Dua Minggu Bersama Victor
Dan setelah dua minggu menginap di rumah kami, Victor pun dijemput bapaknya!
Ya, dua minggu!
Ceritanya, ibunya pulkam ke Indonesia dari awal Juli. Lalu bapaknya menyusul akhir Juli. Saat itulah Victor dititipkan ke kami.
Tadinya kami tak langsung menyanggupi karena jadwal kami sendiri yang padat. Apalagi waktu itu masih belum tahu, kapan berangkat ke Valenciennes. Eh, dasar jodoh: kami mendapatkan tiket murah yang cocok, pas dengan jadwal bapaknya Victor balik ke Prancis!
Rencananya, Victor akan didrop hari Minggu tanggal 27. Namun hari Jumat dia tak pulang ke rumah! Sabtu sudah sempat menyebar poster kucing hilang. Saya masih membagi jadwal kami hari Minggu dan meminta diatur waktunya kalau memang mau didrop hari di mana kami ada agenda makan siang di restoran berempat itu. Sayangnya belum ada kabar baik sampai saat kami tidur.
Alhamdulillah Senin pagi saya dapati ada kabar bahwa Victor sudah pulang Minggu malam!
Bapak Victor menanyakan apakah bisa mengedropnya Senin malam, yang kami sanggupi. Memang tak ada agenda khusus hari itu. Dan biar si Ucok sempat berkenalan dengan Victor sebelum kembali ke negeri rantaunya juga.
Victor terlihat langsung nyaman di apartemen kami. Memang ini ketiga kalinya dia dititipkan. Sebelum ini hanya 4 dan 2 malam saja sih. Terlihat kalem dan masih senang bermanja-manja. Dia langsung akrab dengan Ucok juga.
Tak disangka, malam kedua Victor sudah kabur lewat jendela dapur yang memang sengaja selalu kami biarkan terbuka di musim panas!
Kami tak menyangka sama sekali! Bahkan pertama ketahuan karena Paksu mendengar suara kucing di depan pintu apartemen saat bangun Subuh, yang ternyata adalah Victor!
Kami langsung panik. Kami lekas tutup jendela dapur. Kami omeli si kucing yang entah mengerti atau tidak.
Lebih parah lagi, belakangan baru kami ketahui bahwa itu bukan pertama kalinya dia melompat keluar dari jendela dapur!
Kamera di depan pintu masuk apartemen kami merekamnya melompat masuk jam 1 pagi. Sayangnya kamera tak menangkapnya saat keluar, baik di tengah malam atau pagi hari yang kemudian Victor mengeong minta tolong, entah karena tak berhasil masuk kembali sendiri atau karena mendengar suara dari dalam rumah.
Mungkin hanya sebentar saja di luar sehingga tak tertangkap kamera? Sayangnya Victor tak menjawab saat ditanya. Heu....
Pada dasarnya, Victor memang kucing rumahan. Bukan kucing apartemen. Dalam artian, dia biasa berkeliaran bebas di rumah dengan pekarangan. Bahkan ke luar pekarangan. Sampai sempat dua hari nggak pulang gitu lho! Kami kasihan juga melihat dia cenderung lemas di apartemen yang terbatas luasnya.
Saya sendiri sempat menyampaikan ke ibunya tentang itu. Katanya nggak papa. Dan memang lancar saja ... kalau menginapnya hanya sebentar. Kalau sampai hitungan minggu begitu, terlihat kemurungan dalam ekspresinya.
Paksu yang kasihan, berinisiatif membawanya keluar ke balkon sesekali. Paksu mengawasinya dengan ketat. Awalnya, naik ke pagar balkon pun tak diizinkannya. Lama-lama melonggar. Sampai Sabtu, saat dia kabur lewat balkon!
Paksu tetap membawanya ke balkon sesekali. Namun dengan pengawasan yang diperketat. Begitupun, Victor sempat berhasil mengelabuhi kewaspadaan paksu: curi waktu menyelinap dan kabur lagi Kamisnya.
Meski cuma ke atap gardu listrik yang memang terletak di sebelah balkon, kami khawatir juga. Selain bahwa kali ini agak lama, Victor juga sempat melihat-lihat ke bawah, seakan mengukur apakah dia bisa melompat ke tanah.
Butet-lah yang akhirnya berhasil menarik Victor kembali ke balkon dengan idenya: mengguncang-guncangkan kotak makanannya!
Sesudah kejadian itu, Victor terlihat makin sering lesu saja. Sudah bosan sepertinya ya, dikurung tak bisa berkeliaran bebas. Manjanya sih masih. Naik ke pangkuan sambil mengeong, mendesak-desak minta dielus sambil mendengkur, berbaring di sajadah saat kami sedang salat, ...
Victor pernah lompat minta peluk saat saya salat! Heran juga, bagaimana saya bisa tak panik, saya juga tak tahu! Hahaha. Dia juga suka sekali naik ke pundak Paksu saat sedang duduk di depan komputer. Pernah saat meeting, pula! Paksu berdiri dan berjalan-jalan pun dia anteng-anteng saja!
Setelah pengawasannya diperketat untuk kedua kalinya, Victor malah buang air di tanah yang berada di pot tak bertanaman di balkon. Padahal dia biasa buang air di tempat yang sudah disediakan. Merasa sudah kerasan di rumah kami? Dan kami mulai mengidentifikasi suaranya saat minta keluar untuk buang air itu.
Namun kalau dipikir-pikir, sebenarnya siapa yang dikurung?
Adanya Victor membuat kami harus selalu menjaga agar pintu ke balkon tak bisa dilewati kepalanya. Setiap keluar-masuk rumah, kami harus berhati-hati agar Victor tak menyelinap. Kami tak bisa membiarkan rolling door tetap terbuka di malam hari meski sedang heat wave. Bahkan di beberapa hari terakhir, Victor suka sekali tidur di kamar mandi, yang tentu saja membuat kami tidak boleh sampe memerlukannya dengan darurat!
Dan begitulah. Setelah dua minggu, akhirnya kami bisa membuka jendela lebar-lebar dengan tenang. Lumayan, walau hanya sehari. Karena besok, saatnya mengantar Butet ke kota rantaunya!
Tapi itu ... cerita lain lagi!
Victor, si Rapunze versi kucing ^^
ReplyDeleteNek jare si Butet, Victor ki Spidercat 🤪
Delete