Helsinki H—2
Matahari terbit sedikit lebih lambat ketimbang di Visby. Namun di sini, tidak ada konvensi untuk masjid-masjid yang masuk ke dalam aplikasi Mawaqit. Subuh dijadwalkan dari jam 2 pagi. Untung saja tidak sedang puasa ya!? Menunggu Magrib yang hampir jam 11 malam saja kami sudah mengantuk sekali.
Tidur cukup lambat untuk menunggu jam Magrib itu, ditambah lelahnya sesudah perjalanan, membuat kami ingin tidur lebih panjang. Bangun pun dengan lamban dan santai. Kami baru turun sarapan jam 10 lebih!
Brunch, mungkin, tepatnya ya!? Karena buffet hotel cukup lengkap juga. Saya makan telur orak-arik, salmon asap, ditemani salad dan mentimun. Sesudah itu mencicip dua mini pastry, plus minum susu coklat hangat. Kenyang!
Agenda Sabtu pagi kami adalah ke pusat kota. Kami berjalan kaki ke sana. Tak jauh. Hanya 1,5 km saja ... kalau tujuannya hanya satu!
"Masalahnya", tentu saja tujuan kami tak hanya itu!
Dari Esplanadi kami melanjutkan perjalanan ke arah pelabuhan, mengagumi Katedral Uspenski dari bawah jalur masuknya—malas mendekat nanjak, lalu jalan ke arah pusat kota. Tujuan kami adalah ke Katedral Helsinki yang sayangnya ternyata sedang renovasi dan bagian yang bisa dikunjungi sedang ada upacara pernikahan.
Acara pun berubah. Agenda Sabtu dimodifikasi. Namun sebelumnya, memuaskan kepenasaran Butet dulu: ke Moomin Shop!
Dikenal nggak sih, Moomin di Indonesia?
Saya sendiri baru mengetahui keberadaannya dari si Butet. Tokoh troll berujud mirip kudanil ciptaan Tove Jansson, penulis Finlandia berbahasa Swedia ini merupakan film kartun khas masa kecil teman-teman Butet yang berdarah Eropa timur.
Butet membeli gantungan kunci untuk dirinya sendiri dan pembatas buku untuk sahabatnya. Si Ucok membeli pin untuk menambah koleksinya. Saya menyempatkan membeli satu set magnet untuk anak sahabat saya.
Dari sana kami memutuskan untuk membeli tiket transport harian dan berjalan-jalan menggunakan tram saja. Sudah lelah. Dan mulai lapar. Tenaga dari sarapan sudah nyaris ludes di hampir jam 3 siang begitu!
Tujuan kami ke Gereja Temppelaukio. Gereja unik yang dipahat di dalam bukit batu. Karenanya dikenal juga sebagai Church of the Rock.
Gereja terletak di tengah gedung-gedung. Tak mungkin membuat foto eksterior estetik seperti yang ada di panduan wisata. Kami pun masuk. Memang unik dan indah. Sayangnya pengunjung sangat berisik. Mereka seakan lupa bahwa bagaimanapun juga, itu adalah tempat ibadah.
Dari sana, kami ke perpustakaan kota Helsinki. Ya, perpustakaan!
Helsinki dikenal sebagai kota yang memiliki gedung-gedung dengan arsitektur menarik. Salah satunya perpustakaan ini. Kami tertarik ke sana karena terbuka untuk umum, dan ada kantinnya!
Jelas kami langsung menuju ke kantin sebelum menjelajahi perpustakaan yang unik itu. Bangunan memanjang nyaris tanpa sekat, luas membentang. Kami mulai kunjungan dari lantai 3, tempat koleksi buku.
Berbeda dengan perpustakaan "standar" yang hening sepi, di perpustakaan Helsinki tidak dilarang berbicara bebas. Apalagi di salah satu ujung ada tempat khusus untuk anak-anak. Dari spot membaca, terdengar suara canda-tawa mereka. Ada tempat khusus untuk memarkir stroller dan terlihat beberapa orang tua menyuapi bayi mereka.
Sayang sekali ada larangan mengambil foto secara umum. Saya hanya mengambil foto ke arah luar jendela saja.
Mulanya Butet mengikuti panduan permainan online yang ditawarkan perpustakaan untuk melakukan kunjungan. Namun lama-lama kami bebas saja. Susah menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaannya. Beberapa tak kami temukan! Heu ....
Kunjungan kami lanjutkan ke lantai 2. Di sini adalah lantai workshop. Ada beberapa ruang transparan tertutup untuk bermain gim yang disediakan. Ada berbagai ruangan yang bisa digunakan anggota perpustakaan dengan memesan terlebih dahulu. Tak hanya ruang pertemuan standar, ada studio foto dan musik juga lho!
Di luar ruangan tertutup, terdapat berbagai alat yang bisa digunakan anggota perpustakaan juga: mesin jahit, printer 3D, ... Dan kami menemukan adanya sudut kegiatan untuk umum: menghias tote bag dengan ilustrasi bertema Moomin!
Moomin lagi?
Kebetulan sekali, tahun ini adalah peringatan ulang tahun Moomin yang ke-80! Ada berbagai acara di berbagai tempat di Helsinki (Finlandia?). Sayangnya informasinya kurang jelas bagi kami. Beberapa tak pas waktunya juga.
Lumayan juga tote bag spesial ini. Awalnya saya sudah berniat membeli tote bag perpustakaan yang hanya seharga 5 eur itu. Dengan menambah 1 eur, kami mendapatkan satu gambar ilustrasi yang langsung ditempel di tempat dengan berbagai alat yang disediakan.
Ada dua macam gambar yang tersedia Sabtu ini. Butet mendapatkan level mudah: siluet Moomin. Kami lihat, 3 perempuan Jepang yang sudah datang sebelum kami masih berkutat dengan detil-detil rumah Moomin yang rumit. Sayang sekali tidak ada ilustrasi dengan tingkat kesulitan antara dua itu. Butet penasaran ingin mencoba lagi!
Namun kami sudah lelah juga. Tak terasa sudah jam 6 sore. Paksu dan Ucok sudah bosan, menunggu sambil tiduran di tempat yang disediakan. Kami pun memutuskan keluar.
Sambil mencari jalur tram, kami jalan-jalan di sekitar perpustakaan. Ada banyak museum di daerah itu. Kebanyakan tutup jam 6. Kami tak berniat ke sana juga sih. Agak kecewa karena Museum Nasional Finlandia sedang tutup untuk renovasi dan baru akan buka kembali tahun 2027 nanti.
Sebelum menuju hotel, lagi-lagi memuaskan kepenasaran Butet: menuju Moomin Shop satu lagi! Sejalur juga sih.
Pasalnya, dari toko pertama, Butet mendapatkan kartu dengan cap toko. Jika berhasil mengumpulkan dua cap saja, kita bisa memperoleh hadiah istimewa. Wajar kalau penasaran, kan!? Apalagi Butet ingin mencari buku Moomin berbahasa Inggris yang tak tersedia di toko pertama.
Sayangnya ternyata semua buku Moomin berbahasa Inggris habis terjual dan belum ada perbaruan stok. Demi mengejar cap dan hadiah, Ucok membeli satu pin lagi. Dan ternyata hadiahnya adalah ... pin! Namun pin hadiah ini tidak diperjualbelikan!
Dari Moomin Shop Esplanadi, kami mengakhiri hari. Makan malam pun pesan antar saja. Sudah lelah, dan restoran yang kami inginkan penuh semua. Padahal ingin juga makan makanan khas Finlandia.
Makan Minggu siang, mungkin?
Kita lihat saja. Karena Minggu sore kami sudah harus meninggalkan Helsinki. Dan Ucok serta papanya belum memutuskan agenda kami.
Comments
Post a Comment