Pasca Lockdown, Hari Ke Empat Puluh Empat

Baru saya sadari bahwa saya belum sempat mengupload tulisan kemarin. Padahal saya sudaj menulis panjang lebar. Saya biasa menulis di Google Doc terlebih dahulu sebelum memindahkannya ke Blogger. Dengan begitu, saya bisa menulis sedikit demi sedikit sepanjang hari. Begitu juga yang saya lakukan kemarin...


Memang saya sempat berpikir untuk mengurangi frekuensi menulis di sini. Apalagi sejak kemarin dimulai tantangan menulis bulanan selama seminggu yang saya ikuti di Facebook. Tapi saya pikir, nanti dulu. Tunggu sampai libur sekolah dimulai dulu saja. Atau sampai pidato presiden bulan Juli nanti yang mengevaluasi tahap ke 3 pelongggaran lockdown yang dimulai kemarin. Tahap 3 yang ditandai dengan banyak hal yang saya tulis panjang lebar kemarin. Yang saya hapus, ditimpa untuk menulis draft posting hari ini... 😥


Ya sudahlah... Yang jelas kemarin anak-anak hingga usia SMP wajib kembali ke bangku sekolah lagi. Belum saya temui sanksi bagi orang tua yang tidak mengirimkan anaknya ke sekolah. Jaga jarak diperlonggar di luar ruang kelas. Jika tidak memungkinkan menjaga jarak di dalam kelas, para siswa diwajibkan tetap mengenakan masker...


Padahal belakangan suhu mulai memanas. Hari ini saja terasa panas sekali. Saking panasnya, saya pusing berat. Setelah tidur siang pun tetap pusing. Padahal sudah banyak minum. Agak enakan sesudah mandi sore, tapi tak lama. Pemerintah daerah mulai mengingatkan masyarakat akan resiko heat wave. Tetap, untuk berjaga, saya mengukur suhu badan. AlhamduliLlaah normal…


Butet sekolah hingga jam makan siang. Jam 3 sore, ada conférence dengan guru SVT-nya yang tidak bisa hadir di kelas. Conference yang sebenarnya tidak ada di jadwal pelajaran…


Memang pada bidang studi yang gurunya tidak bisa hadir di kelas, tidak dimasukkan ke dalam jadwal pelajaran. Para guru tersebut dipersilahkan mengadakan conference dengan mengambil waktu yang kosong di jadwal pelajaran suatu kelas. Dengan memberitahukan terlebih dahulu beberapa hari sebelumnya ke siswa-siswinya, tentu...


Semoga semua tetap bersabar, selalu lancar, aman, terkendali, dan kehidupan segera kembali nyaman tanpa kekhawatiran… 🙏


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah