Posts

Showing posts from April, 2025

Kembali ke Kampus Polytech Nice

Image
Rabu, 29 April 2025 kemarin, Butet ujian tertulis untuk seleksi masuk perguruan tinggi yang tergabung dalam jaringan Geipi Polytech. Dengan satu prosedur pendaftaran, satu voeux di Parcoursup, peserta bisa berpeluang masuk ke 48 opsi yang tersebar di 35 perguruan tinggi!  Tentu, Butet tak mendaftar ke semua 48 opsi itu. Butet mengambil 17 opsi saja.  Pertama, tidak semua opsi jurusan bisa diambilnya. Jurusan-jurusan yang mengharuskan spesialisasi Science Vie et Terre (SVT) tentu saja harus dilupakan, meski sebenarnya bioteknologi masih menariknya. Konsekuensi pilihan spesialisasinya saat naik ke kelas Terminale. Butet juga tak bisa mengambil opsi paruh waktu karena ... ya, belum bekerja dan belum merasa mampu untuk itu. Kuliah sambil nyambi kerja memang mungkin di beberapa Polytech. Namun maaf, saya tak mendalami prosedur dan persyaratannya. Kedua, Butet mengeliminasi lokasi di luar Prancis daratan. La Réunion, memang daerah yang cantik. Tapi kan jauh, tuh!  Butet sendir...

Menengok Tradisi Kuliner di Prancis

Image
Kalau ada tradisi yang saya perhatikan dan cukup kami ikuti selama seperempat abad tinggal di Prancis ini adalah tradisi kulinernya. Unik, bagaimana hampir setiap bulan ada hidangan khasnya. Hidangan yang hanya biasa ada di bulan-bulan tertentu. Di luar itu jarang, dan bahkan sulit ditemukan.  Hidangan tersebut saya lihat kebanyakan terkait dengan perayaan agama Kristen. Namun di sini saya akan lebih fokus di hidangannya saja. Saya tak akan berpanjang lebar membahas riwayatnya. Karena ceritanya bisa sangat panjang: dari tradisi pagan, diadaptasi ke religi, lalu belakangan menjadi argumen komersial. Epifani Epifani yang merayakan kelahiran Yesus pada asalnya diperingati pada tanggal 6 Januari. Namun para prakteknya, bergeser ke hari Minggu kedua setelah Natal. Pada hari Epifani, biasa dihidangkan Galette des Rois , semacam pai tutup dengan isian krim almon. Di beberapa daerah, dihidangkan Brioche des Rois, semacam roti manis yang ditaburi gula dan kadang dihiasi dengan buah-buahan k...

Mengakses Ebook .epub dengan Aplikasi Kindle

Image
Saat mencari informasi sambil membaca buku Panorama , saya menemukan tentang buku We karya Evgenii Zamiatin. Atau Eugene Zamiatin. Atau Yevgeni Zamyatin. Atau variasi penulisan yang lain.  Mungkin lebih tepatnya "menemukan kembali". Karena buku ini sudah sempat disinggung saat saya mencari informasi mengenai 1984 . We disebut sebagai buku yang menginspirasi, disamping Brave New World -nya Aldous Huxley. Penasaran dengan kisah kota kacanya, berkaitan dengan buku Panorama , saya mencoba mencari We di iPusnas dan di Kindle. Tidak ada. Saya kemudian menemukannya di Project Gutenberg , sumber buku gratis legal andalan saya di luar Kindle dan iPusnas. Saya biasa mengunduh dan membaca di aplikasi Kindle. Tak suka membaca langsung di web yang sulit untuk saya menandai batas perkembangan membaca. Apalagi di Kindle ada opsi kamusnya. Bisa langsung mencari kata yang tak saya pahami, tanpa keluar dari aplikasi. Oh ya, saya menggunakan aplikasi Kindle di Android. Bukan di tablet Kindle...

Dadakan ke Marseille

Image
Rabu, 16 April kemarin, saya ke Marseille. Saya dadakan ke Konsulat untuk membuat paspor baru, menggantikan paspor saya yang sudah habis masa berlakunya sejak akhir Februari. Ya, kali ini saya terlambat. Lupa sama sekali. Sayangnya Maret sudah masuk Ramadan. Saya masal bepergian di saat sedang berpuasa. Apalagi saya justru disadarkan saat diumumkan akan adanya Warung Konsuler di Cannes Sabtu tanggal 26 April. Kebetulan, kan!? Saya sudah mendaftar dan mengirimkan berkas untuk membuat paspor di acara itu. Sayangnya, saya tak bisa menunggu. Heu... Sebenarnya bisa sih! Ceritanya, dari 4 ENSA yang dikonfirmasi pendaftarannya oleh Butet di platform Parcoursup, Jumat lalu ENSA Rennes mengirimkan panggilan untuk wawancara. Butet langsung menentukan jadwal untuk 5 Mei. Dan Paksu mencari transportasi serta akomodasi di Rennes. Saya? Memantau dan memvalidasi saja! Hahaha. Setelah mencoba berbagai kombinasi, ternyata pilihan terbaik jatuh pada pesawat. Langsung pesan saja sebelum harga berubah. Fl...

Finalisasi Parcoursup

Image
Tanggal 2 April 2025 pukul 23.59 CEST semalam adalah batas waktu konfirmasi pilihan jurusan untuk pendaftaran perguruan tinggi melalui Parcoursup. Butet tak menunggu sampai detik terakhir. Kami sudah menyelesaikannya sebelum makan malam. Tenang, kami makan malam jam setengah 8 kok! Hehehe. Kami bahkan sudah menyelesaikan semua pembayaran sejak Selasa malam. Khawatir akan ada hambatan karena diperkirakan bakal ada banyak koneksi bersamaan di hari deadline.  Kemarin, Butet tinggal verifikasi semua isian di formulir yang disediakan.   Selasa itu pun, kami sempat mengalami kesulitan.  Memang ada banyak yang harus dibayar. Dari 10 pilihan Butet di tanggal 13 Maret, 7 di antaranya adalah pergurutan tinggi (PT) yang selektif. Ada ujian khusus. Seleksinya tak sekedar dari nilai rapor saja. Yang artinya, pendaftarannya berbayar.  Setiap ENSA memiliki sistem seleksi masing-masing. Jadi ya harus bayar di setiap ENSA yang didaftar. Selasa itu kami membayar 6: 1 ENSA-ESAD, 4 ENSA...

Rapor KLIP Maret 2025

Image
April tiba. Hari ini mendung di daerah kami. Butet memulai rangkaian ujian DS (Devoir Surveillé)-nya siang tadi. Pagi tetap pelajaran seperti biasa. Kecuali Jumat yang ujian seharian. Setelah berkali-kali mencoba telepon ibu sejak akhir Ramadan dan tak berhasil, akhirnya hari ini saya bisa melihat sekilas wajah ibu saat budhe, mbak-mbak, mas-mas, dan para keponakan berkunjung ke Kartasura. Senang sekali melihat mereka semua meski hanya dari video call. Syukur yang dalam, meski saya jauh, ibu tak kesepian.  Tak lupa saya berterima kasih kepada sepupu-sepupu saya yang sangat penuh perhatian itu. Tentu juga kepada budhe, yang tak memandang siapa yang lebih tua, tiap kali berkesempatan, pasti datang menengok dengan senyum lebarnya. Hati saya hangat. Senyum saya makin melebar saat melihat rapor KLIP bulan Maret. Ngomong-ngomong, sudah lama juga saya tak mencatat pencapaian di KLIP. Mungkin karena sudah tahun kelima. Sudah jadi rutinitas biasa. Atau karena sudah tak getol mengejar badge ...