Flow: Film Animasi tanpa Dialog

Sudah lama saya dan Butet mengincar rilisnya film animasi Flow di bioskop di Prancis. Sudah semangat, saat mendengar tanggal 30 Oktober 2024. Wah, pas sekali untuk jadi kencan nonton ulang tahun saya. Ternyata gagal. Butet berlibur bersama teman-temannya di hari-H dan dia kelelahan di akhir pekan sesudah kepulangan mereka.

Meski merupakan film yang masuk seleksi resmi Festival Film Cannes 2024 dalam kategori Un Certain Regard, film hasil karya sutradara Latvia Gints Zilbalodis ini tidak melewati satu minggu penayangan di bioskop di tengah kota. Untungnya, film berjudul asli Straume itu masih diputar di Cineum, bioskop terbaru, terbesar, dan termoderen di pinggiran Cannes.

Mengalir

Menceritakan tentang seekor kucing hitam yang tinggal di sebuah hutan. Seharian dia bermain di alam dan berburu ikan di sungai. Sendiri saja. Sorenya dia pulang ke sebuah rumah kosong. Sepertinya rumah seorang pemahat, terlihat dari patung-patung di halaman depannya.

Suatu hari, sedang asyik bermain, tiba-tiba sekawanan rusa berlari ke arahnya, diikuti binatang-binatang lain. Tak lama kemudian terlihat datangnya banjir bah!

Si kucing lari pulang berlindung ke rumahnya. Aman ... untuk semalam. Karena paginya, air terus naik dan naik!

Si kucing pun memutuskan untuk mencari tempat lebih tinggi. Pohon, bukit, ... tetapi air terus saja naik. Di saat kritis, sebuah kapal mendekat. Si kucing pun melompat ke sana. Ternyata, di dalamnya sudah ada seekor kapibara.

Mulanya, si kucing yang tak pernah punya teman itu merasa waspada. Cenderung takut pada si kapibara. Sedikit demi sedikit, si kucing mulai tenang dan perlahan menerima keadaan untuk berbagi kapal dengannya. 

Dan dalam perjalanannya, mereka menerima lemur, anjing labrador, dan burung sekretaris sebagai penumpang tambahan. Tak mudah di awalnya, sebelum mereka kemudian bisa saling bekerja sama untuk berusaha bertahan hidup di bumi yang tergenang itu. 

Bioskop Terbesar Cannes

Minggu 10 November 2024 itu adalah pertama kalinya saya menonton di Cineum. Selama ini saya masih setia menonton film di bioskop tua di pusat kota dengan alasan kepraktisan. Dekat, tak perlu menyetir atau naik bus panjang. Butet sih sudah pernah ke Cineum bersama temannya.

Dari 12 ruang yang tersedia, Flow diputar di Salle Classique. Meski hanya teater "biasa", ruangan tanpa teknologi dan fasilitas tambahan itu terasa lega. Mungkin karena penataan yang cenderung ke arah melebar dan bukannya panjang seperti bioskop standar di Cannes. Dan saya rasa memang layarnya lebih besar juga. Pengalaman menonton jadi lebih menakjubkan.

Bisa dimaklumi bahwa harga tiket di bioskop moderen ini lebih mahal. Untuk sesi pagi, per orang dikenakan tarif 8 euros (di luar suplemen untuk ruang non-klasik). Bandingkan dengan harga tiket sesi pagi di bioskop dalam kota yang hanya 5 euro! 

Kami mendapat "bonus" karena hari itu petugas men-charge Butet dengan tarif anak-anak! Saya baru menyadarinya belakangan. Tak terlalu memperhatikan karena panjangnya antrian, dan mengira wajar saja bahwa harga popcorn 4 euro! Rezeki. Meski membuat Butet sedikit keki! Hihihi.

Film yang Unik 

Judul Prancis dari film ini, Flow: le chat qui n'avait plus peur de l'eau, sempat menghadirkan kesalahpahaman untuk saya. Saya pikir, kucing hitam yang ada di poster film bernama Flow. Ternyata tidak. Yah, paling tidak, tidak ada disebutkan demikian.

Latar film ni tak jelas kapan dan di mana. Tak dijelaskan apa yang terjadi. Mengapa tak ada manusia sama sekali? Apakah ketiadaan manusia itu hanya di lokasi yang difilmkan saja? Apakah manusia belum lama meninggalkan tempat itu? Karena rumah pemahat yang jadi tempat pulang si kucing masih terlihat bagus dan bersih. Tidak tampak sarang laba-laba ataupun lapisan debu. 

Film ini unik. Tidak ada dialog sama sekali. Kecuali kalau meongan kucing dan gonggongan anjing masuk dalam dialog ya! Hahaha. Kalau lemur dan kapibara apa ya, onomatopenya? 

Bref, selain musik latar, gemerisik angin, dan kecipak air, hanya ada suara-suara binatang saja. Suara yang berasal dari rekaman suara asli dan bukan sintetis. Meski kabarnya, suara kapibara di-dubbing oleh bayi unta!

Perilaku para binatang di dalam filmpun didasarkan atas tindak-tanduk alami mereka. Tidak ada personifikasi seperti yang biasa kita temui di film-film fiksi bertokoh binatang. Untuk itu sutradara yang juga penyusun skenario sekaligus musik pengiring melakukan riset, antara lain dengan menonton video-video mengenai binatang. Hmmm, sebuah pekerjaan impian, menontoni video kucing. Eh? Hehehe.

Teknik animasinya sendiri spesial. Gambar karakter binatang-binatang yang dibuat tak "halus" mengingatkan kami pada grafis game. Ternyata kami dapati kemudian memang sutradara memilih membuat dekor terlebih dahulu untuk kemudian "menempatkan" para karakter di dalamnya, seperti layaknya dalam game.

Untuk Anak Lebih Besar

Menonton film ini tak lama setelah banjir bandang di Spanyol yang memakan banyak korban jiwa, dan belum terlalu jauh juga di Cannes, menghadirkan perasaan yang ... ah, sulit digambarkan. Tentu, saya sudah membaca sinopsis filmnya. Tahu bahwa akan bercerita mengenai bumi yang tergenang. Tetap saja, saya tersentak saat melihat datangnya air bah. Apalagi kemudian akhir filmnya—jangan langsung pergi saat muncul credits akhir!—yang ... terbuka dan lebih mengarah ke tidak menggembirakan! 

Film Flow sudah rilis di Indonesia sejak 8 November 2024. Coba cek di bioskop terdekat, apakah masih tayang. Namun, meski film ini hanya berdurasi 85 menit dan dikategorikan untuk semua umur, saya sarankan untuk hanya membawa anak yang sudah agak besar. Ketiadaan dialog dan datarnya cerita, saya lihat membuat bosan para penonton di bawah 8 tahun. 

Meski tak meraih penghargaan di Festival Cannes 2024, film yang merupakan hasil kerja sama antara Latvia, Prancis, dan Belgia ini sudah meraih banyak penghargaan di berbagai kompetisi film animasi. Flow telah didaftarkan sebagai wakil Latvia di ajang Academy Awards 2025 dalam kategori Film Internasional. Apakah akan berhasil membawa pulang Piala Oscar? Kita tunggu saja!


Referensi:

Comments

Popular posts from this blog

Menengok Ketentuan Pemberian Nama Anak di Prancis

Perjalanan Bela Bangsa

Foto Kelas