet bakal lebih banyak dimanfaatkan Butet ketimbang papanya… ๐Ÿ˜… Hari ini kami menerima jadwal pelajaran kelas Butet minggu depan. Senin kosong. Journรฉe pรฉdagogique . Matinรฉe , sebenarnya. Tapi sepertinya sekolah Butet memutuskan untuk hanya mengadakan kelas di pagi hari saja. Siang tet