Mengejar Setoran Kesepuluh

Tak terasa, sejak awal bulan Juni ini saya rutin setoran KLIP. Nulis setiap hari? Itu sudah pasti. Tapi kalau saya bisa setoran tiap hari, itu bukan karena memang tulisan di setiap harinya. Heh? Gimana sih? Hahahaha.

Begini. Biasanya kan saya setora tulisan yang diselesaikan pada hari itu. Entah freewriting--seperti calonnya tulisan ini kalau nantinya memang memenuhi minimal 400 kata--, atau hasil nyicil ngedraft selama beberapa dudukan, entah karena belum puas atau karena belum memenuhi batas minimal kata itu tadi. Nah, kemarin itu, sebenarnya draft sudah selesai. Tapi ada dua tulisan yang tak langsung saya setorkan. Karena saya menunggu ditayangkan di platform, di luar blog pribadi.

Tulisan tentang menonton film Sleep di platform Drakor Class sudah saya selesaikan dari akhir Mei. Sudah saya setorkan ke admin. Namun penayangannya tentu tak bisa langsung. Ada jadwalnya lah ya. Saya langsung dikasih kabar kok. Dan saya bilang kebetulan, bisa dijadiin setoran Juni saja sekalian!

Tulisan tentang berpesta film di Surat Dunia lebih cepat tayangnya. Saya kirimkan Minggu, Selasa malam sudah dterbitkan. Lumayan, bisa jadi setoran Rabu.

Setoran Kamis sudah mulai saya draft beberapa hari sebelumnya. Sejak selesai menonton dramanya sendiri. Poles-poles sedikit, bisa tayang dan setorkan.

Boleh dibilang hanya setoran Jumat kemarin yang benar-benar dadakan. Episode terakhir The Good Bad Mother baru ditayangkan Kamis sore waktu sini. Saya praktis langsung menontonnya. Kebetulan Butet request mie instan untuk makan malam. Enteng!

Niatnya malah mau nulis malam, sesudah makan. Tapi lalu mood menurun. Apalagi Isya baru datang setengah sebelas malam! Saya memilih membaca webtoon saja. Baru menulis keesokan harinya. Itupun cukup tersendat. Agak kehilangan mood karena sempat mengobrolkannya dengan kak Risna! Hahahaha. Ulasan ala-ala itupun akhirnya tayang Jumat sore. Cukup malam di Indonesia, kalau dibanding dengan setoran-setoran di hari-hari sebelumnya.

Habis setor, langsung memikirkan mau menulisapa hari ini. Banyak yang bisa dituliskan, pasti. Tapi mulai dari mana? Cerita yang mana?

Kemarin, sampai pagi tadi saya masih berencana untuk ke kota. Mau mencicil mencari oleh-oleh untuk ke Indonesia. Sekalian mungkin belanja daging? Dan memanfaatkan sedang ada acara di kota. Rencana didukung Butet yang juga mau ke kota. Sekalian saja!

Ternyata sesudah makan siang, terdengar geledek bersahutan. Kami sudah melihat prevision meteo mengenai kemungkinan hujan berhalilintar sih, emang. Tapi biasanya kami yang ada di daerah pantai ini tak merasakan. Dan memang vililance jaune orage hanya diberlakukan hanya untuk daerah pegunungan. Makanya kami pede saja. Tak tahunya ....

Tak jadi keluar, saya bukannya jadi bisa menulis. Butet memutuskan untuk menonton dua episode dari season 4 bagian kedua serial Manifest. Akhirnya! Setelah menunggu-nunggunya dan tak jadi-jadi. Tapi nggak asik menonton sendiri.

Selesai menonton, langsung membuka blogger.com. Baru mengetik sebentar, ada telepon masuk! Ngobrol lebih dari satu jam!!! Aie aie aie. Rasanya sudah putus asa saja untuk mengejar setoran Sabtu ini. Sudah tinggal kurang dari 2 jam dan sudah waktunya mulai memikirkan uruan makan malam. Meski sebenarnya tak ada targetan mengejar badge emas karena tidak mungkin juga. Mengingat akhir Juni nanti perjalanan mudik ke Indonesia.

Eh, tapi ternyata nulis gini aja sudah lebih dari 400 kata lho! Ya sudah, segini aja dulu. Cerita soal persiapan mudik, akhir tahun ajaran Butet, agendanya yang sibuk, rapornya yang mengagumkan, ... bikin penasaran kan!? Tunggu saja lagi lain waktu yaaa....


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah