Visby H—1

Selasa 8 Juli 2025 ini kami memulai perjalanan liburan. Bukan. Bukan ke Indonesia. Kali ini bukannya ke arah selatan untuk menengok keluarga di Indonesia, kami memutuskan untuk ke utara menengok si Ucok di Swedia.

Banyak alasan kami tidak ke Indonesia. Yang utama tentunya adalah persiapan merantaunya si Butet. Tidak hanya dari segi materi, dari segi waktu juga kami sulit mengaturnya. 

Kemudian tahun ini si Ucok menyelesaikan masternya. Sejak kuliah bachelor 3 tahun ditambah master 2 tahun, baru sekali kami menengoknya di perantauan, 4 tahun yang lalu. Saya ingin paling tidak sekali lagi ke Visby sebelum dia entah ke mana nantinya.

Lalu ada alasan-alasan lain yang rencananya akan saya ceritakan sedikit demi sedikit.

Di sini saya ingin mencatat perjalanan liburan kami. Freewriting saja. Tentunya akan saya edit kemudian di sana-sini kalau tetiba teringat sesuatu yang terlupa.

Kenapa tidak membuat draft saja sebelum di-publish?

Saya menyadari kebiasaan diri yang tidak baik: sudah banyak draft yang akhirnya terbengkalai, tak dilanjutkan. Karenanya, saya memilih langsung post saja. Toh tak banyak yang baca blog saya ini juga. Hehehe. Dan memang tujuan blog ini adalah untuk catatan pribadi, kan!?

Jadi begitulah. Saya berniat menulis setiap malam menjelang tidur. Mungkin di-publish paginya kalau sudah kelelahan dan terlalu ngantuk.

Saat menulis ini, di Visby jam setengah 11 malam. Saya sedang menunggu Butet dan papanya mandi, untuk kemudian salat Magrib dan Isya dijamak. Berada di belahan bumi makin utara di musim panas begini, matahari baru terbenam menjelang pukul 10 malam. Namun langit baru benar-benar gelap menjelang tengah malam.

Pemandangan matahari terbenam di sebuah sudut jalan sepulang dari makan malam

Kami berangkat dari bandara Nice menggunakan pesawat SAS yang dijadwalkan pukul 9.55. Terlambat sekitar 20 menit, kami sampai di Arlanda pukul 12.45-an. Tak apa. Pesawat ke Visby dijadwalkan pukul 16.20.

Kami memanfaatkan waktu dengan makan siang dan berjalan-jalan melihat-lihat terminal 5 yang sibuk. Window shopping saja. Lha wong tujuan perjalanan saja belum sampai, kan!?

Pesawat tepat waktu, kami tiba di Visby pukul 17.00. Ya, memang singkat. Praktis kami hanya terbang selama 30 menit. Pramugari di pesawat mengumumkan sambil bercanda bahwa karena singkatnya perjalanan, rute ARN-VBY tidak menyediakan hidangan, tetapi menyediakan pemandangan yang indah. Memang, sebagian penerbangan yang dilakukan dalam ketinggian rendah menyajikan hijaunya Swedia yang luar biasa terlihat ademnya.

Dan Swedia memang dingin. Apalagi dibandingkan dengan sebagian besar Prancis belakangan ini. Berangkat dalam suhu udara 27°C, kami tiba di Arlanda dalam suhu 18°C. Visby sedikit lebih dingin dengan mendungnya. Paling tidak, tidak hujan seperti yang diperkirakan sebelumnya.

Kami ke kota dengan menggunakan bus yang menunggu kami mendapatkan bagasi. Bus berangkat dengan hanya membawa kami bertiga ditambah satu orang penumpang lagi. Untuk ke penginapan, kami berjalan kaki. Tak jauh, 800 meter saja. Hanya agak sulit karena jalanan berpaving batu peninggalan abad pertengahan tentu saja tak dirancang untuk dilewati roda-roda kecil koper kami.

Setelah check in dan masuk apartemen, kami menunggu Ucok yang datang bergabung. Ngobrol sebentar, salat, lalu keluar makan malam. Jam setengah 8 malam sudah cukup lambat menurut kebiasaan Swedia yang jam makan malamnya mulai jam 5! Kami adalah salah satu dari pelanggan terakhir yang meninggalkan restoran pada jam 9 malam!

Sebelum kembali ke penginapan, kami sempatkan ke supermarket yang buka sampai jam 10 malam untuk membeli minuman dan kudapan. Kebetulan searah dengan jalur perjalanan ke asrama si Ucok. Namun kami tak ke sana. Masih jauh dan sudah malam. Kami berpisah di supermarket saja.

Besok?

Entahlah. Kami tak ada program. Mau liburan santai saja. Jadi, untuk besok, ya tunggu saja besok!


---

Bersambung ke Visby H—2


Comments

Popular posts from this blog

Menengok Ketentuan Pemberian Nama Anak di Prancis

Perjalanan Bela Bangsa

Foto Kelas