Posts

Showing posts from May, 2020

Pasca Lockdown, Hari Ke Dua Puluh Satu

Hari Minggu yang cerah. Kami di rumah saja… Menjelang sore, saya lihat di media sosial banyak di antara teman-teman yang tinggal di Eropa yang jalan-jalan ke luar rumah. Mengeluhkan jalan yang macet dan tempat parkir yang penuh… Hari ini Butet conference bersama dua teman sekelompoknya untuk persiapan presentasi SVT yang seharusnya diadakan sekitar Maret. Pada jam yang sama, saya ada conference zoom bersama teman-teman SMA. Kali ini membahas mengenai UMKM... Google reminder mengingatkan saya bahwa seharusnya hari ini Butet pentas tap dance. Sebagian perlengkapan pentas sudah kami beli. Ada satu rok yang sudah dipas ukuran Butet yang spesial langsing luar biasa yang waktu itu sudah disiapkan tapi keburu lockdown. Tentu, saya siap membelinya untuk menghargai usaha penjahitnya yang sukarela. Harganya pun hanya senilai pengganti bahan saja... Hari ini 8 Syawal. Bakda kupat, atau lebaran ketupat untuk orang Jawa. Merayakan selesainya puasa sunah Syawal selama 6 hari berturut-turut… Meski ka

Pasca Lockdown, Hari Ke Dua Puluh

Hari Sabtu santai. Pagi cerah, namun siang diramalkan hujan berpetir. Sudah beberapa hari ini vigilance jaune hujan-petir. Tapi kami tidak merasakannya. Paling hujan saja. Seperti hari ini. Menjelang malam baru turun hujan. AlhamduliLlaah sih ya... Suami saya masih sempat ke boulangerie membeli dessert sekitar jam 4 sore sebelum geledek mulai bersahutan mengiringi turunnya hujan. Sudah beberapa lama ingin membeli patisserie. Namun toko yang kami tuju tutup, dan baru minggu ini mulai buka lagi… Masalahnya kami bukannya benar-benar ingin makan kue dari toko itu. Kami cuma ingin memanfaatkan tiket makan siang suami saya yang menumpuk sejak awal dia bekerja di kantornya yang baru akhir Maret lalu. Tiketnya sendiri baru dikirim setelah menumpuk satu bulan lebih. Sayangnya, hanya tempat-tempat tertentu yang menerimanya, dan ada batasan maksimal 19 euros per hari pemakaiannya. Sepertinya kami bakal sering makan patisserie, setelah ini… 🤔😋 Hari ini saya mulai memasak ketupat. Atau lontong. A

Pasca Lockdown, Hari Ke Sembilanbelas

Hari ini seharusnya sekolah Butet libur. Libur karena guru-gurunya harus rapat. Journée pédagogique, istilahnya. Tapi karena pada dasarnya beberapa guru memang tidak bisa (bersedia?) hadir di kelas, tugas dan pe-er tetap diberikan dan deadline tetap diberlakukan. Kecuali guru musik yang justru mengadakan conference spesial, bahkan untuk semua kelas yang diajarnya sekaligus. Yang artinya, ada 150 peserta!... Dalam conference, bu guru mengajak seluruh siswa untuk berpartisipasi dalam Cannes a son yang semula padlet-nya direncanakan rilis hari ini. Mungkin belum banyak yang berpartisipasi mengirim video. Deadline diundur hingga pertengahan Juni… Sore tadi kursus piano dimulai dengan agak lambat. Butet susah berkonsentrasi. Sebelumnya dia berlatih terlalu keras karena belum berhasil memainkan Solfeggietto dengan metronome 72 tanpa salah. Seingat saya dia sudah bisa tanpa salah hari Selasa dan Rabu. Sayangnya kemarin Butet tidak berlatih sama sekali. Untuk pianis setingkatnya saja, satu har

Pasca Lockdown, Hari Ke Delapanbelas

Hari ini, untuk pertama kalinya saya dan Butet turun ke kota setelah … lebih dari dua bulan! Terakhir kali sepertinya waktu mengantar makan siang Butet, Kamis sebelum lockdown. Jum'atnya Butet makan di kantin sekolah karena saya ada janjian dengan dokter mata yang hanya ada slot jam 11 siang… Euh, ke sekolah bisa dianggap ke kota nggak tuh ya?... 🤔😅 Kami ke kota untuk membeli celana panjang atau legging untuk Butet. Celana-celana yang kami beli saat big sale Januari lalu sudah kependekan. Hanya dua yang masih cukup. Dua-duanya kami beli dari supermarket. Standar ukurannya lebih besar ketimbang ukuran toko pakaian anak-anak… Kami sempatkan ke Yves Rocher membeli pelembab bibir saya yang habis. Tokonya kecil. Pembeli yang boleh masuk, dibatasi hanya dua orang. Di depan toko disediakan hand sanitizer. Kami taat menggunakannya dan menunggu di depan pintu toko yang kebetulan sudah ada dua pembeli di dalamnya. Keluar dari toko, kami membersihkan tangan dengan hand sanitizer bekal kami

Pasca Lockdown, Hari Ke Tujuhbelas

Hari ini Butet hanya ada satu conference. Streaming dengan pelajaran offline di kelas… Siangnya, Butet mengikuti Big Challenge. Sebuah kompetisi bahasa Inggris tertulis yang seharusnya diadakan di sekolah. Seperti kompetisi matematika Kangourou des maths, Big challenge mengadakan kompetisi secara online. Tentu di sini diperlukan kejujuran peserta. Dan saya bangga dengan Butet yang konsisten untuk tidak memanfaatkan kesempatan demi menjadi juara… Saya lupa bercerita tentang suksesnya Butet menyelesaikan buku Sahala, sebuah metode belajar membaca Al Qur'an yang ditulis oleh pakdhe-nya, kakak sepupu putra dari budhe saya. Buku ini sudah diberikan sejak 7 tahun yang lalu. Dan sudah sempat dicoba dua kali sebelumnya. Selalu gagal menyelesaikannya… Berbeda dengan Ucok yang tenang dan tekun, Butet tidak bisa bertahan duduk lama mengulang-ulang pelajaran yang "sama". Saya tak mungkin menggunakan metode Iqro' seperti pada abangnya. Karenanya, saat budhe menunjukkan buku Sahala

Pasca Lockdown, Hari Ke Enambelas

Untuk pertama kalinya sejak lockdown, saya kembali menyetir mobil. Mengantarkan suami saya ke kantornya yang lama untuk mengembalikan laptop dan badge yang tak sempat dikembalikan saat dia resmi berhenti kerja karena keburu lockdown… Jalanan rame juga. Banyak mobil, meski bukan jam masuk atau pulang kerja… Perjalanan memakan waktu sekitar 20 menit sekali jalan. Tak lama, suami saya di kantor. Hanya menyerahkan, dan tanda tangan. Sebentar saja saya menunggu di lapangan parkir di keteduhan. Lumayan segar, udara daerah kantor yang memang agak naik. Apalagi hari ini suhu udara panas lagi… Tempat parkir terlihat sepi. Kantornya sendiri secara resmi memang masih tutup. Karyawannya masih work from home. Kantor baru akan buka kembali minggu depan… Pulangnya kami sempatkan mengisi bensin. Sebenarnya masih ada setengah tanki. Tapi sekalian memanfaatkan pom bensin yang terletak di jalur perjalanan kami. Apalagi harga bensin masih sangat menarik… Hari ini kami menerima e-mail dari sekolah Butet te

Pasca Lockdown, Hari Ke Limabelas

Senin ini suhu udara panas. Gerah sejak pagi. Memang langit cerah sekali. AlhamduliLaah suhu panas baru terasa di akhir Ramadhan. Meski tak harus keluar rumah, udara panas terasa berat untuk bernafas... Minggu ini seharusnya kelas Butet masuk sekolah. Tapi hari ini tidak ada guru yang bisa hadir di kelas. Karenanya seluruh kelas masih belajar dari rumah… Sejak kembalinya anak-anak kelas 6e dan 5e secara resmi ke sekolah tanggal 18 Mei yang lalu, guru-guru di sekolah Butet lebih rajin mengadakan conference. Ada dua conference, hari ini. Dan tentu tugas-tugas masih mengalir dengan lancarnya… Kami sudah mengisi kuesioner yang menyatakan bahwa Butet akan kembali ke sekolah mulai tanggal 2 Juni nanti. Apakah dia bakal benar-benar masuk sekolah hari itu? Kita tunggu saja kabar selanjutnya. Karena sekolah akan mengatur jadwal berdasarkan hasil kuesioner baru dan juga tingkat kehadiran guru pada gelombang itu… Hari ini Butet mengupload video permainan pianonya di padlet Cannes a son. Kabarnya,

