Yuk, Jalan Kaki!

Tadinya mau posting ulasan buku. Ngejar biar bisa dibagi pas harinya KBK. Tapi ternyata belum selesai juga nulisnya. 

Biasa, Rabu kan hari sibuk. Mana ini hari pertama dibukanya Telegrup Klipers Top 99. Keliatan gitu doang, di balik layar tim ketulas ribet lho, mengatur ini-itu...

Jadi hari ini keluar rapor pertama. Emas, seperti yang sudah ditargetkan. Meski sempat bolong sehari, dan tentu saja tak masuk 19 besar rata-rata jumlah kata per posting! Tapi masuk nomor 6 postingan terbanyak dan nomor 15 total jumlah kata terbanyak dong! 30 setoran gitu lhooo. Hahaha.

Sudah berniat buat lebih santei. Nggak ngejar setoran tiap hari. Tapi tangan rasanya pengen nulis. Ada banyak cerita di kepala. Ya udah, nulis aja. Kan tetep pengen ngejar badge tuh. Belum tentu besok-besok sempat nulis kan!?

Mau ngelanjutin cerita soal kemarin. Soal nganter baju ganti buat si Butet. Jadi kemarin aku memutuskan buat jalan kaki ke sekolahnya! Sudah lama juga ga jalan kaki. Sejak selesainya IF40K. Dan memang habis itu pengen jaga kelingking kaki demi kedatangan si Ucok sih. 

Kebetulan semiggu yang lalu lutut kambuh pula! Cuaca cerah, ada greve Palmbus, males nyari tempat parkir karena pasti saingan sama yang jemput makan siang, akhirnya aku putuskan buat jalan kaki saja.

Baru keluar rumah, nyebrang, eh ketemu sama teman Club Lecture. Kebetulan memang rumahnya tak jauh. Dia tidak hadir di pertemuan Sabtu lalu. Harus ngobrol nanya kabar dong ah!

Jadilah kami ngobrol. Agak kepanjangan. Tapi jadi lega karena ternyata dia nggak hadir untuk menemani anak dan cucunya jalan-jalan ke Italia. Bahagia gitu kelihatannya. Maklum saja. Di luar liburan, dia tinggal sendirian di rumahnya.

Obrolan terpaksa kupotong karena waktu jalan sudah cukup berkurang. Tak lupa aku sempatkan meminta nomor teleponnya yang gagal aku sinkronkan saat ganti telepon.

Jalan santai 2,5 km memakan setengah jam-an. Cuaca cerah tapi dingin. Mantel wool ternyata tak membuatku kepanasan. Tapi syal aku simpan di tas saja.

Tak lama sampai di depan sekolah Butet, terlihat beberapa siswa sudah mulai keluar. Lalu Butet muncul. Langsung serah-terima tas, tak menyempatkan mengobrol. Dan aku langsung beranjak pulang.

Pikir-pikir, sudah lama juga aku tak benar-benar ke sekolah Butet. Mengantarnya pun baru dua kali. Itu juga kan bermobil, tak pakai berhenti.

Daerah sekitar sana cukup berubah juga. Sekolahnya sendiri habis renovasi. Lalu jalanan yang ada perbaikan entah apa. Gedung di seberang sekolah juga. Tapi pemandangan di turunan jalan masih sama: mengintip ke biru laut Mediterania yang saat tengah hari kuat memantulkan matahari.

Aku jalan melalui jalur yang sama saat berangkat. Melalui gang "trottoir pas crottoir", menyusuri jalan sepi yang dilalui anak-anak sekolah lain yang hendak pulang makan siang, menuruni tangga dkat masjid Cannes, lalu ke arah boulevard Carnot.

Aku sempatkan mampir ke kios teman yang membuka jasa jahitan. Sebelumnya dia bekerja sebagai pegawai di penjahit lain. Sekarang dia punya usaha sendiri.

Ngobrol tak lama, karena pas jam dia istirahat. Kasihan juga lah. Biar sempat pulang dan makan tenang. 

Udah pake mampir gitu, ternyata sampai rumah belum jam satu. Pesanan makanan belum datang. Tapi pas udah datang rasanya kok nggak laper juga ya? Efek olah raga kah?

Diem-diem udah jalan hampir intensif selama satu jam. Udah 5,5 km. Lumayan.

Sekarang masalahnya: kapan diulang???

Semangat ah!...


Comments

Popular posts from this blog

Berbagai Hidangan Kambing Khas Solo

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi