Pasca Lockdown, Hari Ke Duabelas

Hari ini pont. Pont, arti harfiahnya dalam bahasa Indonesia adalah jembatan. Jembatan yang menghubungkan antara libur nasional dengan weekend. Ya, betul; hari kejepit! Sekolah dan perkuliahan diliburkan. Tidak semua perkantoran libur. Kebetulan saja kalau kantor suami memilih meliburkan karyawannya…

Tentu, kami tidak pergi berlibur. Bahkan tidak berminat untuk keluar membeli baju lebaranpun. Padahal kesempatan juga, karena celana Butet yang masih cukup tinggal 2 saja. Dia bertumbuh cepat selama lockdown kemarin. Bukan, bukan melebar, tapi memanjang! Kami harus lekas memperbarui stok pakaiannya sebelum dia kembali ke sekolah…

Hari ini kami menerima pesanan bahan makanan Indonesia yang kami pesan dari Toko Bu Yati. Kami memesan Selasa sore, dan langsung dikirim hari itu juga. Cukup cepat, mengingat kemarin libur nasional. Lumayan, jadi ada sambel untuk buka puasa. Sirop cocopandan dan kacang atom akan dibuka hari Lebaran saja. Atau minimal besok, untuk merayakan 1 Syawal...

Siang tadi Ucok berjalan-jalan bersama teman-temannya ke kota. Saya berhasil menggeret Butet untuk ke optik yang tak jauh dari rumah. Agenda yang sudah kami tunda sejak dua bulan ini…

Ternyata untuk dilayani di optik, pelanggan harus membuat janji dulu. Kamipun membuat janji untuk besok pagi, karena siang tadi jadwal mereka sudah penuh sampai sore…

Kami sekalian ke swalayan saja. Pertama kalinya sejak dua bulan! Tidak ada antrian di luar. Untuk masuk, wajib mengenakan masker. Petugas security menawarkan penyemprotan desinfektan pada tangan pembeli di pintu masuk…

Ternyata di dalam lumayan penuh pembeli juga. Kami hanya ingin membeli gel hydroalkohol dan elastik untuk membuat masker. Karenanya cepat saja kami segera menuju kasir...

Di kasir baru benar-benar terasa banyaknya pembeli. Kami mengantri dengan menaati garis batas keamanan 1 meter dari pengantri lain. Tentu, tidak semua orang taat...

Meski pont, sore tadi Butet tetap kursus piano. Tidak lama, setengah jam saja. Butet yang sudah berhasil memainkan Solfeggietto dengan metronome 70, diminta menaikkan sampai 72. Bu guru membuka target yaitu metronome 80!...

Ramadhan hari ke dua puluh sembilan…

CFCM sudah mengumumkan bahwa Idul Fitri di Prancis jatuh pada hari Minggu 24 Mei. Masih ada kesempatan menikmati Ramadhan satu hari lagi...

Hari ini kami belanja daging mingguan, masih melalui Uber Eats. Saya memasak ayam untuk buka puasa. Sekalian banyak. Niatnya agar sahur besok tidak ribet dan tinggal menghangatkan saja. Tapi saya tetap harus bangun lebih pagi. Kali ini untuk memasak nasi. Memang adanya sambel membuat nafsu makan meningkat...

Semoga semua tetap bersabar, selalu lancar, aman, terkendali, dan kehidupan segera kembali nyaman tanpa kekhawatiran… 🙏

Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah