Liburan Musim Panas 2021 di Swedia

Perjalanan ke Swedia kemarin merupakan perjalanan pertama kami sesudah terjangkitnya pandemi Covid 19. Jalan-jalan terakhir kami adalah ke Paris, bulan Februari 2020. Kalau itu bisa dianggap jalan-jalan pariwisata, ya... 😅

Internal Uni Eropa

Tidak ada pembatasan untuk perjalanan internal Uni Eropa. Tidak perlu ada alasan penting atau mendesak, seperti yang sempat diterapkan sebelumnya. Tidak perlu karantina, seperti yang masih diwajibkan untuk yang datang dari luar Uni Eropa. Penduduk Uni Eropa yang ingin melakukan perjalanan internal EU hanya disyaratkan untuk memiliki EU Covid Certificate...

Untuk memiliki sertifikat ini, ada tiga cara:

  1. Sudah melakukan vaksinasi lengkap sejak minimal dua minggu
  2. Menunjukkan hasil negatif untuk tes PCR 72 jam sebelumnya, atau tes antigen 48 jam sebelumnya
  3. Dinyatakan sehat dari Covid, minimal 11 hari sesudah tes positif dan belum lewat 6 bulan

Sertifikat bisa ditunjukkan dalam bentuk digital dengan barcode, ataupun dalam bentuk kertas fisik...

Karena kami baru mendapatkan dosis ke dua vaksinasi 2 Agustus, yang artinya hanya seminggu sebelum keberangkatan, status vaksinasi kami belum bisa dijadikan EU Covid Certificate. Prancis memang memberlakukan passe sanitaire untuk status vaksinasi lengkap seminggu sesudahnya. Tapi itu hanya berlaku untuk internal Prancis saja. Untuk Eropa, tetap harus dua minggu sesudahnya...

Aneh? Saya setuju. Tapi yah begitulah...

Informasi yang kami dapatkan dari berbagai situs resmi Swedia sendiri kurang jelas. Ada yang menginformasikan bahwa bisa masuk Swedia dengan hanya dosis pertama vaksin saja. Meski dengan jarak tetap dua minggu...

Untuk amannya, dan demi kesehatan bersama juga, kami melakukan tes antigen dua hari sebelum keberangkatan. Kebetulan keberangkatan kami dijadwalkan Senin pagi. Sulit untuk melakukan tes PCR 72 jam sebelum jadwal kami sampai di Swedia --yang ini jelas dikonfirmasi oleh berbagai sumber informasi-- dan memperoleh hasilnya...

Pemeriksaan Sertifikat pada Praktiknya

Dari pengalaman kami, pemeriksaan sertifikat dilakukan langsung saat check-in penerbangan saja. Tidak ada pemeriksaan langsung secara spesifik di bandara, baik di Prancis ataupun di Swedia...

Saat berangkat, kami melakukan check in online. Di saat itu kami sudah diminta menguunggah berkas sertifikat Covid. Untuk amannya, kami upload keduanya, baik sertifikat dari hasil tes antigen, maupun sertifikat vaksinasi...

Waktu keberangkatan dan check in bagasi, petugas kembali menanyakan sertifikat covid. Kali ini, kami tunjukkan sertifikat dari tes antigen saja...

Saat kembali ke Prancis, kami tidak check in online. Saat diminta sertifikat Covid, kami tunjukkan sertifikat vaksinasi. Petugas meminta kami menunjukkan tanggal dosis ke dua vaksin kami. Pas, tepat dua minggu terlewati!

Saat menunggu keberangkatan, saya baru menyadari sebeuah keteledoran; tidak memeriksa informasi mengenai apakah kami harus menunjukkan sertifikat Covid untuk melakukan kunjungan atau makan di restoran seperti yang diberlakukan di Prancis?

Tapi ya sudah lah... Toh kami tak ada targetan kunjungan. Kalau tak boleh masuk museum, ya tak usah masuk saja. Dan kami toh tetap bisa makan dengan take away atau delivery. Meski deg-degan juga, bagaimana dengan perjalanan kami ke Stockholm dengan ferry dari Visby nantinya? Perjalanan ke Uppsala? Kalau soal perjalanan ke bandara dari Stockholm ke Arlanda, sertifikat vaksinasi kami diperhitungkan sudah berlaku...

Dalam hati saya sudah bersiap budget tes Covid terutama untuk perjalanan ferry. Tapi ternyata tak ada pemeriksaan sama sekali. Bahkan tak ada kewajiban mengenakan masker. Hanya ada anjuran menjaga jarak. Yang itupun tak terlalu ditaati!...

Suasana Pandemi di Swedia

Memang soal masker itu yang langsung kami rasakan. Setelah prakktis setahun lebih bermasker ke mana-mana selama di Prancis, memasuki bandara Arlanda seakan memasuki dunia lain. Banyak yang tak bermasker. Bahkan petugas bandaranya pun!

Tak terlihat anjuran untuk bermasker. Meski berkali-kali terdengar anjuran untuk menjaga jarak dari speaker di berbagai penjuru bandara...

Oh ya. Penerbangan dari Nice ke Stockholm penuh. Demikian juga Stockholm ke Visby. Tak ada jaga jarak. Tapi semua penumpang dan kru bermasker. Dan pramugari sigap mengingatkan jika ada yang pemakaian maskernya kurang tertib...

Saat akhirnya menginjak tanah Visby, kami lebih terpana lagi! Di dalam bus dari airport menuju kota pun, sudah banyak yang melepaskan maskernya. Sopirnya --yang ramah luar biasa-- saja tak bermasker. Jangan tanya soal jaga jarak. Semua tempat duduk diisi bebas tak peduli ada siapa di sampingnya!...

Demikian juga saat kami naik bus dari pelabuhan Nynasahmn ke Stockholm. Ataupun saat naik kereta pulang-pergi ke Uppsala. Hanya di bus di dalam kota Uppsala kami lihat beberapa orang bermasker. Bukannya mau rasis, tapi sepertinya mereka adalah mahasiswa asing yang sedang kuliah di kota pelajar itu...

Jangan tanya di jalanan. Di pertokoan dan bahkan museum pun tak ada anjuran bermasker! Kami yang sudah biasa bermasker jadi merasa aneh dan kurang nyaman, terutama di awal-awal...

Suasana kota Visby yang luas dan menyenangkan membuat kami terbawa suasana; jadi banyak lepas masker jika di luar ruangan. Bahkan saat memasuki pertokoan atau tempat makan. Meski tetap saja masker tergantung di leher, siap dipakai jika terlihat makin banyak orang di sekitar kami!...

Situasi pandemi baru terasa lagi saat kami menaiki kereta Arlanda Express untuk menuju bandara. Ada batasan jaga jarak di tempat duduknya. Diselang-seling dengan tempelan stiker yes dan no. Terlihat penumpang juga kebanyakan mengenakan masker...

Pergantian Suasana yang Menyegarkan

Kalau bukan karena Ucok yang kembali ke tempat kuliahnya di Swedia, kami mungkin tak jalan-jalan. Bermasker sepanjang hari tidak menyenangkan. Karena tidak cuma saat di dalam pesawat saja. Kami sudah bermasker sejak memulai perjalanan, dan saat menunggu boarding, kan!? Belum lagi perjalanan hingga masuk hotel!...

Namun bagaimanapun juga, perjalanan ke Swedia kemarin merupakan pergantian suasana yang cukup menyegarkan. Setelah satu tahun bermasker, berada di situasi yang penuh kekhawatiran, melihat suasana Swedia yang seakan tak ada masalah itu melegakan juga...

Bukan berarti kami sama sekali lupa akan adanya pandemi. Peringatan untuk menjaga jarak dan gel desinfektan yang terlihat di berbagai penjuru siap mengingatkan kami. Tapi enak juga di saat-saat melupakan pandemi. Hati tenang tak ada kecemasan. Dan itu juga salah satu resep menangkal pandemi, kan!?

Yah, semoga kenyamanan segera dirasakan bukan hanya karena lupa. Tapi karena memang pandemi sudah benar-benar pergi... 🙏


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah