Ganti Penyedia Internet? Biasa!...

Seminggu sudah Ramadhan. Masuk minggu ke dua libur sekolah musim semi...

Hari ini,untuk pertama kalinya Butet ke luar rumah sejak kami pulang dari pengungsian. Saya sendiri terakhir keluar rumah adalah untuk membeli daging dua mingguan ke boucherie hari Minggu lalu...

Butet ingin ke swalayan untuk membeli camilan. Kebetulan kami harus mengirimkan tablet grafis ke Amazon. Sabtu saya menelepon menanyakan di mana membeli kabel X yang bagian HDMI-nya rusak. Customer service langsung menawari mengirim kembali keseluruhan tablet. Untuk diperbaiki, katanya. Namun kami curiga bakal ditukar dengan yang baru...

Customer service bilang, itu karena tablet kami belum satu tahun. Satu tahun kurang satu bulan, tepatnya. Waktu itu tablet dibeli untuk presentasi suami di awal kuncitara pertama... Apalagi katanya harganya masih mahal. Belum turun... Baiklah. Padahal saya terus terang padanya bahwa kami berniat beli kabel saja, tapi tak bisa menemukannya...

Hari ini kami resmi mengganti penyedia internet. Dari Bouygues menjadi Free...

Sebelumnya, kami sudah sempat berlangganan Free. Kami berhenti berlangganan Free karena ingin mendapatkan fiber optic. Waktu itu, baru ada Orange yang memberikan layanan fiber optic di daerah kami. Orange boleh dibilang operator historis di Prancis. Karena operator ini yang membeli France Telecom, yang dulu memonopoli telekomunikasi di Prancis. Boleh dibilang sampai saat ini, dalam luasnya jaringannya...

Kemantapan jaringan Orange berkonsekuensi pada harganya yang dipasang tinggi. Apalagi orang-orang yang sudah lama berlangganan France Telecom lebih cenderung tak mau pindah ke provider-provider baru...

Seperti semua penyedia internet yang ada di Prancis, Orange juga memberikan harga promosi untuk satu tahun pertama. Dengan syarat, tak boleh berhenti berlangganan selama satu tahu itu. Lepas satu tahun, harga akan naik ke harga normal. Tanpa diskon...

Kami berlangganan Orang selama satu tahun lebih beberapa bulan. Sampai ada jaringan fiber optik Bouygues yang masuk ke daerah kami. Kami sudah pernah berlangganan ADSL dengan Bouygues sebelumnya. Dan masalahnya sama; tidak bisa menggunakan monitor peritel dengan adaptator HDMI untuk mengakses televisi dengan dekoder Bouygues! 

Tapi ya lumayan lah, harga promosi selama satu tahun pertama. Dan sesudah itu, harganya masih lebih murah ketimbang harga Orange promosi sekalipun! Televisi? Bisa ditonton di komputer atau tablet, menggunakan aplikasi BTv...

Beberapa waktu setelah kami pindah ke Bouygues, Free menyediakan layanan fiber optik di daerah kami. Namun karena ada rencana pindah rumah, kami menunda mengganti provider meski masa promosi dengan Bouygues sudah habis. Apalagi kami akan berpindah daerah. Tak ada gunanya berusaha mempertahankan nomer telepon yang sama. Bahkan mungkin tak bisa, karena kode daerahnya akan berubah...

Untuk berganti provider, kita cukup mengontak provider baru. Semua prosedur berhenti berlangganan dari provider lama, akan diurus provider baru itu. Nomer telepon rumah kita bisa dipertahankan. Bahkan kalau kita berhenti berlangganan dulu, nomer telepon itu akan diputus, dan menjadi bukan milik kita lagi...

Keraguan berganti operator juga dikarenakan suami saya yang WFH. Kami harus berkali-kali meyakinkan bahwa tidak akan ada pemotongan jaringan internet sama sekali. Dan customer service yang menangani migrasi jaringan kami mengerti sekali...

Kami memutuskan mengganti provider sekitar 10 hari yang lalu. Minggu lalu, box decoder dikirimkan ke rumah. Pagi tadi, ada teknisi yang menginstall semuanya. Jam 8 pagi! Suami saya bisa langsung bekerja jam 9 pagi. Seakan tak ada perubahan. Hanya harus mengganti kode wifi di setiap gawai kami!...

Di Prancis, gonta-ganti penyedia internet begini sudah biasa. Memanfaatkan harga promosi selama satu tahun, lalu pindah ke operator yang lain yang memberikan harga promosi. Lalu pindah lagi setahun berikutnya. Dan seterusnya...

Tak cuma penyedia internet, operator telepon genggam pun begitu. Promosi satu tahun selalu ditawarkan untuk pelanggan baru. Marketingnya pun sudah biasa, dan bahkan menggunakan argumentasi "langganan saja setahun, nanti kan bisa ganti lagi" itu untuk menjual abonemennya...

Namun untuk operator telepon sepertinya tidak mempan untuk saya. Karena saya cukup puas dengan abonemen Free 2 euros yang memberi saya jatah SMS unlimited, telepon 2 jam, dan internet 50 Mb. 50 Mb???... Ya, kan saya lebih sering di rumah. Di ruah ada wifi. 50 Mb cukup lah kalau cuma untuk whatsapp saja. Makanya saya tak mau menerima voice chat, apalagi video chat saat saya sedang di luar rumah. Dan memang saya sengaja tak mau menaikkan kuota internet ini. Biar tak sering-sering konek ke internet saat sedang di luar rumah juga... 😜

Abonemen 2 euro per bulan, jelas tak terkalahkan. Butet juga mempunyai abonemen yang sama. Ucok juga awalnya sama. Sampai saat dia mulai kuliah, di mana membutuhkan koneksi internet lebih bebas... 😉

Dari semua provider internet yang ada di Prancis, tinggal SFR saja yang belum kami coba fiber optiknya. Memang belum sampai daera kami juga, sih... Mungkin tahun depan. Pas saat harga promosi Free habis masa berlakunya... 🤔🤑


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah