KDrama Love to Hate You

Di tengah kesibukan menjadi pantarlih ... halah! lha wong masih pada tahap nge-wa temen2 deket aja gitu! ... saya beristirahat dengan ... nonton drakor, tentu! Baca buku juga lah. Antara lain, menyelesaikan novel The Road yang sudah mulai dibaca sejak Desember 2022.

Dan drama pertama yang saya habiskan di hari kedua menjadi pantarlih adalah Love to Hate You di Netflix. Tentu saja drama ini sudah saya tonton berhari-hari sebelumnya. Dan bahkan saya perlu dua hari untuk menyelesaikan episode terakhir. Siapa tau ada yang protes kok saya nggak serius kerja. Hahaha.

From Hate To Love

Menceritakan tentang Yeo Miran, seorang pengacara yang kehilangan pekerjaannya setelah biro advokasi tempat kerjanya kandas. Saat membela klien terakhirnya, Miran mendengar Nam Kangho, seorang aktor terkenal berbicara dengan nada merendahkan perempuan. Miran bertekad untuk memberinya pelajaran.

Kebetulan sekali Miran diterima bekerja di biro advokasi spesialisasi selebriti, yang salah satu kliennya adalah Kangho. Miran sendiri diterima di biro itu karena permintaan seorang klien aktris untuk diwakili pengacara perempuan. Padahal sebelumnya biro itu terkenal tak mau mempekerjakan pengacara perempuan!

Miran berusaha mendekati Kangho dengan kemampuan diplomasinya sebagai pengacara dalam menyelesaikan masalah dengan penggemarnya. Namun kemudian dia berdalih melakukan semua itu karena mengagumi Kangho. Kangho yang memang terkenal sifatnya yang kasar (secara sikap dan verbal, bukan fisik) terhadap perempuan, mulanya ingin mempermainkan Miran. Namun tentu saja akhirnya bisa kita duga.

Pengacara Feminis

Ya! Akhirnya memang bisa kita duga. Klasik genre romcom lah. Yang berbeda dari drama ini adalah bagaimana perjalanan menuju akhir ceritanya itu. 

Drama ini bukan sekedar kisah cinta yang bersemi setelah episode saling membenci. Bukan sekedar kisah cinta selebriti dan pengacaranya. Bukan sekedar tentang kisah menyembunyikan hubungan asmara. Meski tetap diwarnai adegan-adegan klise seperti melamar dalam konferensi pers yang disiarkan secara langsung.

Yang paling menarik buat saya adalah profil Miran sendiri. 

Miran adalah seorang feminis yang ingin selalu disejajarkan dengan laki-laki. Jangan membicarakan tentang patriarki di depannya. Tak ada yang namanya gallantry. Semua sejajar. Sama hak dan kewajibannya!

Miran adalah pengacara yang unik. Kemampuannya sebagai pengacara tak diragukan lagi. Namun tak banyak biro yang mau mempekerjakannya karena karakternya yang eksplosif. Miran tak segan-segan berkelahi secara fisik. Dan menang!

Karakter Miran ini tentu tak lepas dari bentukan pendidikan perlakuan ayahnya yang tak pernah mendukungnya, cenderung merendahkan dan pelit pujian. Kepada istrinya pun begitu: tidak menunjukkan penghargaan. Beda, sikap dan perlakuan si ayah pada anak laki-lakinya.

Menghibur

Terus terang saya menonton drama ini awalnya karena tak ada tontonan lain saja. Saya tak mengenal aktris Kim Ok Bin dan aktor Teo Yoo pemeran utamanya. Hanya familiar dengan aktris pendukung Kim Won Hee yang berperan sebagai Shin Naeun, sahabat Miran yang porsi perannya bersama Kim Ji Hoon (yang memerankan Do Wonju, sahabat sekaligus manajer Kangho) lumayan juga.

Saya bahkan sempat bertanya-tanya di episode pertama: mau dibawa ke mana ceritanya? Meskipun ada sinopsisnya, tetap saya merasa tersesat. Plus penasaran!

Dan saya tak kecewa melanjutkannya. Penasaran sampai mengesampingkan Interest of Love yang di Netflix France baru sampai episode 8, minggu ini, yang saya kehilangan interest. Tapi itu cerita lain lagi.

Love to Hate You menghibur, dengan humor yang segar. Cocok untuk selingan di waktu luang, sebelum berkutat kembali dengan data.

Semangaaattt!


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah