Pasca Lockdown, Hari Ke Tiga Puluh Delapan

Hari ini pengajian dimulai jam 10 pagi. Sepertinya jadwal akan kembali lagi ke pagi untuk seterusnya. Saya minta ijin mengikuti secara pasif. Menyimak saja. Butet ada conference dari jam 9 hingga jam 10, lanjut jam 10 hingga jam 12. Saya pun mengungsi ke ruang tamu. Jam 10, suami saya menerima call. Pilihan saya untuk pasif merupakan opsi yang tepat… 😏


Malam ini saya memasak ikan bakar. Kemarin, dalam perjalanan pulang dari perpustakaan dan bank, kami mampir ke toko ikan. Kami membeli dua ekor ikan dorade (eng. sea bream). Saya memilih ikan hasil budidaya. Bukan hanya lebih murah, namun saya lihat ikan liar yang dijual kemarin itu berukuran sangat besar. Sepertinya satu ekornya lebih dari dua kilo. Berapa harganya tuh?... He, memang akhirnya kembali soal harga… 🤑


Kami biasa membeli dorade hasil budidaya di swalayan dekat rumah. Memang di pantai Cannes ada pembudidayaan ikan dorade dan bar. Produk lokal, ceritanya… Kalau membeli di swalayan, satu ikan beratnya paling setengah kilo. Itu sebelum dibersihkan. Ikan yang kami beli kemarin dijual per ekor. Iseng saya minta penjualnya menimbang. 1,3 kg untuk dua ikan setelah dibersihkan!


Sama-sama ikan budidaya, ternyata yang dijual di toko ikan berkaliber lebih besar ketimbang di supermarket. Padahal harganya belum tentu lebih mahal untuk kesegaran yang sama…


Saat makan tadi, kami rasakan dagingnya berbeda. Lebih enak. Mungkin memang lebih segar ketimbang ikan swalayan. Rasanya metode masak saya tak berbeda dari biasanya. Namun kami tak mampu menghabiskannya. Padahal ditemani sambal cobek Indonesia hasil belanja di Toko Bu Yati. Memang besar berdaging, ikan malam ini… 😋


Hari ini saya menolak niat seorang teman untuk datang ke rumah besok pagi. Bukan pertama kalinya saya melarang teman datang ke rumah di hari kerja dan sekolah. Memang kondisi tidak memungkinkan. Saya tak mau jika tak bisa menerima tamu dengan semestinya. Saya minta teman-teman untuk menunggu nanti, saat anak-anak sudah libur sekolah. Minimal kl perlu suami saya bisa mengungsi ke kamar untuk bekerja, karena anak-anak sudah lebih bebas... 😅


Semoga semua tetap bersabar, selalu lancar, aman, terkendali, dan kehidupan segera kembali nyaman tanpa kekhawatiran… 🙏


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah