Finalisasi Parcoursup
Tanggal 2 April 2025 pukul 23.59 CEST semalam adalah batas waktu konfirmasi pilihan jurusan untuk pendaftaran perguruan tinggi melalui Parcoursup. Butet tak menunggu sampai detik terakhir. Kami sudah menyelesaikannya sebelum makan malam. Tenang, kami makan malam jam setengah 8 kok! Hehehe.
Kami bahkan sudah menyelesaikan semua pembayaran sejak Selasa malam. Khawatir akan ada hambatan karena diperkirakan bakal ada banyak koneksi bersamaan di hari deadline. Kemarin, Butet tinggal verifikasi semua isian di formulir yang disediakan. Selasa itu pun, kami sempat mengalami kesulitan.
Memang ada banyak yang harus dibayar. Dari 10 pilihan Butet di tanggal 13 Maret, 7 di antaranya adalah pergurutan tinggi (PT) yang selektif. Ada ujian khusus. Seleksinya tak sekedar dari nilai rapor saja. Yang artinya, pendaftarannya berbayar.
Setiap ENSA memiliki sistem seleksi masing-masing. Jadi ya harus bayar di setiap ENSA yang didaftar. Selasa itu kami membayar 6: 1 ENSA-ESAD, 4 ENSA, dan 1 Geipi Polytech. Satu lagi, ENSA Bordeaux, tak diteruskan. Butet sudah malas mengarang surat lamaran!
Dari 6 PT selektif yang dipilih Butet itu, hanya 2 yang tak meminta surat lamaran. Ketiga PT non selektif memintanya. Jadi ada 7 surat lamaran yang harus disusun! Kalau tambah ENSA Bordeaux, jadi tambah satu lagi!
Tak bisa copy-paste saja?
Tentu tidak!
Masing-masing PT meminta spesifikasi tertentu dalam surat lamarannya. Yang paling mengikat tentunya adalah jumlah karakternya. Ada yang minta maksimal 1500 karakter--dikit amat yak!?--, ada yang sampai 10 ribu karakter!
Untuk sesama ENSA, masih bisa copy-paste pembukanya. Namun untuk bagian spesifik mengenai apa yang kita ketahui tentang sekolahnya dan apa yang membuat tertarik melamar ke sana kan harus spesifik tuh. Karenanya, perlu riset juga untuk "sekedar" membuat surat lamaran. Cukup menguras energi. Tapi anggap saja sekalian persiapan nanti untuk tahap wawancara, kan!?
Tadinya Butet ingin mencukupkan pendaftaran PT selektif ke ENSA-ESAD dan 3 ENSA yang berlokasi di sekitaran Paris. Namun kemudian Butet melanjutkan prosedur pendaftaran ke ENSA Bretagne (Rennes) dan Geipi Politech karena toh tak perlu surat lamaran. Memotivasi sekali ya, ketiadaan surat lamaran ini!? Hahaha.
Untuk PT non selektif, Butet justru pertama menyelesaikan surat lamaran ke Licence Cinema Sorbonne. Sejalan dengan pilihannya ke animasi, kan!? Jadi tinggal ubah-ubah sedikit dari surat lamaran yang sudah sempat disusunnya untuk MoPA dan Gobelins waktu itu.
Dua PT non selektif adalah Classes Préparatoires (prépa): MPSI dan PCSI. Dua-duanya diselenggarakan yayasan sekolahnya saat ini. Pilihan aman. Karenanya Butet sama sekali tak semangat! Heu....
Jelas dia malas membuat surat lamaran. Dia mengatakan mau mendaftar kalau dibuatkan surat lamarannya. Dan saya tertantang!
Kebetulan tak ada pengajian (libur tiap Rabu pertama kecuali Ramadan kemarin), seharian saya menyusun surat lamaran. Saya tak bermaksud membuat surat yang bagus. Membuat pointer saja lah, biar nantinya Butet yang memperbaiki dan meneruskannya. Kebetulan sekolah meminta maksimal 1500 karakter saja.
Ternyata, saat Butet membacanya, dia langsung oke tanpa mengeditnya! Tapi saya skeptis: entah memang benar-benar bagus atau dia saja yang benar-benar malas ya? Hahaha.
Seperti biasa, Butet melakukan pengecekan unsur AI di dalam surat lamaran. Beberapa sekolah sangat ketat soal hal ini. Ada yang meminta pengecekan di situs detektor tertentu dan maksimal 10% unsur AI-nya! Dan ... surat lamaran yang saya buat sendiri itu terdeteksi memiliki 35% unsur AI!!!
Butet yang tahu bahwa saya tidak pernah menggunakan fitur AI, bahkan di dalam whatsapp sekalipun, berkomentar bahwa cara berpikir saya sejalan dengan AI! Hmmm... Ini pujian atau teguran ya? Hahaha!
Jadi begitulah. Sekarang saatnya menunggu. Menunggu permintaan pengiriman portofolio untuk ENSA-ESAD dan panggilan wawancara untuk ENSA pertengahan April ini, Menunggu ujian tertulis untuk Polytech akhir April, untuk kemudian menunggu hasil akhirnya di bulan Juni.
Bismillah. Semoga diberi kelancaran, kesuksesan dalam seleksi, kemudahan dalam menentukan pilihan, keberkahan dan kebahagiaan saat menjalaninya kelak. Aamiin.
Kalau aku bukan lagi malas bikin surat lamaran, tapi sudah malas sekolah. Haha
ReplyDeleteWis wareg sekolah, nek njenengan sih 👩🎓😎😘
Delete