Tentang Jemuran

Ramadhan hari ke tiga. Libur musim semi hari ke empat... 

Sahur pagi ini lancar. Butet dibangunkan dengan lancar. Meski harus masak, tapi cepat saja. Cuscous kemarin sengaja tidak saya siapkan banyak. Bola-bola daging cincangnya sih masih ada. Masih banyak. Tapi sayurnya hanya sedikit. Dan yang paling penting, semolina-nya habis! Semua menolak makan couscous dengan nasi atau pasta! 😅

Pagi tadi kami sahur pasta. Spaghetti 3 menit. Perlu waktu lebih lama untuk mendidihkan airnya, ketimbang memasak pastanya! Dimakan dengan bola-bola daging yang memang sengaja tidak saya masukkan ke sayur couscous. Plus saus arabbiata industrial. Praktis... Butet meminta saya menambahkan ceplok telur. Gampang...

Baru saya sadari bahwa Butet makan dengan cukup setiap sahur. Padahal sempat khawatir nafsu makan sahurnya tidak bagus...

Hari ini saya bisa tidur pagi lebih lama. Tidak ada zoom. Jam 9 terbangun mendengar suami yang mulai video conference. Sudah tidak bisa tidur tapi malas bangkit. Sempat tertidur sebentar, lalu akhirnya memutuskan bangun karena ingat cucian yang belum dijemur sejak kemarin!...

Oh ya, rasanya saya belum pernah cerita mengenai cara saya menjemur baju...

Kami menjemur baju di balkon. Asal tahu saja, balkon merupakan suatu kemewahan tersendiri untuk para penghuni rumah susun. Tak semua apartemen memiliki balkon...

Tentu saja, menjemur di balkon tak sebebas menjemur di halaman belakang rumah. Bukan hanya karena keterbatasan tempat di balkon. Namun juga bahwa dalam hal jemur-menjemur, ada aturannya! Tidak boleh menjemur di pagar balkon. Tidak boleh menggantung di luar balkon. Harus di dalam...

Aturan ini jelas banyak yang melanggar. Dan sepertinya toleransinya besar juga. Asal tetangga tidak mengeluh, menjemur comforter di pagar balkon sering bisa kita lihat di Prancis... 

Karena tak bisa memasang tali jemuran, kami memiliki jemuran tipe tower. Apa ya, istilah tepatnya? Jemuran bertingkat. Ada tiga tingkat di jemuran kami. Untuk menghemat tempat di jemuran, saya menggunakan hanger. Dengan begitu, satu tempat bisa dipakai untuk mengeringkan beberapa pakaian sekaligus...

Biasanya, yang paling atas saya gunakan untuk mengeringkan kemeja dan t-shirt yang digantungkan dengan hanger. Yang tengah untuk celana panjang. Paling bawah untuk baju dalam. Selain kecil-kecil, biar tak terlihat dari luar juga... 😜

Musim dingin, perlu 2-3 hari sampai pakaian kering di luar. Lebih cepat kalau dimasukkan ke rumah di malam hari. Dengan adanya pemanas ruangan, udara lebih kering di dalam rumah. Dan sebaliknya, jemuran kita bisa melembabkan udara...

Di musim semi dan panas, sehari juga kering. Itu kalau di daerah kami yang terkenal hangatnya ya! Plus juga jenis pakaian yang cenderung lebih tipis dan lebih ringan ketimbang pakaian musim dingin pasti mendukung kecepatan pengeringan juga!... 😄

Lalu, bagaimana untuk mereka yang tak punya balkon?

Saya tak pernah benar-benar memikirkannya, karena selama berganti 4 tempat tinggal, semua berbalkon. Hingga saat kami mencari apartemen di Paris dan sekitarnya. Terutama di Paris. Jarang sekali yang berbalkon...

Saat kami mengunjungi apartemen di Saint Germain en Laye dan Le Vesinet, keduanya tanpa balkon. Saya lihat ada tali jemuran yang dipasang di atas bathtub. Dan saat mengajak keliling apartemen, agen menyebutkan soal penempatan pengering pakaian...

Memang sepertinya dua solusi itu yang diambil saat rumah tanpa balkon. Atau mungkin karena iklim kotanya juga yang hari bermataharinya tak sebanyak seperti di selatan ini?... Mungkin keduanya!...

Menjemur baju ternyata bisa jadi urusan rumit, ya!?... 😅


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah