Bangga Indonesia

Lebih dari dua puluh tahun merantau di negeri Napoleon, saya masih berkewarganegaraan Indonesia. Banyak yang heran. Terutama orang Prancis lokal. Kok bisa?

Memang tak akan ada masalah untuk kami memiliki kewarganegaan Prancis. Sudah cukup lama tinggal secara legal, pendapatan jelas, taat pajak, tak ada masalah --selain tilang parkir--, dan siap kalau diminta menyanyikan lagu kebangsaan La marseillaise, meski saya tak suka syairnya...

Cinta Indonesia

Tak banyak yang tahu bahwa meski Prancis menerima kami dengan tangan terbuka, Indonesia mengharuskan untuk memilih; tetap WNI atau lepas WNI? Tak bisa mengambil dua kewarganegaraan. Apalagi lebih!...

Boleh dibilang ini adalah alasan mendasar mengapa kami tak memiliki kewarganegaraan Prancis. Dan ini yang menjadi jawaban paling pas untuk pertanyaan yang diajukan oleh mereka yang memiliki kewarganegaraan Prancis...

Jika pertanyaan berlanjut mengapa tak ganti saja? Nah, itu perlu pembahasan yang lebih lanjut...

Beberapa orang yang saya kenal tetap mempertahankan ke-WNI-annya biasanya memiliki dua alasan; yang pertama karena masih memiliki keluarga di Indonesia, yang ke dua karena memiliki properti di Indonesia dan ingin tetap mempertahankannya. Dalam artian, ingin bisa sewaktu-waktu kembali dan menetap di Indonesia...

Keluarga? Tentu saja ada. Namun begitu menikah dan memiliki anak, keluarga utama saya adalah suami dan anak-anak. Dan alhamduliLlah keluarga besar saya berprinsip bahwa unsur-unsur yang sama dalam darah kami mengikat lebih kuat ketimbang selembar paspor...

Properti? Saya hanya ada rumah dan sebidang tanah kecil warisan bapak. Yang ada hak ibu dan adik saya di dalamnya. Tak begitu berarti untuk sampai "mengorbankan" kesempatan memiliki keluasan kesempatan yang lebih banyak dengan paspor merah marun Prancis...

Ya, memang paspor Prancis termasuk salah satu yang memiliki kekuatan besar di dunia ini. Yang jelas, lebih besar ketimbang paspor Indonesia. Tapi untuk apa?

Kami masih nyaman dengan paspor hijau. Kami masih bisa mendapatkan segala hak sebagai penduduk; fasilitas kesehatan, pendidikan, pensiun, ... Hanya satu hal : kami tak bisa ikut Pemilu. Itu saja! Dan itu adalah hal yang tidak (atau belum?) cukup menarik bagi saya...

Kalau ditanya lebih jauh mengapa tidak, kalau toh tak ada bedanya WNI atau WN Prancis, sepertinya jawabnya memang hanya kecintaan pada bangsa. Dan jangan tanya lagi kenapa. Karena cinta tak ada alasannya... Hehehehe...

Tapi kalau ditanya bangga nggak sih, jadi orang Indonesia?

Nah, ini saya jawab lantang bangga! Dan alasan yang saya ceritakan mungkin spesifik dari pengalaman perantauan saya. Tapi bisa jadi nyambung juga jika terjadi di negara lain... 

Bangga sebagai Bangsa yang Bineka

Eh, saya baru tahu, kalau "bineka" itu masuk jadi kata baku dalam KBBI!...

Tinggal di Prancis, kebinekaan terjadi lebih karena perbedaan negara atau asal usul. Di Indonesia, kebinekaan terjadi di dalam asal usul yang sama, daerah yang sama...

Tak hanya warna kulit yang ada dari putih cerah hingga hitam gelap. Sesama warna coklat pun bisa berbeda agama. Meski rambut hitam semua, ada dari lurus tak bisa dibentuk hingga keriting tak bisa diatur. Namun sesama rambut bergelombang pun bisa berbeda bahasanya... 

Suku, bahasa, agama pun beragam. Semua dipertahankan tanpa melupakan perbauran... Budaya, pakaian, tarian, yang semuanya indah dan tetap dijaga!... Keragaman yang bisa dinikmati dan dikagumi berbagai bangsa di luar Indonesia...

Keragaman yang sudah saya rasakan dari lahir, membuat saya tak gagap berada di manapun juga. Membuat saya siap mencoba memahami sudut pandang dari berbagai posisi, mayoritas maupun minoritas. Dan siap menyalurkan pemahaman itu ke orang-orang di sekeliling saya, terutama pada anak-anak saya...

Bangga Sebagai Muslim Indonesia

Muslim Indonesia merupakan suatu entitas tersendiri. Tak hanya jumlahnya yang terbesar di seluruh dunia. Namun kenyataan bahwa kerukunan beragama tetap terjaga...

Konflik? Pasti ada. Namanya juga hidup berinteraksi. Kasus-kasus tak mungkin dihindari...

Tapi bahwa ada 5 agama lain yang diakui dan dijamin kebebasannya, bahwa masjid bisa berdampingan dengan gereja, bahwa nyepi dihormati di seluruh Bali, itu adalah hal yang mengagumkan untuk banyak bangsa...

Entah apa khusus di Prancis, beberapa kali saya menerima pujian terkait tertibnya muslim Indonesia pada saat menjalankan ibadah haji. Saya yang belum berhaji tentu belum berpengalaman. Bertanya-tanya apakah memang saat berhaji orang Indonesia jadi tertib, ataukah karena bangsa lain yang berantakan?... Tapi jelas, bangga, saya mendengarnya!...

Bangga juga saat beberapa orang yang sempat ke universitas di Indonesia yang melihat betapa banyak mahasiswi di sana. Berjilbab, pula! Di universitas teknik! Karena perempuan Prancis sendiri masih belum banyak prosentasenya di perguruan tinggi teknik!...

Kebanggaan yang menjadikan saya mencontohkan Indonesia sebagai representasi Islam yang saya kenal. Sampai bahwa Indonesia yang penduduk muslimnya terbesar pernah punya presiden perempuan! Meski saya tak ikut mendukungnya waktu itu. Hehehehe...

Makin Cinta

Saya masih sering mendengar orang yang beranggapan kalau mereka yang lama tinggal di luar Indonesia itu tidak cinta negaranya. Saya rasa itu salah! Semakin lama merantau diluar negeri, saya merasakan kecintaan saya kepada tanah air lebih besar. Juga kebanggaan!...

Sepertinya memang benar peribahasa rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau. Perlu agak menjauh untuk bisa melihat kelebihan dan keindahan negeri kita. Agar kita tak hanya terfokus pada kekurangan-kekurangannya saja...

Hari ini, Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan yang ke-76. Sudah tiga tahun saya tak menginjakkan kaki di tanah air. Tak perlu dipertanyakan lagi kerinduan yang terpendam...

Dirgahayu Indonesiaku!

Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh!


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah