AGGGTM: Serial TV vs Buku

Serial A Good Girl's Guide to Murder, adaptasi dari novel berjudul sama karya Holly Jackson, dirilis di Netflix pada 1 Agustus 2024. Rilis dunia. Namun kami yang saat itu sedang berlibur di Indonesia tak langsung menontonnya. Liburan kami terlalu singkat. Tak ada waktu.

Screenshot Netflix France per 23 Agustus 2024

Kami—dalam arti Butet dan saya—mulai menontonnya setelah kembali ke Prancis. Sesudah abangnya kembali ke rantau. Hanya seminggu sesudah rilisnya sih. Dan kami menyelesaikannya dalam satu akhir pekan. Memang hanya 6 episode, dengan 43-51 menit per episodenya.

Saya tak mau terlalu membahas ceritanya. Secara garis besar, sejalan dengan bukunya yang sudah sempat saya tulis reviunya. Di sini, saya ingin mencatat beberapa perbedaan antara buku dengan seri. Jadi, awas, tulisan ini full spoiler yaaa!

Perkenalan Pip dan Ravi

Di dalam buku, perkenalan Pip dengan Ravi terjadi di bab 1. Pertemuan mereka berlangsung dengan cukup "normal". Normal dalam tanda petik karena tetap saja unik, tau-tau ngetuk pintu dan mau mengorek luka yang sudah berlangsung 5 tahun. Yang jelas Pip tidak mendekati Ravi dengan gaya flirty stalking seperti dalam seri. 

Keluarga Fitz-Amobi

Hubungan Pip dengan orang tuanya sangat dekat. Memang Pip bersumbu pendek, ada konflik, tapi mereka selalu berkomunikasi. Orang tua Pip mendukung dengan segenap hati tugas akhirnya, dengan beberapa batasan ... yang tak ditaati!

Dalam buku, Ravi diperkenalkan dengan keluarga Pip dan dia diterima dengan tangan terbuka. Bahkan kemudian kedua pasang orang tua saling berkenalan. Tak ada cerita Ravi menginap malam-malam sembunyi-sembunyi di kamar Pip. 

Barney

Dalam buku, anjing Barney adalah anggota keluarga Fits-Amobi yang penting. Kehadirannya sangat terasa. Barney sudah hadir di bab 2 dan disebutkan berkali-kali sepanjang buku. Dalam seri, perannya tak begitu kentara. Efek kepergiannya bagi Pip jadi terminimasi juga.

Perkenalan dengan Max Hastings 

Tak ada cerita Pip bekerja di pesta keluarga Hastings. Apalagi minum sampai mabuk. Pip dan grupnya memang sudah minum alkohol. Tapi mereka bukan tipe yang suka mabuk-mabukan. Cap sebagai grup anak baik-baik itu membuat mereka tidak pernah diundang ke calamity party.

Grup pertemanan Pip di seri (Foto: BBC News)

Lokasi Calamity Party

Calamity party di dalam buku diadakan di rumah teman sepakbola Ant, yang di buku merupakan salah satu anggota grup pertemanan Pip tapi di seri tidak. Pesta tidak diadakan di gua di hutan yang menyeramkan. Tidak pula seliar yang digambarkan dalam seri. Dan Pip tidak bertemu pertama kali apalagi langsung berbincang dengan Howie di sana.

Nat da Silva

Nat da Silva menjadi karakter yang sama sekali berbeda. Nat dalam buku sangat membenci Andie karena kasus penyebaran nude photo-nya. Nat tidak kooperatif atas penyelidikan Pip sampai di suatu peristiwa yang tak ditonjolkan di dalam seri. 

Dalam seri, sepertinya dia merupakan gabungan karakter Nat dan Chloe, sahabat Andie Bell di samping Emma.

Dan da Silva

Seakan sejalan dengan karakter adiknya, Dan da Silva dalam seri juga berbeda. Dalam buku, Dan tidak membantu Pip. Dan berlanjut hingga buku kedua dan ketiga ... awalnya. Karena memang saya baru membaca awal-awal buku ketiga. Entah apakah kemudian Dan jadi kooperatif.

Sepertinya Dan mengambil deskripsi Stanley Forbes, wartawan yang berperan dalam penyebaran berita kasus Andie Bell, yang tak dimunculkan sama sekali dalam serial.

Petunjuk Kunci

Dalam seri, boneka kelinci Andie menjadi petunjuk kunci. Di sana ditemukan lis yang mengarahkan penyelidikan ke tersangka. Dalam buku, lis tersebut ditemukan dalam agenda Andie. Dan jelas tak ada penemuan narkoba.

Di kedua versi, Pip dan Ravi sama-sama menemukannya secara ilegal. Satu catatan: sayang sekali tak diperlihatkan kucing keluarga Bell. Hehehe.

Eliott Ward

Dalam buku, Eliott percaya bahwa Isla adalah Andie. Sampai akhir!

Eliott langsung mengaku kepada Pip membunuh Sal untuk menutupi ketakutannya telah membunuh Andie. Dalam serial, informasi ini didapatkan Pip dari Isla.

Jasad Andie

Di dalam buku, jasad Andie tidak berada di gua, tapi di septic tank di sebuah rumah pertanian kosong yang agak terpencil dari perumahan penduduk.

Rasa Bersalah Pip?

Di dalam seri diperlihatkan di sebuah kilas balik—yang sempat diulang—bagaimana Andie lewat sambil menangis, menempelkan telunjuk ke bibirnya, memberi tanda ke Pip untuk merahasiakan keberadaannya sebelum masuk ke sebuah ruangan. Tak lama, Sal datang, bertanya pada Pip apakah melihat Andie. Pip sempat ragu sebelum akhirnya memberi tahu Sal.

Di sini penonton digiring berpikir bahwa Pip memilih kasus hilangnya Andie Bell sebagai topik tugas akhirnya antara lain karena adanya rasa bersalah. Kalau benar Sal yang membunuh Andie, Pip merasa ikut terlibat. Dan ini tidak ada dalam buku!

Pip ingin menyelidiki kasus Andie Bell karena tidak percaya Sal yang bersalah. Selain Sal dikenalnya sebagai orang yang baik, Pip juga melihat berbagai kejanggalan dalam penyelidikan polisi dan ketidakseimbangan pemberitaan. Tak ada alasan keterlibatan Pip pada kasusnya sendiri.

Season 2?

Akting Emma Myers tak diragukan lagi. Sosoknya sebagai gadis remaja naif tapi keras kepala sangat meyakinkan. Zain Iqbal terseok-seok mengimbangi. Sayangnya, yang lain tak bisa menyusul ... di mata saya dan Butet. Harap diingat bahwa kami adalah pengamat film dan seri abal-abal! Hahahaha.

Dan sekali lagi: saya lebih pembaca ketimbang penonton!

Screenshot: BBC iPlayer

Apakah akan ada season 2? Sampai saat ini belum ada konfirmasi dari BBC maupun dari Netflix. Kita tunggu saja!

Yang jelas seri ini layak ditonton. Ceritanya menarik, membuat penasaran. Dan saya penasaran kalau dibuat lanjutannya. Bagaimana cara menyambungkan dengan tokoh-tokoh yang tak dimunculkan dalam season 1, padahal jadi tokoh utama di buku 2? Dan mungkin di buku 3? "Mungkin:, karena saya belum selesai baca. Hehehe.

Namun, spoilernya cukup sampai di sini saja dulu yaaa ....


Comments

Popular posts from this blog

Investasi untuk Anak

Blogger Curcoler? Yes!

Menyusun Tagihan