Pasca Lockdown, Hari Ke Tiga Puluh Sembilan

Hari ini saya dan Butet turun ke kota lagi. Kali ini tidak ada perlu pentingnya. Hanya mengejar kado sisir gratisan dari Yves Rocher 😅 Kami sempatkan memutar jalan ke Monoprix membeli selang shower yang bocornya sudah keterlaluan, lalu ke Flying Tiger. Beruntung, sedang tak ramai pembeli. Senang saja melihat-lihat pernak-pernik cantik murah-meriah tak jelas gunanya di sana. Dan kami pun keluar membawa jepit rambut dan masker mata! 😁


Dari sana, baru kami ke rue Meynadier. Tak langsung ke Yves Rocher. Memutar dulu ke Claire's. Butet tertarik membeli jepit rambut lagi tapi sayang membelanjakan tabungannya. Ya, saya memintanya membayar sendiri belanjaan yang tak jelas manfaatnya dengan tabungan dari uang sakunya yang hanya 5 euro per bulan 🤑 Pelit atau miskin? Yang jelas anak-anak jadi lebih bertanggung jawab dan tidak semena-mena menghamburkan uang… 😏


Akhirnya sampai juga kami ke Yves Rocher! Kami manfaatkan diskonan untuk membeli sabun mandi dan deodoran. Deodoran pertama Butet yang sudah memasuki usia (bau badan) remaja 😜


Kami tak berlama-lama di kota. 13.30 Butet qudah ada conference lagi. Memang kami hanya memanfaatkan jam pelajaran olah raga 10-12 saja dengan turun ke kota berjalan kaki. Pulangnya pun kami berjalan kaki. Mampir di toko Italia langganan untuk membeli pasta segar. Per kotaknya 500 gram. Menurut penjualnya, biasanya dia menyajikan 200 gram per porsi pada pelanggan yang makan di tempat. Baiklah. Kami beli dua kotak. Kalau tak habis, pasta matang bisa dibekukan. Tapi ternyata 1 kg pasta tanpa saus dan dimakan hanya dengan taburan parmesan parut habis tuntas oleh kami berempat, saudara-saudara… 😋


Sore tadi padlet Festival Cannes à son diupload. Ternyata tak banyak pesertanya. Ada berbagai tingkat kemampuan. Kualitas video pun beragam. Saya tak jadi minder, dibuatnya… 😝


Sekolah Butet mengirimkan informasi mengenai kembalinya anak-anak ke college. Dari yang saya tangkap, yang akan menjadi masalah adalah jika dalam satu kelas terdapat banyak siswa sehingga tidak memungkinkan distansiasi fisik. Dalam hal ini, siswa harus tetap mengenakan masker selama di kelas sekalipun. Dan ini adalah kemungkinan besar kasus kelas Butet yang sampai saat ini dipecah menjadi dua grup...


Semoga semua tetap bersabar, selalu lancar, aman, terkendali, dan kehidupan segera kembali nyaman tanpa kekhawatiran… 🙏


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah