Mengejar MOOC

Hari ini libur nasional di Prancis. Libur Paskah. Memang ckup unik. Sementara negara-negara lain memberlakukan libur Paskah di hari Jum'at Agung, Prancis memilih meliburkan Senin sesudah Minggu Paskah...

Kamis lalu sudah masuk minggu ke-5, modul terakhir MOOC Le design graphique au collège : découvrir pour transmettre yang diselenggarakan oleh Centre National des Arts Plastiques melalui platform France Université Numerique.

Dua minggu pertama, saya disiplin mengerjakannya tiap Kamis. Quiz-nya tidak terlalu sulit. Asal menyimak video (atau mahir ctrl-F di transkripnya 😜) mustinya tak akan ada masalah... Namun sejak minggu ke-3, saya selalu lambat dengan berbagai alasan...

Memang ini sulitnya MOOC tanpa deadline mingguan. Dengan hanya deadline besar tanggal 10 Mei nanti (masih ada waktu, kl mau nyusul 😉), motivasi kurang terdorong. Tapi hari ini, saya menyelesaikannya juga... 

Banyak ilmu yang saya dapat dari MOOC ini. Sesuatu yang terlihat sederhana, yang kita temui sehari-hari, ternyata menggunakan ilmu desain grafis untuk berhasil meraih perhatian kita. Untuk bisa kita ingat lama. Untuk bisa kita pahami isinya...

Tipografi, warna, gambar, visualisasi data, dan layout dijelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami. Tak terlalu teknik...

Apakah memperhatikan bahwa ada perubahan fon di posting kali ini?...

Kali ini saya menggunakan fon Helvetica. Dari MOOC, saya mendapatkan informasi bahwa fon ini yang paling banyak digunakan di dunia. Fon ini juga yang paling banyak imitasinya. Salah satunya adalah fon Arial, yang selama ini saya pilih untuk menulis di blog ini!... 

Dari MOOC saya mendapatkan ilmu bahwa pilihan fon menentukan rasa tulisan juga. Saya sendiri belum tahu apakah pilihan saya yang paling cocok dengan tema tulisan saya. Yang jelas mulai hari ini saya mengganti fon Arial dan memilih "asli"-nya; Helvetica. Untuk menghargai penciptanya...

Saya yang bukan guru SMP saja merasakan manfaat MOOC ini. Apalagi yang guru SMP! Karena selain materi teoritik, MOOC juga memberikan contoh alternatif aktivitas yang bisa dilakukan di kelas. Ada untuk 6e (kelas 6) dan 5e (kelas 7), juga untuk 4e (kelas 8) dan 3e (kelas 9). Yang bagian ini saya skip saja. Meski sebenarnya saya ada murid kelas 8 di rumah... 

Selain menyelesaikan MOOC desain grafis, hari ini saya juga mengejar MOOC Modern Masterpieces of World Literature juga. Bukan hanya karena memang ada deadline mingguan yang kali ini jatuh pada 7 April. Tapi juga karena mulai besok, Butet akan kembali SFH...

Mulai besok pagi sampai Jul'at, laptop tak akan bebas lagi. Tentunya saya akan mengalah membiarkan Butet memakai laptop untuk sekolah. Dan memang sebenarnya saya bisa saja mengerjakan MOOC dari jauh hari. Atau mengaksesnya melalui tablet dan smartphone. Tapi lebih baik mengerjakan selagi sempat tanpa menunda-nunda, kan!? Meskipun akhirnya tak jadi membaca Candide yang menjadi tema minggu ini. Padahal itu satu-satunya buku yang saya punya dari berbagai referensi yang ada. Euh, bukunya Ucok sih... Buku bacaan wajib waktu SMA...

Lekas saya selesaikan semua video materinya. Kebetulan kali ini taj sebanyak dua minggu pertama. Namun ternyata saat mau mengerjakan quiz, aksesnya ditutup! Akses terbatas hanya untuk mereka yang membayar. Ah, saya tak cek sebelumnya. Sudah senang saja bisa ikut quiz di 2 modul pertama. Saya pikir benar-benar terbuka meski tanpa sertifikat di akhirnya...

Apakah saya akan tetap melanjutkan modul berikutnya? Kita lihat saja, apakah motivasi masih tetap ada. Akses auditor untuk saya, masih terbuka hingga 12 Mei. Dan saat ini, saya tidak mengikuti MOOC lain...

Lalu, MOOC traitement d'image? Ah, sudahlah... 🤓



Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Blogger Curcoler? Yes!

Image
Pagi tadi, buka Facebook, diingatkan posting 8 tahun lalu berupa video Butet membaca buku yang ditulisnya sendiri. Digambar, lebih tepatnya. Umurnya baru 4 taun 2 bulan. Belum bisa baca-tulis selain namanya sendiri. Tapi dari rekaman pembacaannya , ada cerita yang cukup terstruktur, meski belum secara bahasa. Terlihat dari judulnya saja dia masih belum bisa menentukan apakah Fée tombé (tapi tidak ada adegan si peri jatuh) atau Fait tomber (tanpa subjek dan objek?), yang memang sama secara pengucapan... Saya sendiri sudah lupa konteks mengapa Butet menyusun buku itu. Saya hanya ingat bahwa sebenarnya ini bukan "buku" pertama yang disusunnya. Tapi ini yang pertama dengan cerita dan tentu yang sempat terekam videonya... Terdengar dia sempat terbatuk di tengah rekaman. Sedang sakit kah?... Melihat suvenir-suvenir seperti ini, membuat saya menyesal kenapa tidak mencatatnya lebih detil... Padahal sebenarnya  saya sudah ngeblog sejak taun 2004. Saat itu anak sulung saya baru 3 tau
Read more

Berbagai Koleksi Kami

Image
Tak terasa, sudah Juli saja. Entah mengapa, obrolan di dua komunitas menulis yang saya ikuti kok diawali dengan tema koleksi. Yang satu awalnya membicarakan tentang anak-anak dan bermain, satu lagi dari hasil undian tema tantangan bulanan! Sepertinya semesta mendukung untuk melanjutkan koleksi. Atau memulai? Heu, saya bukan mau cari legitimasi untuk membeli novel  Le Comte de Monte Cristo  lagi nih ya. Kebetulan kok ada versi sampul baru yang rilis dari Editions Pocket. Menyambut ditayangkannya adaptasi filmnya, sepertinya. Bikin mupeng! Koleksi Mamak 2F Saya memang suka sekali buku karya Alexandre Dumas itu. Kebetulan menemukan versi hard cover dua kali. Dari situ mulai ada niat mengoleksi. Belum terjadi sih. Cuma saya jadi bersemangat dan tidak menolak saat Butet minta dibelikan versi poche yang enak dibawa-bawa untuk persiapan Bac Français kemarin. Kalau baru 3 set buku, memang belum pantas disebut sebagai koleksi sih ya. Apalagi set ketiga yang dibeli untuk Butet tadi bisa dibac
Read more

Menyusun Tagihan

Image
Pemilihan Umum 2024 baru saja dilaksanakan. Sampai saat saya menulis ini, penghitungan suara masih dilakukan. Tapi sudah terlihat arah calon Presiden baru Indonesia. Ya, masih calon. Karena pelantikannya masih nanti di bulan Oktober kan!? KPU saja belum merilis hasil akhirnya tuh. Sabar, yaaa.... Saat mengetahui arahan hasil Pemilu, saya membaca-baca lebih detil visi dan misi calon kandidat terpilih. Dan seperti saat memilih, saya fokus pada kepentingan pribadi saya.  Egois amat? Ya, kan, visi-misinya buanyak. Belum dikali tiga pasangan calon. Belum ditambah kalau mencari visi-misi para caleg. Makanya saya lebih mencari spesifik yang bersangkutan dengan saya pribadi saja dulu. Lagipula kalau yang global-global seperti pengentasan kemiskinan, peningkatan layanan kesehatan, memajukan pendidikan, swasembada pangan, ... gitu-gitu kayaknya semua kandidat sama saja. Ya nggak sih? Daaan ... yang saya sebut kepentingan pribadi adalah program-program yang berkaitan dengan diaspora. Dengan WNI d
Read more