Butet Resmi Pindahan!

Butet pun resmi pindahan! 

Senin pagi saya dan Butet checkout dari hotel dan ke asramanya. Maunya agak siangan. Tapi ternyata bagasi dikabarkan akan dikirim mulai jam 7.50—9.50. Paniklah kami! Secara kami bersantai sesudah Paksu berangkat ke Paris subuh-subuh, dan berencana baru akan mulai bersiap jam 8 pagi, berpikir bahwa pengantaran akan mengambil jadwal yang sama dengan penjemputannya di Cannes waktu itu!

Mulanya, perjalanan pengantaran tak bisa dipantau. Saat kami sudah siap, tercantum diperkirakan bahwa bagasi akan diantar puukl 9.01. Kami pun bisa bernapas dengan lebih tenang. Tetap berangkat, tapi tak perlu terburu-buru lagi.

Kami sudah memindahkan sebagian besar barang di hari Minggu. Termasuk baju kotor karena memang sekalian ingin mencoba mesin cuci di asrama. Senin kemarin, kami tinggal membawa baju kotor yang kami pakai di hari Minggu serta laptop, tablet, dan tentengan.

Kami masih bisa duduk dengan tenang sebelum mendapati bahwa tinggal 1 pengantaran sebelum bagasi kami, yang menandai saatnya turun. Ternyata, 1 pengantaran itu adalah kami! Wah, nggak intuitif ya!?

Sudah ada penjaga asrama yang datang menyambut pengantar bagasi. Kesempatan sekalian berkenalan, karena beliau tidak hadir saat kami état de lieu. Beliau pun menyerahkan penerimaan bagasi. Namun tidak langsung pergi. Untung saja! Karena saya perlu bantuan untuk melepaskan plastik pelindung koper yang dilakukannya dengan sigap dan ramah. 

Saya biarkan Butet menata sendiri brang-barangnya. Saya membantu saja sesekali, memberi saran jika ditanya, dan menerima beberapa pakaian yang menurutnya kebanyakan, alias tak masuk dalam laci pakaian dan seuprit gantungan yang tersedia.

Kamar Butet cukup luas untuk ukuran asrama mahasiswa: 22 m2. Dengan posisinya di pojok, kamar terang oleh banyaknya jendela. Dan ya, Valenciennes sedang cerah, tidak semuram yang kami bayangkan akan Prancis utara.

Di dalam ruang utama ada sofa-bed untuk dua orang, meja belajar beserta kursinya, laci pakaian, dan dapur. Dapurnya sendiri sudah cukup lengkap: ada 2 kompor listrik induksi, kulkas kecil, dan microwave. Dapur diperlengkapi dengan wajan, 3 panci, dan pecah-belah serta alat makan untuk 3 orang. Karenanya cukup saat kami makan Minggu siang bertiga!

Saat état de lieu dan ditunjukkan kamar mandi, kami kagum: besar sekali! Lebih besar daripada kamar mandi di rumah kami sendiri! Hahaha.

Rupanya kamar Butet ini memang bisa digunakan untuk penyandang disabilitas. Karena itulah kamar mandinya diperlengkapi. Rezeki Butet mendapatkan keluasan ruang ya!?

Di lorong masuk ada lemari dinding kecil dengan gantungan pakaian. Belakangan kami gunakan untuk menyimpan salah satu koper.

Koper satu lagi? Kami taruh di kamar mandi. Lumayan untuk meletakkan keranjang pakaian kotor. Eh? Hehehe.

Sofa-bed di kamar Butet nyaman. Buktinya, kami tidur dengan nyenyak tuh! Suhu udara masih cukup hangat sehingga kami tidur dengan jendela kaca terbuka, hanya menutup rolling door. Butet yang mudah kedinginan memakai selimut yang kami beli dari supermarket di luar kota yang kami kunjungi Senin siang. 

Harus dicatat bahwa saya tidur lebih nyenyak di asrama Butet ketimbang di kamar hotel ber-AC yang suhunya tak bisa diatur dan membuat saya sering terbangun karena kepanasan di malam hari. Semoga saja Butet juga kerasan tinggal di sini ya!

 

Comments

Popular posts from this blog

Berbagai Hidangan Kambing Khas Solo

Foto Kelas

Perjalanan Bela Bangsa