Rapor KLIP Maret 2021

Sabtu ini adalah hari pertama lockdown ... Ah, ada istilah bahasa Indonesianya. Kuncitara. Cantik sekali kan!? Sudah lama tahu tapi tidak banyak digunakan. Jadi tak terbiasa. Sayang sekali. Yuk, kita coba memasyarakatkannya... 😉

Baiklah... Jadi hari ini adalah hari pertama diberlakukannya kuncitara versi ke-3 di Prancis dalam skala nasional. Seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya, kuncitara versi 3 ini sudah diterapkan di 16 departement sejak 20 Maret, dan kemudian di 19 departement sejak 27 Maret untuk kemudian diperluas secara nasional mulai hari ini...

Pagi ini cerah. Suhu udara juga cukup hangat. Sekitar 17°C. Saya manfaatkan untuk ke toko buku kecil yang tak jauh dari rumah untuk mengambil dua buku pesanan saya. Sekalian jalan kaki menggerakkan badan. Tak perlu surat pernyataan. Hanya 1 km saja. Masih jauh di bawah batasan 10 km!

Dengan niat menghemat waktu, saya mengambil bus untuk berangkat. Pilihan yang salah! Saya lupa kalau jadwal bus berubah selama kuncitara. Apalagi ini Sabtu. Saya tersadar saat sudah lama menunggu. Bus baru datang saat saya seharusnya sampai ke tujuan dan menyelesaikan urusan jika jalan kaki... 😅

Kemarin rapor KLIP bulan Maret terbit. AlhamduliLlaah saya berhasil mengoleksi lengkap 3 jenis badge! Setelah badge hijau di bulan Januari dan kuning di bulan Februari, Maret ini saya mendapatkan badge biru!... 🎊🎉


Euh, bukan prestasi mengagumkan sih, itu, sebenarnya... Pasalnya badge biru excellent adalah badge bagi mereka yang menulis 20 kali dalam sebulan. Sedangkan yang kuning kan jumlah_hari_dalam_sebulan-1. Jadi sebenarnya penurunan prestasi... 😅

Tapi seorang senior KLIP pernah menyatakan; beri rewards pada diri sendiri! Reward termudah dan termurah kan memuji diri sendiri. Membesarkan hati sendiri... Bagde biru? AlhamduliLlaah. Jadi lengkap koleksinya!... 😏 Hahaha... 😂


Dari 238 peserta di awal bulan Maret, hanya ada 175 yang lolos bisa melanjutkan ke bulan April. Ternyata masih banyak juga yang belum berhasil membangun kebiasaan menulis teratur dengan berbagai bentuk dorongan dari admin dengan tantangan mingguan, zoom meeting, dan tentu wag-nya...

Saya sendiri termasuk yang masih terganggu faktor luar. Memantapkan ritual menulis jam 9 pagi tidak semudah yang dikatakan. Perlu tekad kuat dan motivasi!

Motivasi ini penting sekali. Bagaimana saya bisa mendapatkan badge outstanding di bulan Februari adalah tak lepas dari motivasi. Bagaimana saya hanya meraih badge excellent juga karena motivasi; motivasi yang menurun!

Memang di awal bergabung KLIP bulan Januari lalu, saya hanya menargetkan lulus saja. Plus badge outstanding di bulan diskon Februari dan Desember. Januari hanya badge good. Wajar. Masih penyesuaian plus waktu itu mengikuti tantangan 30 Hari Bercerita di instagram yang sulit sekali menyesuaikan jumlah kata maksimalnya dengan minimal 300 yang dimintakan KLIP. Februari, dengan motivasi dan tekad yang kuat, berhasil membangun ritual menulis pagi. Maret motivasi menurun karena target yang diturunkan. Memang sempat kurang sehat karena alergi yang melanda. Tapi kalau motovasi kuat, saya rasa itu tak akan menghalangi menulis...

Selama Maret, tiap pagi, selalu ada keinginan menulis. Karena targetan diturunkan hanya asal lolos ke April, ada saja alasan untuk tidak menulis. Saat bolong setoran, masih tenang. Asal masih bisa badge good saja, cukup lah... Namun kemudian ada rasa sesal... Sayang akan ide yang terbuang. Sayang atas momen yang tak tercatat... Mulai pertengahan Maret, saya kembali menulis tiap hari...

Memang sadar sepenuhnya tak akan mengejar badge oustanding bulan Maret. Tapi apalah artinya badge dibanding kenangan-kenangan yang mungkin terlupa kalau tak dituliskan itu?... Jadilah saya meraih badge excellent dengan 24 tulisan. Bolong 6 setoran... 😅

Kembali luruskan niat menulis untuk diri sendiri... Soal meraih badge apa bulan April ini, itu bonus... Koleksi badge sudah lengkap ini!... Eh? Hehehehe... 😝

Yuk, semangattt!... 🤗


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Blogger Curcoler? Yes!

Image
Pagi tadi, buka Facebook, diingatkan posting 8 tahun lalu berupa video Butet membaca buku yang ditulisnya sendiri. Digambar, lebih tepatnya. Umurnya baru 4 taun 2 bulan. Belum bisa baca-tulis selain namanya sendiri. Tapi dari rekaman pembacaannya , ada cerita yang cukup terstruktur, meski belum secara bahasa. Terlihat dari judulnya saja dia masih belum bisa menentukan apakah Fée tombé (tapi tidak ada adegan si peri jatuh) atau Fait tomber (tanpa subjek dan objek?), yang memang sama secara pengucapan... Saya sendiri sudah lupa konteks mengapa Butet menyusun buku itu. Saya hanya ingat bahwa sebenarnya ini bukan "buku" pertama yang disusunnya. Tapi ini yang pertama dengan cerita dan tentu yang sempat terekam videonya... Terdengar dia sempat terbatuk di tengah rekaman. Sedang sakit kah?... Melihat suvenir-suvenir seperti ini, membuat saya menyesal kenapa tidak mencatatnya lebih detil... Padahal sebenarnya  saya sudah ngeblog sejak taun 2004. Saat itu anak sulung saya baru 3 tau
Read more

Berbagai Koleksi Kami

Image
Tak terasa, sudah Juli saja. Entah mengapa, obrolan di dua komunitas menulis yang saya ikuti kok diawali dengan tema koleksi. Yang satu awalnya membicarakan tentang anak-anak dan bermain, satu lagi dari hasil undian tema tantangan bulanan! Sepertinya semesta mendukung untuk melanjutkan koleksi. Atau memulai? Heu, saya bukan mau cari legitimasi untuk membeli novel  Le Comte de Monte Cristo  lagi nih ya. Kebetulan kok ada versi sampul baru yang rilis dari Editions Pocket. Menyambut ditayangkannya adaptasi filmnya, sepertinya. Bikin mupeng! Koleksi Mamak 2F Saya memang suka sekali buku karya Alexandre Dumas itu. Kebetulan menemukan versi hard cover dua kali. Dari situ mulai ada niat mengoleksi. Belum terjadi sih. Cuma saya jadi bersemangat dan tidak menolak saat Butet minta dibelikan versi poche yang enak dibawa-bawa untuk persiapan Bac Français kemarin. Kalau baru 3 set buku, memang belum pantas disebut sebagai koleksi sih ya. Apalagi set ketiga yang dibeli untuk Butet tadi bisa dibac
Read more

Menyusun Tagihan

Image
Pemilihan Umum 2024 baru saja dilaksanakan. Sampai saat saya menulis ini, penghitungan suara masih dilakukan. Tapi sudah terlihat arah calon Presiden baru Indonesia. Ya, masih calon. Karena pelantikannya masih nanti di bulan Oktober kan!? KPU saja belum merilis hasil akhirnya tuh. Sabar, yaaa.... Saat mengetahui arahan hasil Pemilu, saya membaca-baca lebih detil visi dan misi calon kandidat terpilih. Dan seperti saat memilih, saya fokus pada kepentingan pribadi saya.  Egois amat? Ya, kan, visi-misinya buanyak. Belum dikali tiga pasangan calon. Belum ditambah kalau mencari visi-misi para caleg. Makanya saya lebih mencari spesifik yang bersangkutan dengan saya pribadi saja dulu. Lagipula kalau yang global-global seperti pengentasan kemiskinan, peningkatan layanan kesehatan, memajukan pendidikan, swasembada pangan, ... gitu-gitu kayaknya semua kandidat sama saja. Ya nggak sih? Daaan ... yang saya sebut kepentingan pribadi adalah program-program yang berkaitan dengan diaspora. Dengan WNI d
Read more