Pasca Lockdown, Hari Ke Delapan

Hari cerah. Senin ini siswa-siswi kelas 6 dan kelas 7 mulai kembali sekolah. Sekolah Butet menyebar kuesioner ke wali murid sejak diputuskannya tanggal ini oleh pemerintah, untuk mengetahui siswa yang mau masuk sekolah atau tetap belajar di rumah…

Kami memutuskan untuk menahan Butet di rumah dulu. Pikir kami, minggu ini cuma ada 3 hari sekolah. Karena Kamis libur nasional dan Jum'at diliburkan sebagai hari kejepit. Kalaupun masuk, Butet hanya akan bersekolah 1 hari saja. Karena kelas dibatasi maksimal 15 siswa, masuk sekolahpun harus digilir per setengah kelas yang rata-rata 30 siswa per kelasnya. Kami berpikir akan memasukkan Butet sekolah mulai minggu ke dua saja...

Kemudian sekolah mengumumkan bahwa hasil kuesioner berlaku untuk dua minggu. Memang bisa dibayangkan sulitnya mengatur proses kembalinya para siswa ke sekolah di tengah banyaknya batasan yang masih harus dilakukan. Tidak hanya soal proses belajar-mengajar, namun juga prosesi keluar-masuk lingkungan sekolah, istirahat antar kelas, waktu makan siang, juga akses ke toilet…

Ternyata guru yang bisa kembali ke kelaspun terbatas. Dari informasi terakhir, kurang dari 50%-nya. Akibatnya, minggu ini kelas Butet secara keseluruhan harus tetap belajar di rumah. Minggu depan hanya Kamis dan Jum'at bisa masuk sekolah. Namun karena sedikitnya siswa yang dinyatakan masuk, mereka bisa sekolah di kedua hari itu tanpa digilir...

Hari ini saya merekam video Butet memainkan Valse posthume in A Minor-nya Chopin. Dua video. Satu versi singkat yang dimintakan guru pianonya untuk membuat semacam audisi akhir tahun yang entah bagaimana nanti bentuknya, satu lagi untuk acara Cannes a son...

Acara pentas musik yang satu ini diselenggarakan atas kerja sama sekolah Butet dengan Conservatoire de Cannes, dan diagendakan besok seharian. Namun karena kondisi tidak memungkinkan, para pemusik diminta membuat video yang nantinya dipasang dalam padlet acara...

Ramadhan hari ke dua puluh lima...

Hari ini saya memasak entrecote. Waktu itu kami memesan 1 kg. Saya pikir akan dikirimkan dalam satu potong besar yang nantinya saya iris-iris menjadi 4 steak. Ternyata yang datang adalah 2 irisan tebal! Ya sudahlah… Langsung saya marinate dan panggang di oven aja. Malah praktis dan tidak perlu membolak-balik seperti kalau memasak di atas wajan...

Semoga semua tetap bersabar, selalu lancar, aman, terkendali, dan kehidupan segera kembali nyaman tanpa kekhawatiran… 🙏

Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah