Comirnaty Dosis 2

Senin, 2 Agustus kemarin, kami berempat menerima vaksin Covid 19 dosis ke dua...

Akhirnya kami vaksin sesuai jadwal yang diberikan sesudah menerima dosis pertama. Sudah sulit untuk memajukan dengan diterapkannya passe sanitaire. Orang-orang yang tadinya enggan vaksin, jadi berbondong ke centre de vaccination demi bisa jalan-jalan lebih bebas...

Jadwal tercepat di antara kami berempat adalah pukul 9.25, untuk kemudian masing-masing dijadwalkan berjarak 5 menit kemudian. Kami sepakat berangkat 8.30. Pengalaman waktu vaksin pertama, kami baru mendapatkan suntikan satu jam dari mulai memasuki centre. Jadi perhitungannya kalau kejadiannya sama, kami bisa mendapatkan suntikan pada jam yang dijadwalkan...

Tapi ternyata kami tidak bisa berangkat sesuai waktu yang direncanakan. Butet bangun dengan mimisan parah! Lama juga sampai benar-benar berhenti. Kami berangkat 15 menit lebih lambat. AlhamduliLlaah lalu lintas cukup lancar, 10 menit kemudian kami sudah tiba di lokasi...

Dan ... sudah banyak yang mengantri! Ternyata gerbang centre masih tertutup, dan baru dibuka pukul 9 tepat...

Proses yang Lancar

Kami mengikuti prosedur yang sama dengan vaksinasi dosis pertama; mendaftar di meja pengecekan di depan, ukur suhu badan dan menerima nomor antrian, verifikasi administrasi, check-up dokter, menerima suntikan, istirahat observasi, dan menerima surat tanda vaksinasi...

Mengantri di gerbang ternyata tak membuat proses jadi lama. Semua berjalan bahkan lebih lancar ketimbang saat vaksin pertama. Hanya agak lama di verifikasi administrasi. Petugas harus pergi sebentar memfotokopi kartu identitas saya dan suami sebagai orang tua penanggung jawab Butet yang belum dewasa. Entah karena aturan baru, atau terlewat saat vaksinasi pertama...

Cepat saja kami di check up dokter. Saat menuju tempat penyuntikan, hanya duduk sebentar di antrian, kami sudah dipanggil...

Kali ini kami dibagi menjadi dua. Saya dan Butet yang memilih divaksin bersama mamanya, dan Ucok divaksin bersama papanya. Terlihat ada banyak perawat yang siap menyuntik. Jauh lebih banyak ketimbang saat vaksin pertama...

Sepertinya memang janji pemerintah untuk memperlancar proses vaksinasi benar-benar dijalankan. Saya sudah mendengar makin banyaknya pusat vaksinasi yang dibuka. Belakangan saya dapati beberapa apotik dan tempat praktek perawat dapat memberikan vaksin juga. Dan di centre de vaccination yang sudah ada, ternyata diperkuat dengan armada perawat penyuntik yang lebih banyak...

Kali ini Butet lebih tenang dalam proses penyuntikan. Dan memang rasanya lebih cepat prosesnya. Jarum suntiknya lebih pendek, cairan vaksinnya lebih sedikit? Atau memang perawat yang ini lebih mahir dalam menyuntik?... Entahlah. Yang penting Butet tak mengeluh...

Kami disuntik pada jadwal tercepat. Dan kami hanya istirahat observasi selama 15 menit saja. Mungkin dokter melihat tidak adanya efek samping untuk saya dari suntikan pertama dulu. Disimpulkan bahwa semua baik-baik saja. Tak perlu menunggu lebih lama...

Di tempat menunggu observasi, sudah banyak orang. Ucok memilih menunggu di luar... Seperti sebelumnya, kami ditawari minuman. Petugasnya kali ini anak muda. Terlihat agak gugup dan tak luwes dalam tugasnya. Tak ditawarkannya camilan padahal ada. Tapi toh kami tak pengin juga!...

Tak sempat bosan, kami sudah dipanggil untuk mengambil surat keterangan vaksinasi. Ternyata langsung diberikan passe sanitaire européenne! Saya pikir kami harus menunggu satu minggu dulu sebelum suratnya keluar. Ternyata langsung. Meski legalnya belum dianggap berlaku sih...

Jam 10 kami sudah meninggalkan centre. Hanya setengah jam sesudah jadwal penyuntikan. Jelas jauh berbeda dari penyuntikan pertama yang memakan waktu hampir 2 jam, kan!?...

Comirnaty BioNTech

Sampai saat saya menulis ini, tanggal 5 Agustus —meski sudah mulai menulis sejak 3 Agustus—, tak ada efek samping yang terasa. Kalau hanya sakit di bekas suntikan kan biasa ya!? Demikian juga Butet. Kami baik-baik saja...

Kali ini justru Ucok dan papanya yang merasakan efek samping. Badan terasa pegal-linu. Tidak nyaman sejak siang sepulang vaksinasi. AlhamduliLlaah tanpa demam ataupun pusing...

Ternyata memang benar kalau efek vaksin beda-beda pada tiap orang ya!? Ada yang berefek di suntikan pertama, ada yang di suntikan ke dua. Bahkan di dalam keluarga yang sama seperti kami...

Saat kemudian saya mengunduh passe sanitaire digital, saya baru menyadari bahwa vaksin ke dua kami adalah BioNTech, bukan Pfizer seperti yang pertama. Sama-sama comirnaty. Tapi apakah itu yang membuat efek berbeda?

Apakah itu juga yang membuat saat penyuntikan terasa berbeda? Karena beda pabrik vaksinnya?

Entahlah... Yang jelas, Ucok dan papanya pun sudah merasa lebih enak sejak kemarin sore. Sudah tak perlu minum paracetamol untuk membantu kenyamanan tidur...

Tetap Tes Covid-19

Meski sudah memegang sertifikat vaksin, passe sanitaire belum berlaku. Perlu 2 minggu sesudah vaksin komplit untuk berlaku resmi di seluruh Uni Eropa, atau 1 minggu untuk internal Prancis...

Karenanya, untuk rencana keberangkatan kami ke Swedia Senin nanti, untuk amannya, kami harus melakukan tes Covid paling lama 72 jam sebelumnya. Kami mengagendakan untuk melakukannya Sabtu nanti di apotik yang sama dengan tempat Butet tes antigen saat dia sempat menjadi kontak...

Semoga semua sehat, lancar, dan perjalanan mudah, tanpa hambatan... Semoga pandemi segera berlalu, situasi lekas kembali aman, nyaman, tanpa kekhawatiran. Aamiin... 🙏


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah