Sesudah Festival Usai

Senin kemarin libur nasional Hari Pentakosta. Jadi hari ini adalah hari pertama Butet ke sekolah setelah Festival Film Cannes usai.

Selama festival, bus selalu penuh dan sering terlambat. Kalau saat pulangnya sih sudah biasa. Jalur diubah karena tidak bisa melewati Palais des Festivals sesudah jam dua siang. Bus harus memutar. Ditambah penumpang yang banyak, plus jalanan yang ramai, keterlambatan makin menjadi. Butet sering memilih pulang berjalan kaki.

Nah tahun ini, herannya  untuk berangkatnya pun bus penuh. Padahal halte kami tak jauh dari terminus (ujung rute bus).

Seingat saya, tahun-tahun sebelumnya di masa Festival tidak demikian. Bus lancar-lancar saja dari daerah kami ke arah pusat kota Cannes. Keterlambatan yang terjadi, paling-paling sesudah tengah hari. Itu karena imbas keterlambatan bus yang datang dari arah pusat kota.

Tahun ini, bus sudah penuh sejak pagi. Pernah di hari Minggu, saat saya mau menonton film Sleep yang diputar dalam rangkaian Semaine de la Critique, saya mendapati bus yang datang terlambat adalah bus panjang dengan dua wagon. Tidak biasanya jalur ini dilayani bus panjang. Spesial Minggu pagi Festival Cannes mungkin? Saya tak mengeceknya.

Dan bus itu penuh!!!

Bus hanya berhenti di satu halte sesudah halte saya, lalu melaju tanpa berhenti sampai pusat kota. Tak menaikkan penumpang lagi! Kebetulan sekali memang tak ada penumpang yang mau turun juga. Tapi bisa dibayangkan wajah-wajah gusar mereka yang menunggu bus, kan!? Apalagi jika mereka dalam situasi sama seperti saya yang mengejar jadwal pemutaran film.

Saat pulang berjalan kaki karena jalanan ditutup dengan adanya demonstran, saya melihat ada bus yang keluar dari sebuah jalan yang tidak seharusnya merupakan jalurnya. Sepertinya bus tambahan. Bus—yang kali ini bus biasa, bukan bus panjang—itu masuk ke busway tepat sebelum halte yang mulai dilewati tanpa berhenti oleh bus saya di pagi hari. Saya langsung berharap semoga penumpang-penumpang pagi juga mendapatkan bus tambahan seperti itu.

Saya tanya pada teman yang tinggal di arah ujung rute bus yang lain, apakah dari sana bus juga penuh? Biasanya dari arah sana, bus penuh mulai dari yang pertama sekalipun. Memang ke arah sana ada banyak penginapan. Dan ada camping juga, yang dijadikan alternatif penginapan murah.

Saya sempat berpikir apakah orang-orang pindah lokasi menginap dan memilih ke daerah saya yang selama ini belum terkenal. Padahal daerah saya lebih dekat ke pusat kota, dan ada bus langsung dengan salah satu frekuensi yang sering. Namun teman saya bilang kalau dari sana juga penuh. Seperti biasa.

Beberapa waktu kemudian, saya baca di koran lokal, berita tentang membludaknya turis di Cannes dan sekitarnya. Banyak rumah makan yang sampai menolak pengunjung saking penuhnya.

Sepertinya kondisi pariwisata di Cannes sudah pulih. Tak hanya soal pengunjung, tapi juga dalam hal pekerja musimannya. Tahun lalu, banyak restoran dan toko yang mengeluh tak berhasil mendapatkan karyawan, yang pergi berganti profesi selama pandemi.

Dan ternyata, pagi ini bus Butet datang terlambat. Dan masih penuh juga!

Memang cuaca di Cannes sudah nyaman untuk berwisata. Sangat ideal bagi mereka yang belum atau sudah tidak memiliki anak usia sekolah. Suhu hangat, tidak terlalu panas. Harga penginapan sudah turun setelah naik gila-gilaan selama Festival Cannes, dan belum naik lagi nanti masuk musim panas.


Comments

Popular posts from this blog

Berbagai Hidangan Kambing Khas Solo

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi