Bursa Buku

Sabtu 23 November kemarin saya mengikuti pertemuan Club Lecture. Setelah Oktober absen pertemuan pertama karena menemani Butet ke Arles, senang sekali bertemu dengan teman-teman klub. Apalagi saat mereka menanyakan ke mana aja? Kok waktu itu nggak datang? Senang, mendapat perhatian dari mereka yang seusia ibu, bahkan nenek saya itu!

Kemarin ada satu peserta seumur saya yang sudah lama tak kelihatan juga. Namun mungkin dia hadir di pertemuan Oktober lalu. Kemudian ada seorang perempuan muda yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Dari semua kursi yang disediakan, hanya satu yang kosong!

Rekan-rekan klub juga menyapa Butet yang kemarin ikut ke mediatheque. Ada yang sudah sempat mengenalnya saat masih kecil, saat sering saya ajak ikut untuk kemudian saya biarkan di ruang buku anak. Sudah lama juga Butet tak mau ikut ke pertemuan klub.

Sampai kemarin, Butet masih belum mau ikut Club Lecture sih. Dia saya ajak dengan tujuan utama agar keluar rumah saja. Ganti suasana, lepas dari browsing reels dan shorts yang jadi aktivitas utamanya di waktu luang. Sekalian cari objek gambar juga. Pendaftaran sekolah-sekolah animasi sudah mulai dibuka!

Saya temani Butet sebentar untuk melihat-lihat lokasi koleksi buku yang dia inginkan. Mediatheque sudah sangat berubah sejak terakhir dia ke sana. Saya pesankan, jika tak menggambar di lorong-lorong rak buku, untuk mengambil meja dan kursi yang tersedia, di lokasi yang sama dengan pertemuan Club Lecture.

Sesuai pertemuan klub, saya diajak minum cokelat panas bersama animatrice dan beberapa peserta. Berdelapan kami berjalan bersama ke boulangerie-patisserie, dan ngobrol bersama di teras yang terasa hangat meski udara dingin juga.

Lagi asyik berbincang, salah satu peserta mendapatkan telepon. Rupanya dia tak berkabar sehingga rumah jomponya mengkhawatirkan keterlambatannya! Matahari sudah terbenam, saya memutuskan untuk pamit juga, menemani si nenek yang sudah bergegas pergi, menolak diantar ataupun ditemani. Saya merasa tak sampai hati, karena jalur perjalanan kami sama.

Pada akhirnya kami tak menyusul si nenek. Meski usianya sudah lebih dari 80 tahun, jalannya cepat sekali. Beliau terlihat konsentrasi juga. Saya dan Butet memutuskan untuk mengikutinya saja, tak mau mengagetkannya dengan tiba-tiba menyapa. Yang jelas kami melihatnya memasuki kompleks rumah jompo dengan aman.

Kami sampai rumah menjelang Isya. Saya mengabarkan ke animatrice bahwa kami sudah sampai rumah, dan si nenek sudah masuk kompleksnya juga. 

Kalau ada yang kurang dari hari Sabtu kemarin, itu adalah kabar bahwa tidak akan ada pertemuan Club Lecture di bulan Desember. Tak ada pula Ciné Lecture. Dan pertemuan Januari masih belum diagendakan.

Saya langsung berpikir, mau baca apa? Padahal masih ada buku yang saya pause empat kali pembacaannya karena tetiba teringat sebuah buku yang dipause lama, membaca dua buku bahasan Club Lecture, plus mengulang satu buku pendukungnya! 

Minggu pagi saya sudah berencana ke pusat kota Cannes bersama Butet. Kami mau ke Bazar Culture, bursa buku dan musik bekas untuk asosiasi yang membantu penderita autis. Sudah beberapa kali kami melihat agenda ini sebelumnya, tetapi belum kesampaian ke sana. 

Hujan kecil tetapi rata yang jatuh tak mengurungkan niat kami berangkat. Sempat ragu masuk ke Gare Maritime yang terlihat kosong ... dan memang hanya ada 1-2 orang di luar panitia di sana! Tapi tak rugi!

Buku-buku, CD, DVD, VHS, dan piringan hitam yang kondisinya masih sangat bagus itu rata-rata dihargai 1-2 euros saja. Hanya beberapa coffetable book dihargai 5 euro. Beberapa piringan dihargai 10 euros karena masih dalam kotak dan berisi beberapa. 

Kami pulang membawa tiga buku untuk Butet dan satu saja untuk saya. Namun itu bukan hanya karena kebetulan saya sudah jarang sekali memegang uang kontan dan cuma punya 9 euro di dalam dompet—selain lembaran 50 euro yang tentunya akan menyulitkan pengembalian. Memang kalau soal buku, kami harus banyak menahan diri. Bisa kalap!

Saya sudah menganggarkan membeli Detective Conan jilid 104 yang rilis akhir minggu depan, yang sepertinya pembeliannya bakal ditemani minimal satu manga lain. Selain itu, saya masih punya banyak bacaan. Seperti buku yang sudah dipause empat kali tadi, dan ingin kembali membaca buku di iPusnas setelah sekian lama tak bisa diakses karena proses pembaruan aplikasinya.

Itu juga masih ada harapan membeli bukunya Kang Han!

Heu ....

Hehehe.


Comments

Popular posts from this blog

Menengok Ketentuan Pemberian Nama Anak di Prancis

Perjalanan Bela Bangsa

Menyusun Tagihan