Poulet Rôti du Dimanche
Je veux que chaque laboureur de mon royaume puisse mettre la poule au pot le dimanche.
"Aku berharap setiap petani di kerajaanku bisa memasukkan ayam ke dalam panci pada hari Minggu". Begitu kalimat yang dikenal direferensikan diucapkan oleh Raja Henri IV.
Kalimat yang tercatat oleh Hardouin de Perefixe dalam buku Histoire d'Henri le Grand adalah "... si Dieu me donne encore de la vie je ferai qu'il n'y aura point de laboureur en mon Royaume qui n'ait moyen d'avoir une poule dans son pot", yang kurang-lebih artinya "jika Tuhan masih memberiku hidup, aku akan memastikan bahwa tidak akan ada petani di kerajaanku yang tidak bisa memasak ayam dalam pancinya".
Pembahasannya bisa panjang. Namun pada intinya, kalimat Henri IV yang dikenal sebagai seorang raja yang bijak ini menjadi "dasar hukum" tradisi menyajikan ayam sebagai hidangan di hari Minggu. Le Poulet du Dimanche.
Poule au Pot
Berkat Henri IV, ayam didemokratisasi di Prancis. Ayam jadi hidangan rakyat umum, tidak terbatas untuk bangsawan saja. Sampai saat ini, ayam adalah unggas yang paling banyak dikonsumsi di Prancis.
Hidangan ayam yang disebutkan oleh Henri IV adalah poule au pot. Ayam rebus. Semacam sup ayam Indonesia lah ya. Tapi ayam yang dimasak adalah satu ekor utuh.
Salah satu resep yang mengklaim autentik bisa dilihat di website Dinas Pariwisata Région Nouvelle-Aquitaine, yang merupakan daerah asal Raja Henri IV. Resep yang setelah saya baca lebih detil sepertinya kurang sesuai dengan ilustrasi yang ditampilkan. Langkah-langkahnya kurang presisi. Untuk mengikutinya, kita harus tahu cara membuat "saus putih" (sauce blanche), karena tidak dipaparkan di sana.
Memang ada berbagai macam resep poule au pot yang dikenal di Prancis dan bisa kita temukan di internet. Yang populer, sebelum direbus, rongga ayam diisi dengan campuran telur, daging cincang, roti, dan rempah. Sepertinya ini yang menjadi ilustrasi di website tadi.
Pada perkembangannya, ayam utuh tidak lagi harus dimasak dengan cara direbus. Apalagi memasak poule au pot ini panjang, perlu sekitar 3 jam! Metode pemasakan yang paling populer adalah dengan cara memanggang. Ayam panggang ala Prancis, akrab disebut poulet rôti. Poulet=ayam, rôti=bentuk lampau/pasif dari kata kerja rôtir, memanggang.
Poulet Rôti
Poulet rôti langsung menarik perhatian saya saat sampai di Prancis 20++ tahun yang lalu. Saat saya belum bisa memasak sendiri dan makanan siap saji dari swalayan terasa hambar serta membosankan. Bumbu instan bawaan dari Indonesia terbatas dan harus dihemat. Aroma poulet rôti di hari Minggu terasa begitu menyenangkannya.
Poulet rôti bisa ditemukan kapan saja. Namun di hari Minggu lebih banyak penjualnya. Dan banyak di antaranya yang memang khusus berjualan di hari Minggu saja. Mereka yang memanggang di atas truk itu bisa kita temui di pasar Minggu atau di depan boulangerie (toko roti). Menarik pembeli yang sekalian membeli gateau du dimanche, hidangan pencuci mulut spesial hari Minggu.
Etalase poulet rôti di boucherie halal langganan |
Jajaran ayam yang berputar-putar di dalam panggangan besar menguarkan wangi yang menerbitkan air liur. Kaldunya menetes-netes menambah aroma alami kentang dan sayur-mayur yang dipanggang di bawahnya. Kalau kita membeli poulet rôti, pedagang akan menambahkan kentang dan sayur panggang itu sebagai pendampingnya. Saus kaldu akan ditawarkan. Jika kita mau, akan dimasukkan juga ke kantung yang kedap air dan menahan panas hingga kita sampai di rumah.
Poulet rôti yang enak bisa didapatkan di rôtisserie, warung khusus panggang-panggangan. Kami sendiri suka membeli dari boucherie (toko daging) halal. Lebih berempah, khas Magribi. Poulet rôti yang dijual di swalayan cenderung hambar.
Dengan industrialisasi peternakan, ayam untuk poulet rôti kebanyakan ayam broiler. Namun tentu ayam kampung lebih enak. Apalagi kalau dimasak sendiri!
Poulet Rôti ala Alfi
Poulet rôti adalah salah satu hidangan yang saya coba pertama kali begitu memiliki oven sendiri di rumah. Saya dapati, ternyata tidak sulit. Bahannya pun sederhana. Bumbunya hanya perlu garam, merica, dan rempah Provence (campuran rosemary, savory, thyme, basil, dan oregano).
Untuk buka puasa hari Minggu pertama Ramadan kemarin, saya sempatkan memasak poulet rôti. Kebetulan saya mendapatkan ayam kampung yang bagus di boucherie dekat rumah.
Ayam kampung Prancis yang lebih besar dari ayam broiler |
Bahan:
- 1 ekor ayam utuh
- 2 siung bawang putih
- rempah Provence
- minyak zaitun
- garam, merica
Cara memasak:
- Panaskan oven 180°C
- Cuci ayam, keringkan
- Masukkan bawang putih ke dalam rongga ayam
- Taburi permukaan dan rongga ayam dengan garam dan merica secukupnya
- Taburi rempah
- Lumuri kulit ayam dengan minyak zaitun
- Panggang 15-20 menit per 500 gram bobot ayam
Idealnya ayam dimasak menggunakan panggangan spesial yang berputar otomatis. Dengan oven biasa, saya harus membalik-balik ayam secara manual. Sambil tak lupa menyiramnya dengan kaldu yang dikeluarkan ayam itu sendiri. Hasilnya enak juga kok!
Di sini saya menambahkan kentang yang sudah dipotong kotak-kotak di 30 menit terakhir pemanggangan. Jangan lupa bumbui dan lumuri minyak zaitun juga. Untuk ayam dan kentang yang lebih gurih, bisa ditambahkan mentega di 15 menit sebelum proses memasak usai.
Poulet rôti buatan sendiri, nikmat disantap ditemani sayuran sesuai selera |
Sedikit tip untuk mendapatkan ayam yang matang sempurna, empuk, dengan kulit yang kering renyah:
- Panggang ayam miring di salah satu sisinya terlebih dahulu, lalu sisi satunya lagi. Lanjutkan memanggang punggungnya, sebelum diakhiri dengan memanggang perutnya.
- Diamkan ayam di dalam oven minimal 10 menit sebelum dihidangkan
Hidangan Andalan
Poulet rôti menjadi salah satu andalan hidangan di rumah kami karena praktisnya. Memang proses memasaknya lama. Tapi bisa ditinggal, sambil mengerjakan hal lain. Asal jangan lupa pasang timer saja ya!
Resep adaptasi dari berbagai sumber ini sudah teruji dihidangkan ke orang lain selain keluarga kecil saya dan sempat membuat cemburu seorang ibu karena anaknya mengungkit-ungkit poulet rôti saya! Hahaha.
Selamat mencoba!
Semoga cocok dengan selera Anda!
---
Tulisan ini diikutkan dalam Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog bulan Maret 2024 dengan tema Cerita Kuliner dengan host Mamah Hani dan Mamah Meta.
Teh Alfi ayam Prancis endut-endut ya he3 ... Mirip ayam di Makkah dan Madinah. Tampak sedap dan jadi pingin coba buat nih.
ReplyDeleteThanks resepnya ya.
Kalau pake ayam kampung Indonesia yg langsing2 itu, dipantau aja pemanggangannya pas pertama nyoba teh 😁 Semoga cocok 🤗
DeleteTerharu membaca kisah Raja Henry IV, Teh Alfi. Raja yang benar-benar raja ya Mba. Memastikan rakyatnya tidak kelaparan.
ReplyDeleteIhhh enaak banget Mba. Secara visual saja sudah semenarik itu. Pantesan ada Mamah lain yang jeles, ahaha.
Bikinnya pun gampang pula. (Tapi endak tahu ya kalau nanti saya mempraktekannya karena kadang ngomong memang lebih mudah daripada melaksanakannya wkwk).
Tenaaang. Banyak temennya kok! (Sambil lirik koleksi buku resep yg sampe saat ini cuma diliat-liat gambarnya aja) 😂
DeleteWah mengingat ayam kampung indonesia yang biasanya slim, lihat ayam kampung di prancis jadi gede banget.hehehe.
ReplyDeleteTerima kasih tips memanggang aymnya, teh. Selama ini ga berani panggang ayam, takut ga matang, ternyata harus dibalik 4 sisi ya
Kalau mau lebih yakin kematangannya, dibelah di bagian dada trus dibuka aja ayamnya teh. 20 menit untuk masing2 sisi cukup, kl ayamnya terbuka gitu 😉
DeleteTeh Alfi, saya ngekek di bagian cemburu. Poulet rôti andalan, nyoooms.
ReplyDeleteKisah nyata lho itu! Si ibu ga percaya krn seblm itu aku suka nanya2 ke dia soal masak-memasak. Habis itu juga msh suka nanya2 sih. Hihihi 😁
DeleteWah aku suka menu ini. Mirip-mirip dengan ayam panggang dari Belgia dan Italia yang pernah kucoba. Gampang dan sehat ya.
ReplyDeleteAh, bisa jadi teh! Beda2 tipis rempahnya palingan ya? Sehat karena dimasak dengan minim minyak. Metoda yang sama bisa dipraktekkan dengan bumbu Indonesia lho. Cobain deh🤗
Delete