Réinscription collège 2021

 Ya, sampai titik ini lagi. Titik di mana harus melakukan daftar ulang untuk sekolah Butet. Memang lebih awal dari sekolah-sekolah lainnya. Mengingat sekolah Butet adalah sekolah swasta, pendaftaran ulang lebih cepat bermaksud untuk memperkirakan kapasitas kelas untuk menerima siswa pindahan baru…

Daftar ulang merupakan prosesi sederhana. Kalau tidak sedang dalam posisi kami. Apalagi sudah dua kali kami mengalami situasi yang cukup spesial…


Dimulai daftar ulang tahun 2019. Saat itu suami saya sedang bernegosiasi untuk mutasinya ke Singapura. Masih dalam proses. Ada keraguan untuk daftar ulang atau tidak mengingat negosiasi sudah ke arah positif. Namun kami belum bisa memberi tahu anak-anak mengenai rencana mutasi sebelum ada deal positif. Kami pun mendaftar ulangkan Butet. Dengan pikiran toh uang muka yang dibayarkan untuk validasi daftar ulang bisa dimasukkan dalam biaya mutasi...


Menjelang April sudah deal. Suami saya sudah mengundurkan diri dari kantor cabangnya. Butet sudah didaftarkan ke sekolah Prancis di Singapura. Namun Juni ada perubahan struktur di kantor suami, yang singkatnya menyebabkan kepindahan kami batal!


Itu satu!


Yang ke dua, daftar ulang 2020. Dari Desember suami sudah resmi mengundurkan diri dari kantornya. Kali ini pindah perusahaan. Bukan sekedar mutasi lagi. Praktis Januari kami suda yakin deal mau pindah. Meski belum tahu mau sekolah di mana karena kami belum menemukan tempat tinggal, kami memutuskan untuk menyatakan Butet mengundurkan diri dari sekolahnya...


Akhir Februari kami sudah mendapatkan tempat tinggal. Suami sudah siap pindah duluan, untuk saya dan anak-anak menyusul belakangan saat libur musim panas. QodaruLlah, seminggu sebelum tiket pesawat yang dijadwalkan, Prancis lockdown untuk pertama kalinya. Satu bulan saja…


Kami masih tenang. Meski pesawat suami di-cancel beberapa hari kemudian oleh maskapainya sendiri. Agen rumah menyatakan menunggu kami. Kontrak yang sudah kami tandatangani kami simpan dulu. Suami mulai bekerja di perusahaan baru dari rumah saja. Online. Work from home!...


Kepanikan dimulai saat lockdown ternyata diperpanjang. Lalu perusahaan suami menyatakan bahwa kantornya akan tutup dalam artian tidak menerima pegawai masuk ke lokalnya sampai bulan Juni. Dan ada isu-isu bawa akan diperpanjang sampai Desember!...


Singkatnya, kami pun memutuskan untuk melepaskan ruma yang sudah kami pesan. Lalu kami memutuskan untuk mengembalikan Butet ke sekolahnya dulu. Karena kalaupun lockdown dibuka Mei, akan sulit untuk mencari tempat tinggal, mendaftar sekolah, dan masuk bulan September dengan tenang. Apalagi kami berencana mudik ke Indonesia, Juli-Agustus itu…


AlhamduliLlaah sekolahnya bisa menerima kembali Butet dengan cukup lancar. Kami hanya diminta membuat cek daftar ulang untuk diserahkan saat sekolah kembali dibuka. Ya, April itu pembelajaran masih diadakan secara online. Sekolah belum kembali menerima siswa…


Bulan Juni, perusahaan tempat kerja suami menyatakan WFH diperpanjang sampai Desember. Kami menyusun kemungkinan pindah Januari. Rencananya, di akhir Oktober kami mencari tempat tinggal lagi. Sekalian libur sekolah musim gugur…


Namun pandemi belum juga mau pergi…


Rencana terakhir kami adalah pindahan musim panas 2021. Apalagi kantor suami memperpanjang lagi WFH-nya sampai Juni. Dengan isu-isu akan menggeneralisasikan WFH. Dalam artian harus ke kantor hanya saat-saat tertentu saja…


Kami pun pasrah. Entah kapan pindah. Atau mungkin tidak pindah. Bersyukur apartemen yang kami tinggali adalah milik kami sendiri, meski belum lunas. Tak terbayangkan jika apartemen sewaan dan kami sudah menyatakan pindah ke pemilik rumah…


Daftar ulang 2021 ini pun kami pasrah. Ketenangan hati dan pikiran lebih berharga dari 250 euros yang mungkin melayang kalau kami akhirnya pindah. Dan bahkan akan hanya jadi bahan gurauan saja kalau ternyata kami tak jadi pindah… 😅


Comments

Popular posts from this blog

Berbagai Hidangan Kambing Khas Solo

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi