Pasca Lockdown, Hari Ke Tiga Puluh

Tiba juga hari untuk kembali sekolah. Butet semangat. Sampai-sampai kepagian siapnya. Hari ini dia masuk jam 9. Biasanya kami berangkat 8.20an karena sudah harus masuk kelas jam 8.50. Tapi untuk masa ini, gerbang sekolah baru akan dibuka jam 8.45-9.00. Teorinya…


Kami sampai di depan sekolah jam 8.40an. Saat lewat depan gerbang, terlihat masih tertutup. Wajar, karena memang belum saatnya. Kamipun menunggu sebentar di dalam mobil yang diparkir agak menjauh dari gerbang. Butet berniat baru akan keluar mobil jam 8.50. Dan saat itu kami lihat banyak siswa di depan gerbang. Mengantri, mungkin?...


Namun ternyata gerbang masih tertutup. Siswa-siswi tidak mengantri. Bergerombol acak dengan jarak yang jelas tidak sampai 1 meter. Tapi sebagian besar sudah mengenakan masker…


Semua menunggu beberapa saat sampai salah seorang mengebel gerbang kecil, di mana saat normal memang di situlah anak-anak masuk lingkup sekolah di luar jam masuk 8 pagi atau 13.30 siang. Semua siswa pun mengikutinya. Termasuk Butet…


Saat saya jemput jam 12 siang, Butet bercerita bahwa seharusnya siswa masuk lewat gerbang besar. Entah apa baru hari ini ada yang masuk di luar jam 8, atau karena yang masuk jam 9 hanya sedikit?...


Di kelas Butet hanya ada 6 siswa. Padahal grup 1 dari kelas Butet terdapat 11 siswa. Sepertinya sengaja dibuat tidak seimbang, agar mudah menambahkan siswa jika ada yang menyusul masuk nantinya… Butet pun merasakan menjadi siswa presentiel yang streaming dengan siswa distanciel…


Saat istirahat jam 10, anak-anak diperbolehkan keluar kelas. Katanya memang secara keseluruhan, tak banyak siswa hari ini. Penggunaan telepon genggam di dalam lingkungan sekolah yang biasanya dilarang, kali ini diperbolehkan. Tentu hanya di luar jam pelajaran. Namun tadi bahkan guru Physique-chimie meminta siswa-siswanya mengunduh aplikasi untuk keperluan materi selama jam pelajaran dengan menggunakan tethering datanya karena para siswa tidak memiliki koneksi internet. Untung juga semua membawa smartphone. Termasuk Butet yang baru saja menerima handphone bekas papanya… 😅


Hari ini, di kelas, Butet melepaskan maskernya. Masker dikenakannya saat di luar kelas. Dengan tempat duduk yang sudah berjarak aman, para guru membiarkan siswa-siswinya tanpa masker. Memang tidak nyaman mengenakan masker seharian. Saya ingatkan Butet untuk menggunakan gel hydroalcoolique sebelum memanipulasi maskernya, dan tak lupa menyimpannya dengan aman selama tidak dikenakan untuk menghindari kontaminasi...


Pulang sekolah, kami tak bisa bersantai. Kelas Butet ada pertemuan dengan wali kelas, membahas tentang rapor yang diterima para siswa kemarin. Setelah itu seharusnya masih ada jadwal antara 15.30 hingga 17.30. Namun tak ada conference. Butet mengerjakan tugas yang diberikan bersama sahabatnya. Tak sampai 2 jam. Sisanya, kami mengobrol santai. Apalagi ruang tamu dipakai papanya conference. Butet bahkan sempat tertidur. Hari pertama sekolah setelah hampir 3 bulan, sepertinya melelahkan juga… 😀


Semoga semua tetap bersabar, selalu lancar, aman, terkendali, dan kehidupan segera kembali nyaman tanpa kekhawatiran… 🙏


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah