Posts

Showing posts from April, 2021

Ma voisine est Indonésienne

Image
Saat diumumkan bahwa tema Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog bulan April ini adalah Review Buku Perempuan Inspiratif , saya langsung merasa bahwa bakal skip saja. Tidak terbayang sama sekali buku apa yang inspiratif. Apalagi buku tentang perempuan... Kemudian dijelaskan bahwa perempuan di sini bisa di penulisnya, bisa juga di salah satu tokoh bukunya. Tak harus tema bukunya secara keseluruhan. Namun, antara terkesan dan terinspirasi, sepertinya ada jarak yang cukup jauh. Atau mungkin bukan jarak. Hanya sayanya saja yang tak berhasil menarik benang merahnya, dan mengungkapkan di mana letak inspirasinya... Dan kemarin, satu hari menjelang deadline, mata saya tertumbuk pada buku Ma voisine est Indonésienne yang saya beli bulan Maret lalu... Buku yang terbit bulan Januari 2021 ini gencar dipromosikan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Paris. Bahkan KBRI Paris mengadakan acara peluncurannya Februari lalu. Padahal penulisnya, Emmanuel Lemaire, adalah orang Prancis. Biasanya K

Tahapan Pembukaan Kuncitara 3.1

Image
Pagi ini adalah satu-satunya di mana saya tak ada zoom. Ya, seminggu ini, tiap pagi ada pengajian. Kecuali hari ini. Tak ada pagi. Tapi tetap ada di siang hari. AlhamduliLlaah ya... Ramadhan jadi banyak siraman ruhani. Dan meskitak ada zoom pagi, bukan berarti saya jadi bisa tidur sampai siang!... Butet sudah mulai online dari jam 8 pagi. Dia menyalakan alarm setengah 8 agar tenang bersiap. Semua guru mengadakan visio sampai tengah hari kecuali satu jam bahasa Inggris. Setelah jam istirahat makan siang tidak ada visio pelajaran bahasa Prancis maupun bahasa Latin. Tapi Butet tetap online. Chatting dengan sobatnya sesiangan. Sambil mengerjakan tugas kelompok... Saya sempat tertidur sebentar ba'da Dhuhur. Bangun langsung segera online zoom. Tak perlu banyak bersiap. Tidak ada tadarus. Pengajian tafsir Al Qur'an ini biasanya merupakan pengajian rutin Rabu pagi. Sesudah beberapa kali absen karena waktunya digunakan untuk pengajian PERMIIP, ustadz menawarkan mengganti dengan jam lain

Malam Nuzulul Qur'an

Hari ke tiga SFH, boleh dibilang Butet full conference sampai tengah hari. Korting sedikit untuk jam pelajaran Technology yang seharusnya jam 8-10, dimulai 8.15 dan diakhiri 9.30. Butet ngomel, kenapa tidak jam 9 sampai jam 10 saja? Dan saya setuju. Biar kami ada ekstra tidur pagi... Alarm membangunkan kami jam 8 pagi. Butet bangun bersiap. Saya bangun, membukakan jendelanya, lalu tidur lagi. Satu jam lagi lah... 9.45 ada jadwal tadarus, dan dilanjutkan kajian Ramadan PERMIIP pukul 10.45-12.30... Ternyata saya keenakan tidur! Baru terbangun pas jam 9.45! Panik saya lihat jam di smartphone. Lekas buka whatsapp untuk mengirim pesan ke sahabat yang biasa memandu tadarus, bahwa saya akan terlambat dan siap di-skip saja... Eh malah sahabat saya sudah mengirim whatsapp. Memberitakan bahwa dia tak bisa memandu pagi tadi! Memang biasanya saya yang menggantikan menjadi pemandu jika dia berhalangan... Segera saya kirim pesan ke teteh admin. Setelah itu ambil wudhu dan bersiap. Koneksi ke zoom te

Kendala Hosting Zoom Meeting Menggunakan Tablet

Pagi tadi, Butet memasang wekernya pada pukul 7.55. Tapi ternyata di hari ke dua SFH ini pelajaran olah raga pukul 8 pagi ditiadakan. Butet pun kembali ke balik selimut. Saya juga... Bangun dengan alarm pukul 9.55. Mau ngobrol dengan sahabatnya dulu, katanya. Kebetulan saya ada zoom juga. Dijadwalkan 10.45. Tapi karena saya bertugas menjadi co-host, sudah harus bersiap dari pukul 10.15... Zoom kali ini sudah direncanakan sejak beberapa minggu yang lalu. Dan saya sudah menyanggupi untuk menjadi co-host sejak beberapa minggu yang lalu juga... Sekitar seminggu yang lalu, saya mengganti janji temu dengan dokter untuk melakukan doppler leher, melihat apakah pembuluh darah saya baik-baik saja. Saya pikir, biar tenang kalau semisal zoom molor. Karena zoom dijadwalkan selesai pukul 12.30, dan janji temu 14.30. Biasanya saya dan tim penyelenggara ngobrol dulu setelah pembicara leave karena sudah waktunya buka puasa di Indonesia. Lalu saya mengirimkan foto-foto dokumentasi ke teteh admin untuk d

Program Dual Diploma

Hari ini anak-anak Prancis kembali sekolah. Maternelle dan Primaire ke kelas, collège dan lycée online selama seminggu sebelum kembali ke kelas minggu depan... Hari ini tak ada conference sama sekali untuk Butet. Dia bangun agak lebih cepat dari biasanya. Jam 10 🙈 Untuk adaptasi besok-besok, katanya. Apalagi besok pagi harus bangun jam 8 pagi untuk absensi pelajaran olah raga. Sesudah itu, bisa tidur lagi... 😴 Untuk bangun pukul 11 mengikuti pelajaran matematika 🤓 Butet langsung menyalakan komputer. Video chat dengan sahabatnya. Partnernya dalam tugas kelompok pelajaran bahasa Jerman. Mereka berhenti sebentar saat jam makan siang, lalu lanjut lagi. Entah apa yang mereka kerjakan. Tapi daripada browsing tak jelas juga... Hari ini vigilance jaune di daerah kami. Diperkirakan hujan besar berpetir mulai pukul 13 hingga pukul 21... Sekitar jam 1 siang, angin bertiup kencang. Awan mulai datang. Hujan baru mulai turun menjelang jam 4 sore. Tak deras. Geledek pun hanya sedikit. Semoga

Maha Adilnya Allah

Image
Masjid besar Cannes, Mosquée Iqra , posting di Facebook-nya kemarin, bahwa mulai Senin 26 April 2021, tidak lagi diadakan sholat Subuh berjamaah dikarenakan jam malam... Lho? Bukannya jam malam sudah diberlakukan sejak lama? Ada jam malam baru kah?... Itu yang pertama terlintas di kepala saya. Butuh beberapa detik untuk menyadari kalau bukan itu permasalahannya... Memang beberapa pemda minta jam malam ini dihapuskan saja. Sebagai tahap awal pembukaan kuncitara, begitu alasannya. Termasuk daerah kami yang penurunan rasio kasus pandeminya sangat menggembirakan sejak kuncitara 3.1 ini. Menghalangi masuknya orang ke daerah kami yang turistik ini, terbukti efektif menghambat persebaran pandemi... Ada pula yang mengusulkan untuk dimundurkan saja. Mengingat matahari yang makin panjang menaungi bumi bagian utara, diusulkan untuk memundurkan mulainya jam malam ke pukul 21.00 yang masih cukup terang...   Sampai  hari ini, jam malam masih berlaku secara nasional, dari pukul 19.00 hingga pukul 6.0

Memasuki Minggu Terakhir Kuncitara 3.1?

Ramadhan hari ke 12. Sabtu terakhir sebelum kembali sekolah. Hari cerah, tapi kami di rumah saja. Hanya suami yang ke swalayan membeli minuman ringan. Padahal kemarin sudah ke sana. Sepertinya cari alasan untuk ke luar saja... 😅 Kemarin Butet meminta untuk ke taman. Ingin duduk-duduk dan menggambar. Tapi dia tidur hingga lewat tengah hari. Lalu bermalas-malasan, hingga kemudian panik mengerjakan PR-PRnya. Sudah akhir pekan!!! Senin sudah sekolah!!!... 😵 Batallah jalan ke tamannya... 🙄 Dalam pidatonya Kamis lalu, Perdana Menteri Jean Castex mengonfirmasi berakhirnya kuncitara 3.1 pada tanggal 3 Mei, seperti yang direncanakan. Tak ada perpanjangan seperti yang saya harapkan. Eh?... Ya, memang saya berharap kuncitara diperpanjang. Dengan SFH yang diperpanjang pula. Atau ... yah, kuncitara dibuka juga tak apa-apa. Tapi biarkan anak-anak collège dan lycée tetap distancielle saja... Pasalnya, 3 Mei bertepatan dengan masuknya ke 10 hari terakhir Ramadhan. Sayang sekali, kan!? Tinggal sedik

Hari Bumi dan Hari Buku

Tak terasa sudah memasuki 10 hari ke dua Ramadhan. Hari terakhir libur sekolah... Kemarin, Perdana Menteri Jean Castex berpidato menjelang kembalinya anak-anak ke sekolah, Senin nanti. TK dan SD di kelas, SMP dan SMA online dulu selama seminggu, untuk kemudian kembali ke kelas minggu depannya. Hybride untuk SMA secara nasional, hybride untuk SMP bagi daerah-daerah yang masih merah. Daerah kami tidak termasuk... Kemarin tidak menulis di blog ini. Mulai Selasa lalu, saya menjalani observasi kelas pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) yang diadakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Paris sebagai lanjutan dari pelatihan calon pengajar BIPA yang saya ikuti sebelumnya, yang juga diselenggarakan oleh KBRI Paris... Saya mendapatkan jatah observasi di kelas debutan yang berjadwal Selasa dan Kamis. Pembelajaran diadakan via zoom, pukul 19 hingga 20.30 CEST. Yang ini tentu saja memerlukan adaptasi agenda harian, terutama masa Ramadan begini... Jadwal memasak yang

Kartini, Princess of Java

"Kowe wis yakin karo pilihanmu, mbak?" Kaget, saya mendengar kalimat pertama di film Kartini yang akhirnya bisa saya tonton di Netflix hari ini. Kaget, karena siapapun yang berbicara, yang memang tidak terlihat di layar, tak mungkin menggunakan pilihan bahasa begitu... Bahasa Jawa ngoko merupakan tingkatan bahasa Jawa yang terendah. Panggilan "mbak" menunjukkan bahwa yang berbicara mempunyai kedudukan lebih rendah ketimbang yang diajak berbicara. Seharusnya di sini menggunakan minimal krama alus ... Memang bahasa ngoko  lazim digunakan untuk kakak-beradik. Atau sepupu dekat. Namun di sini kasusnya bahwa Kartini berasal dari keluarga ningrat. Ayahnya bupati. Bahasa ngoko tak mungkin dipergunakan dalam pembicaraan sehari-hari dalam keluarga. Bahasa ngoko hanya akan dipergunakan dalam berbicara kepada para pelayan saja. Jadi benar-benar tak masuk akal apalagi di sini seorang adik berbicara kepada mbak-nya menggunakan bahasa ngoko ... Ternyata beberapa menit film ber

Tiga Antologi Dee Lestari di iPusnas

Image
Dee Lestari adalah salah satu penulis yang saya cari karyanya di kala mudik. Terakhir kali mudik tahun 2018 lalu, saya membawa balik Aroma Karsa . Ya, buku tebal itu! Bukannya membawa baju baru dari Indonesia, waktu itu saya memilih memboyong si penggebuk maling 😁 Dan tidak menyesal sama sekali, meski akhirnya saya harus menunggu lebih lama untuk memperbarui koleksi pakaian batik saya... 😜 Saat masih tinggal di Indonesia, saya hanya mengenal Dee sebagai penyanyi yang tergabung dalam trio Rida-Sita-Dewi. Saat pertama kali dikenal sebagai penulis dengan Supernova -nya, saya sudah di perantauan. Sayang sekali waktu itu saya sempat vakum mudik lama. Saat bisa mudik, Supernova sudah jadi trilogi. Tebal-tebal, pula! Urung, saya untuk membelinya... Sampai saat mudik yang bersamaan dengan keluarnya Perahu Kertas . Kali itu, saya tak mau melewatkannya. Saya boyong ke perantauan sambil testing tulisan Dee Lestari... Dan saya suka!... Memang sebelum merantau, untuk saya, literatur kontemporer

Ganti Penyedia Internet? Biasa!...

Seminggu sudah Ramadhan. Masuk minggu ke dua libur sekolah musim semi... Hari ini,untuk pertama kalinya Butet ke luar rumah sejak kami pulang dari pengungsian. Saya sendiri terakhir keluar rumah adalah untuk membeli daging dua mingguan ke boucherie hari Minggu lalu... Butet ingin ke swalayan untuk membeli camilan. Kebetulan kami harus mengirimkan tablet grafis ke Amazon. Sabtu saya menelepon menanyakan di mana membeli kabel X yang bagian HDMI-nya rusak. Customer service langsung menawari mengirim kembali keseluruhan tablet. Untuk diperbaiki, katanya. Namun kami curiga bakal ditukar dengan yang baru... Customer service bilang, itu karena tablet kami belum satu tahun. Satu tahun kurang satu bulan, tepatnya. Waktu itu tablet dibeli untuk presentasi suami di awal kuncitara pertama... Apalagi katanya harganya masih mahal. Belum turun... Baiklah. Padahal saya terus terang padanya bahwa kami berniat beli kabel saja, tapi tak bisa menemukannya... Hari ini kami resmi mengganti penyedia interne

Tetiba Merindu

Minggu pagi. Hari ke enam Ramadhan. Genap seminggu libur sekolah musim semi. Memasuki minggu ke tiga kuncitara versi 3.1... Suhu udara dingin. Seharian mendung saja. Cocok sekali berlindung di balik selimut. Dan sayapun sukses tidur pagi hingga menjelang tengah hari. Terbangun karena suara bor tetangga yang entah mengerjakan apa... Pagi tadi saya bangun lebih pagi lagi untuk sahur. Subuh bergeser dua menit tiap harinya. Pagi tadi sudah menjelang pukul 5.34. Kemarin 5 36, dan besok insya Allah 5.32... Saya pasang weker jam 4. Namun baru benar-benar bangun 10 menit kemudian. Lekas sholat malam dan tilawah sedikit. Tak mengejar target satu hari satu juz. Hanya ingin meningkatkan dari satu minggu satu juz ke tiga juz. Empat, kalau bisa. Kebetulan sudah masuk juz 20an dari tilawah harian biasa. Hanya ingin mencoba menyelesaikan juz 30. Biar serasa khatam di bulan Ramadhan. Aamiin... Pagi ini harus memasak. Epaule d'agneau (paha depan kambing) panggang kecap kemarin sukses terlahap hamp

Satu Minggu Bersama Reality Show

Tiba-tiba tersadar, sejak Ramadhan, tiap malam kami menonton reality show di televisi!... Tadinya karena sambil menunggu Isya. Butet iseng menyalakan televisi. Dan tanpa sadar, pilihan selalu jatuh pada reality show! Memang menonton film sering kali sudah terlambat. Menonton seri, kami malas. Belum tentu kami bisa mengikuti episode berikutnya. Dan kebetulan tidak ada yang menarik juga... Selasa yang lalu kami menonton Fort Boyard di France 4 karena Butet melihat ada Big Flo & Olie yang menjadi kontestannya. Rabu, tak sengaja kami lihat ada Chasse au tresors di France 3. Wah, favorit Ucok, itu, dulu!... Lama tak kelihatan, acara ini muncul kembali tapi sepertinya tidak rutin. Atau kami saja yang memang tak banyak menonton televisi... Kamis malam Butet menyalakan televisi, lagi-lagi secara iseng. Ada siaran ulang Meilleurs patissiers . Acara ini biasanya disiarkan hari Selasa, kalau tidak salah di M6. Kali ini kami menemukannya di stasiun televisi untuk anak-anak, Gulli. Masih grup

Adaptasi Beragama

Ramadhan hari ke empat. Libur sekolah hari ke lima... Langit masih berawan tipis. Angin dingin berhembus seharian. Tapi toh kami tak perlu ke mana-mana... Pagi tadi saya memasak nasi goreng dan menggoreng corned beef untuk sahur. Kemarin kami memesan burger untuk berbuka. Mumpung ada promo beli 1 menu dapat 1 burger gratis. Promo Ramadhan? Meski tak disebutkan secara eksplisit begitu, boleh kan, saya ambil kesimpulan sendiri!?... Nasi yang saya masak merupakan sisa dua hari yang lalu. Belum tuntas meraba penyesuaian kuantitas masakan sejak Ucok merantau, sekarang sudah harus adaptasi lagi dengan  penyesuaian  kuantitas di masa Ramadhan. Memang biasa masak nasi untuk dua kali makan bertiga. Namun meski sama-sama dua kali makan, kuantitas untuk sahur sepertinya tidak bisa disamakan dengan kuantitas makan siang... Pagi tadi saya mengikuti rangkaian pertama dari pengajian PERMIIP bekerja sama dengan Dompet Dhuafa Cordofa melalui zoom. Pengajian kerja sama ini rencananya diadakan 4 kali, Ju

Tentang Jemuran

Ramadhan hari ke tiga. Libur musim semi hari ke empat...  Sahur pagi ini lancar. Butet dibangunkan dengan lancar. Meski harus masak, tapi cepat saja. Cuscous kemarin sengaja tidak saya siapkan banyak. Bola-bola daging cincangnya sih masih ada. Masih banyak. Tapi sayurnya hanya sedikit. Dan yang paling penting, semolina-nya habis! Semua menolak makan couscous dengan nasi atau pasta! 😅 Pagi tadi kami sahur pasta. Spaghetti 3 menit. Perlu waktu lebih lama untuk mendidihkan airnya, ketimbang memasak pastanya! Dimakan dengan bola-bola daging yang memang sengaja tidak saya masukkan ke sayur couscous. Plus saus arabbiata industrial. Praktis... Butet meminta saya menambahkan ceplok telur. Gampang... Baru saya sadari bahwa Butet makan dengan cukup setiap sahur. Padahal sempat khawatir nafsu makan sahurnya tidak bagus... Hari ini saya bisa tidur pagi lebih lama. Tidak ada zoom. Jam 9 terbangun mendengar suami yang mulai video conference. Sudah tidak bisa tidur tapi malas bangkit. Sempat tertidu

Mengubah Setting Netflix untuk Bisa Mengakses Lebih Banyak Film Indonesia

Image
Ramadhan hari ke dua. Libur sekolah hari ke tiga. Kuncitara 3 hari ke ... entah berapa. Sudah tak menghitung lagi... Hari ini berawan sepagian. Siangnya cerah. Tapi toh kami tak berniat ke mana-mana juga... Tadi saya membaca berita di koran online, mengenai Presiden yang memutuskan menggratiskan 10 konsultasi psikologi gratis untuk anak-anak yang mengalami depresi. Memang sebelumnya saya sudah mendengar berita tentang banyaknya anak despresi sejak pandemi. Itu juga yang membuat pemerintah menunda sekali penutupan sekolah. Mengurung anak-anak di rumah secara berkepanjangan terbukti memicu depresi... Sahur pagi ini lancar. Butet dibangunkan dengan lancar. Masakan siap lebih cepat. Memang tinggal menghangatkan saja. Tidak perlu memasak seperti sahur hari pertama. Meski hanya steak hachée (burger steak), tetap saja musti menimbang daging cincang dan memasaknya dulu. Perlu waktu... Hari ini saya berniat tidur pagi lebih lama. Pengajian PERMIIP baru dimulai 10.45. Tapi ternyata saya tak bisa

Ramadhan Hari Pertama

Hari pertama Ramadhan. Hari ke dua libur musim semi... Libur musim semi kali ini dilakukan serentak seluruh Prancis. Tidak digilir berdasarkan zone. Hal ini dilakukan untuk mempermudah dan memperlancar penerapan kuncitara ke tiga. Minggu pertama kuncitara anak-anak SFH, minggu ke dua dan ke tiga diliburkan. Minggu ke empat, anak-anak TK dan SD kembali ke bangku sekolah, sementara siswa SMP dan SMA kembali SFH... Kuncitara ke tiga direncanakan 4 minggu hingga 3 Mei. Minimal. Akan ada evaluasi apakah diperpanjang atau tidak. Kebetulan, tepat setahun yang lalu adalah hari diumumkannya perpanjangan kucitara pertama hingga 11 Mei... Kebetulan tahun ini, tanggal 13 Mei libur nasional. Ascension. Kenaikan Isa Al Masih. Bukan libur Lebaran. Sudah direncanakan ada pont pada tanggal 14 Mei. Hari kejepit. Sekolah diliburkan secara resmi. Jadi anak-anak collège dan lycée hanya akan masuk sekolah 3 hari saja sesudah SFH. Karenanya, saya dan ibu-ibu pengajian berharap kuncitara diperpanjang saja sek

Melatih Anak Berpuasa di Eropa

Ucok dan Butet lahir dan besar di Prancis. Saya dan suami membesarkan mereka dengan memegang nilai-nilai agama Islam yang kami anut. Semampu kami! Target utama adalah menjalankan kewajiban. Ibadah sunah dimasukkan perlahan-lahan... Yang pertama tentunya sholat. Sejak bayi, anak-anak saya ajak sholat. Dari cuma kami pamiti, "Nak, papa-mama sholat dulu ya" sementara mereka kami taruh aman di tempat tidur, beranjak hanya berbaring di sajadah di samping kami, lalu duduk, sampai ikut mendirikan sholat meski masih sambil tengok kanan-kiri. Tapi itu yang pertama! Tidak menunggu-nunggu sampai anak bisa berdiri di atas sajadah seperti komentar-komentar banyak orang disekitar saja. Ada lho, yang bilang ngapain bayi diajak sholat, belum ngerti. Tunggu tujuh tahun, seperti tuntunan hadits saja. Atau bahkan sampai akil baligh seperti tetangga muslimah Prancis saya, yang sempat saya tuangkan dalam antologi Meniti Cahaya. Bisa dibaca bebas di iPusnas, ya... Waktu diajak bergabung dalam penu