Pasca Lockdown, Hari Ke Empatbelas

Hari Minggu… Hari Idul Fitri… Sudah sejak tahun lalu, saat kami tidak bisa sholat Id berjamaah rame-rame di KJRI Marseille atau di masjid karena hari sekolah dan kerja yang tidak mungkin meliburkan diri, kami sudah membayangkan senangnya Lebaran tahun ini yang jatuh di hari Minggu. Long weekend karena ada pont Ascension, pula. Kami merencanakan ke Marseille dan menginap sebelum sholat Id di KJRI. Atau mungkin ke Paris dan merayakan Idul Fitri di KBRI? Covid oblige. Semua rencana gagal. Impian lenyap. Lebaran pun harus di rumah saja… Tapi kali ini tidak hanya kami. Semua muslim-muslimah di dunia juga merasakan lebaran yang kurang-lebih sama. Tanpa kemeriahan sholat Id rame-rame di lapangan dan kumpul-kumpul keluarga… Setelah sholat id, yang kebanyakan berjamaah sekeluarga saja, banyak yang memilih tetap di rumah saja. Ada beberapa yang pergi mengunjungi orang tua. Tapi tentu tidak berkeliling keluarga besar seperti biasanya... Kebetulan buat kami. Karena keluarga besar

Pasca Lockdown, Hari Ke Tigabelas

Hari Sabtu. Saya dan Butet ke optik jam 11 pagi sesuai janji. Tak perlu mengantri. Pelanggan sebelumnya sudah tak terlihat lagi… Di sini kami melihat betapa ribetnya opticien dalam menjaga terjaminnya tindakan-tindakan pencegahan dalam rangka menghadang covid 19. Sebelum mencobakan kacamata, dia mengelap satu per satu untuk mendesinfeksikannya. Dan setelah pelanggan selesai memilih dan pergi, dia akan mencuci semua kacamata yang sempat dicoba dan tidak terpilih dengan air bersabun! Tidak lupa mengelap semua alat dan mebel yang ada setiap kali pelanggan meninggalkan optik!... Wajar saja kalau kemarin optician mengalokasikan waktu 1,5 jam untuk kami. Dari persiapan, proses pembelian, lalu kemudian pemberesan sesudahnya, sudah makan waktu sendiri… Opticien belum bisa menjanjikan kapan kacamata kami jadi. Dia harus menelepon asuransi tambahan kami dahulu untuk memastikan berapa biaya yang ditanggung. Lalu harus memesan lensa dan menunggu pengirimannya, yang ini sempat cukup terha

Pasca Lockdown, Hari Ke Duabelas

Hari ini pont. Pont, arti harfiahnya dalam bahasa Indonesia adalah jembatan. Jembatan yang menghubungkan antara libur nasional dengan weekend. Ya, betul; hari kejepit! Sekolah dan perkuliahan diliburkan. Tidak semua perkantoran libur. Kebetulan saja kalau kantor suami memilih meliburkan karyawannya… Tentu, kami tidak pergi berlibur. Bahkan tidak berminat untuk keluar membeli baju lebaranpun. Padahal kesempatan juga, karena celana Butet yang masih cukup tinggal 2 saja. Dia bertumbuh cepat selama lockdown kemarin. Bukan, bukan melebar, tapi memanjang! Kami harus lekas memperbarui stok pakaiannya sebelum dia kembali ke sekolah… Hari ini kami menerima pesanan bahan makanan Indonesia yang kami pesan dari Toko Bu Yati. Kami memesan Selasa sore, dan langsung dikirim hari itu juga. Cukup cepat, mengingat kemarin libur nasional. Lumayan, jadi ada sambel untuk buka puasa. Sirop cocopandan dan kacang atom akan dibuka hari Lebaran saja. Atau minimal besok, untuk merayakan 1 Syawal... Sia

Pasca Lockdown, Hari Ke Sebelas

Hari libur nasional Ascension, kenaikan Isa Al Masih. Terasa juga berkurangnya kesibukan jalan depan rumah... Hari ini kami bermalas-malasan saja. Lelah karena kurang tidur selama Ramadhan makin terakumulasi. Bahkan saya yang bangun cukup siang, masih mampu tidur siang lagi! Ramadhan sudah melewati hari ke dua puluh delapan saja. Tak terasa... Gulai kambing jadi pilihan hari ini. Sebenarnya bimbang, dan lebih cenderung ke tongseng. Tapi pengen variasi juga. AlhamduliLlaah semua suka… Semoga semua tetap bersabar, selalu lancar, aman, terkendali, dan kehidupan segera kembali nyaman tanpa kekhawatiran… 🙏

Pasca Lockdown, Hari Ke Sepuluh

Hari cerah. Suhu panas gerah. Kami buka lebar-lebar jendela pun tak terasa dinginnya. Butet hanya sekolah setengah hari. Kebetulan. Jadwal saya pengajian bersama ibu-ibu Indonesia di Prancis… Kemarin sekolah Butet mengirimkan email kabar perkembangan kembali dibukanya sekolah. Semua masih lancar terkendali, kabarnya… Sekolah juga mengirimkan link kuesioner untuk tahap kembali sekolah mulai 2 Juni bagi siswa-siswi 6e dan 5e untuk dua minggu berikutnya. Kuesioner ini harus diisi sebelum 24 Mei. Setelah itu, tahap masuk sekolah selanjutnya dimulai 18 Juni… Malam ini saya dan Butet mengirim partisipasi pada lomba menulis cerpen Ecrire Cannes yang diadakan oleh Mairie de Cannes. Sebenarnya saya tidak percaya diri untuk ikut. Tidak ada ide. Tapi Butet memaksa. Katanya biar saya bisa menemani di acara penyerahan hadiah yang ingin dia ikutin meski nantinya tidak menang sekalipun… Ya sudah. Saya kirimkan cerpen yang saya tulis saat workshop menulis tahun lalu dengan sedikit modifikasi. A

Pasca Lockdown, Hari Ke Sembilan

Hari ini agenda dilaksanakannya Cannes a son. Rencananya, acara ini diadakan di aula besar yayasan sekolah Butet. Seharian. Para pemusik bergiliran pentas menurut jadwal yang ditentukan panitia… Awalnya Butet sungkan mendaftar. Pasalnya, acara ini memang ditujukan terutama bagi siswa mulai kelas 6 dan karyawan yayasan, yang juga belajar musik di Conservatoire de Cannes. Sebagai siswa Centre Loisirs, Butet merasa kurang percaya diri. Saya yakinkan dia. Karena guru pianonya sendiri sudah sempat menawarkan ke Butet untuk mendaftar ke conservatoire kalau dia mau, karena dia sudah mampu, sejak 2 tahun yang lalu… Tapi bukan saya atau gurunya yang membuatnya memutuskan untuk mendaftar! Iming-iming pentas memainkan grand piano lah yang menariknya! Walaupun akhirnya ternyata turun level ke baby grand, dia sudah senang. Maklum, selama ini dia cuma main di upright piano saja... Seharusnya, untuk bisa pentas, siswa akan diseleksi dulu. Masing-masing harus membawakan lagu yang berdurasi m

Pasca Lockdown, Hari Ke Delapan

Hari cerah. Senin ini siswa-siswi kelas 6 dan kelas 7 mulai kembali sekolah. Sekolah Butet menyebar kuesioner ke wali murid sejak diputuskannya tanggal ini oleh pemerintah, untuk mengetahui siswa yang mau masuk sekolah atau tetap belajar di rumah… Kami memutuskan untuk menahan Butet di rumah dulu. Pikir kami, minggu ini cuma ada 3 hari sekolah. Karena Kamis libur nasional dan Jum'at diliburkan sebagai hari kejepit. Kalaupun masuk, Butet hanya akan bersekolah 1 hari saja. Karena kelas dibatasi maksimal 15 siswa, masuk sekolahpun harus digilir per setengah kelas yang rata-rata 30 siswa per kelasnya. Kami berpikir akan memasukkan Butet sekolah mulai minggu ke dua saja... Kemudian sekolah mengumumkan bahwa hasil kuesioner berlaku untuk dua minggu. Memang bisa dibayangkan sulitnya mengatur proses kembalinya para siswa ke sekolah di tengah banyaknya batasan yang masih harus dilakukan. Tidak hanya soal proses belajar-mengajar, namun juga prosesi keluar-masuk lingkungan sekolah, ist

Pasca Lockdown, Hari Ke Tujuh

Tepat seminggu pasca lockdown. Siaga kuning untuk hujan. Tapi tak ada hujan. Untunglah. Karena si Ucok ke luar jalan-jalan dengan teman-temannya lagi. Kali ini ke kota. Rame, katanya... Siang tadi saya conference zoom bersama teman-teman SMA satu angkatan. Hanya 20an yang bergabung. Ternyata zoom bermasalah. Banyak yang tak berhasil masuk room. Atau masuk, tapi tidak bisa mengakses video. Atau suara… Saya sendiri yang sempat lancar masuk sukses lalu terputus karena koneksi wifi laptop yang memang buruk, susah untuk masuk lagi. Setelah akhirnya berhasil masuk, ternyata belakangan baru saya sadar bahwa video saya tak terlihat oleh teman-teman. Suara pun tidak. Bahkan beberapa kali mengetik chat ternyata tidak diterima. Pantas saja saya "raise hand" berkali-kali pun tidak ditanggapi. Ternyata saya peserta bayangan… 🤦🏽‍♀😅 Ramadhan hari ke dua puluh empat. Seminggu lagi lebaran... Hari ini saya menyiapkan tempura udang dan terong untuk berbuka. Rasanya ingin makan

Pasca Lockdown, Hari Ke Enam

Sabtu pertama pasca lockdown. Mendung sepagian. Hujan sejak siang. Siaga kuning lagi hari ini. Alam tak rela manusia berbondong-bondong ke pantai yang ijin aksesnya mulai diberikan hari ini oleh pemda kabupaten... Sabtu santai. Tapi Butet sibuk mengerjakan tugas-tugasnya. Senin nanti kelas 7 mulai masuk sekolah secara fisik. Meski masih bakal sekolah di rumah saja, Butet memilih menyelesaikan semua tugasnya sebelum datang tugas lain... Seharusnya hari ini Butet dan kelasnya baru pulang dari perjalanan mereka ke daerah Bayern, Jerman. Dengan transit makan siang di Italia, mereka dijadwalkan tiba di Cannes sore hari… Hari ini, kami menerima cek pengembalian cicilan pertama biaya perjalanan yang sudah diuangkan, plus dua cek cicilan yang belum sempat diuangkan. Entah bagaimana negosiasinya, tapi orang tua tidak diminta biaya pembatalan sama sekali. Semua ditanggung oleh sekolah... Ramadhan hari ke dua puluh tiga... Kami memesan nem melalui Uber Eats, memanfaatkan tiket restor

Pasca Lockdown, Hari Ke Lima

Seharian ini cerah… Aktivitas kerja, sekolah, kuliah, seperti biasa. Saya masih meminimalkan pergerakan. Masih banyak tiduran, meski sudah mengambil kembali tugas cuci piring dan memasak… Kebetulan hari ini ada kajian PCIM Prancis. Jadi satu alasan lagi untuk mager, mojok anteng bersenjatakan komputer dan earphone. Apalagi yang lain memang juga conference di layarnya masing-masing… Sore ini Butet kursus piano. Gurunya ada acara Minggu nanti. Karenanya beliau memajukan kursus ke hari ini… Agak bersungut, Butet menerima tawaran dimajukannya kursus. Pasalnya, dia belum banyak berlatih, sehingga belum lancar untuk kecepatan metronome yang dimintakan Minggu lalu… AlhamduliLlaah semua lancar. Solfeggietto yang kemarin dengan metronome 60, naik hingga 68. Butet diminta menaikkan hingga 70 untuk Jum'at depan. Ya, kursus pindah lagi ke Jum'at. Tapi lebih sore, 17h45, bukan 19h45 seperti semula... Ramadhan hari ke dua puluh dua... Malam ini saya masak paha ayam dipangg

Pasca Lockdown, Hari Ke Empat

Pagi dan siang cerah. Ucok menyempatkan keluar jalan-jalan ke kota tua bersama teman-temannya, mumpung tak ada kuliah. Sore hari, geledek mulai menyambar-nyambar. Ba'da Isya' hujan turun dengan derasnya. Memang vigilance jaune untuk hujan disertai petir dan banjir... Ramadhan hari ke dua puluh satu... Saya tidak masak. Sejak kemarin, saya minta cuti sehari dari pekerjaan rumah. Saya delegasikan masak ke Ucok, cuci piring ke suami. Sakit pinggang saya belum hilang. Saya mau mencoba istirahat, semoga tidak perlu ke dokter. Paling tidak sampai Senin. Karena besok sudah Jum'at. Tak yakin bisa mendapat slot janjian dengan dokter langganan… Seharian saya banyak berbaring. Atau duduk bersandar. Berusaha tidak memikirkan pekerjaan rumah atau baju kotor yang menumpuk. Untuk ruku' saja sakit. Bagaimana mungkin saya menjemur cucian nantinya, kalaupun ada yang membantu memasukkan pakaian ke mesin cuci?... Untuk buka hari ini, sudah saya sisihkan merguez dari belanja ke

Pasca Lockdown, Hari Ke Tiga

Pagi-pagi hujan deras sekali. Angin kencang. Memang Meteo France sudah mengumumkan vigilance jaune untuk itu. Agak siang hujan berhenti. Angin juga mereda. Tapi langit berawan berat... Seperti tiap Rabu, Butet hanya sekolah pagi saja. Tidak ada conference. Hanya tugas-tugas yang nantinya dikirimkan lewat e-mail atau langsung dari platform Pronote. Giliran saya yang mengikuti dua conference hari ini… Conference pertama adalah pengajian rutin via Skype bersama ibu-ibu Indonesia di Prancis. Selama lockdown, pengajian ini dipindah dari jadwal pagi ke sore. Setelah lockdown selesai masih dipertahankan. Kebetulan. Karena kalau pagi, saya kurang bisa konsentrasi. Ada kemungkinan dipanggil Butet jika ada masalah teknis dengan urusan sekolahnya… Conference ke dua adalah webinar via Zoom yang diadakan alumni SMA. Waktu mulainya hanya berjarak setengah jam dari jadwal mulai pengajian… Saya memilih mengikuti pengajian dahulu 😇 sampai memasuki pertengahan sesi tanya jawab. Lalu pindah ke

Pasca Lockdown, Hari Ke Dua

Hari cerah. Terasa jalanan lebih sibuk. Orang-orang lalu-lalang dengan maskernya. Kami? Tetap di rumah saja… Suami saya ada beberapa conference. Lanjut dengan pelatihan sore sampai malam, mengikuti timezone Chicago. Ucok tidak ada kuliah pagi, tapi sibuk sejak lewat tengah hari hingga sore. Butet ada satu conference pagi dan dua lepas tengah hari. Salah satu gurunya mengabarkan bahwa sekolah meminta semua guru untuk mengadakan conference semaksimal mungkin. Dan diminta mengambil waktu sesuai jadwal pelajarannya!... Memang Butet sudah mengeluhkan beberapa guru yang mengadakan conference sesempat waktunya, asal tidak bentrok dengan yang lain saja. Padahal anak-anak kan juga ada tugas untuk mata pelajaran lain. Hasilnya, ada beberapa tugas yang keteteran... Sepertinya sekolah bersiap menghadapi kembalinya anak-anak ke bangku sekolah mulai Senin depan. Menjajaki kemungkinan mengadakan streaming proses pembelajaran sekolah untuk anak-anak yang mendapat jadwal belajar di rumah. Men

Pasca Lockdown, Hari Pertama

Ya, hari ini Prancis resmi melonggarkan lockdown-nya. Belum… Belum berakhir. Memang masyarakat sudah boleh keluar rumah dengan lebih bebas. Tak perlu lagi menunjukkan surat pernyataan alasan ke luar asal masih di area 100 km dari rumah. Tapi masker wajib dikenakan oleh mereka yang berumur di atas 11 tahun. Kalau tidak, bisa kena denda 135 euros!... Pekerjaan yang mungkin dilakukan secara jarak jauh, diminta melanjutkan. Tempat makan dan hiburan masih belum boleh kembali buka. Taman masih ditutup. Akses ke pantai masih dilarang… Jaga jarak masih diterapkan... Siswa-siswi TKB, SD kelas 1, dan kelas 5 bisa mulai masuk sekolah besok pagi. Maksimal 15 siswa per kelasnya. Jadi harus bergantian. Anak-anak hanya masuk sekolah 2 hari per minggu… Siswa-siswi kelas 6 dan kelas 7 akan memulai sekolah tanggal 18 mei nanti. Dengan kondisi yang sama. Plus kewajiban mengenakan masker di sekolah... Kelas-kelas lain akan diumumkan lagi tanggal 2 Juni. Bersamaan dengan peninjauan perkembangan s