Cas contact!

Akhirnya Butet mantap di rumah saja. Dan memang dari awal sebenarnya dia mantap mencurigai diri sebagai kasus kontak. Atau malah pembawa virus. NaudzubiLlaah. Tapi begitulah kehati-hatiannya. Apalagi memikirkan bahwa saya punya penyakit asma. Padahal sudah berusaha saya tenangkan; mama sehat kok, asal cukup makannya!... Hihihihi... 😋

Saya pun menelepon sekolah begitu jam buka. Ternyata sepertinya bapak si teman lupa kalau anaknya makan di kantin sekolah Jum'at seminggu yang lalu! Seperti Butet, si teman tidak terdaftar di kantin, hanya makan di kantin sekali waktu saja. Ndilalah kok ya habis makan di kantin, trus kena demam. Dan ternyata positif covid-19 😥

Petugas administrasi sekolah yang awalnya tegas menyatakan kalau tidak alasan untuk Butet tidak masuk sekolahpun jadi berubah pendapat. Dia mengerti kekhawatiran saya, dan justru berterima kasih atas informasi kami. Dia juga menyarankan Butet untuk tes covid, seperti yang memang sudah kami rencanakan. Dan memang, secara perhitungan, hari ini pas 7 hari sesudah terakhir kontak dengan pasien. Kontak tanpa masker, tanpa jaga jarak ... di saat makan siang di kantin sekolah! Tak lama sesudah saya menelepon, status pronote Butet langsung berubah. A la maison. Belajar di rumah. Seakan meresmikan status Butet sebagai cas contact...

Beberapa bulan belakangan ini, tes PCR dan antigenik sudah lebih mudah diakses. Pemerintah Prancis mendata semua lokasi tes yang bisa diakses oleh siapa saja di website kementrian kesehatanTes antigenik bahkan bisa dilakukan secara gratis tanpa perlu resep dokter di berbagai apotik dengan membuat janji temu terlebih dahulu. Kebetulan ada dua apotik tak jauh dari rumah yang bisa melakukan tes ini...

Saya menelepon apotik yang sebenarnya agak lebih jauh terlebih dahulu. Pasalnya, apotik yang lebih dekat mensyaratkan kasus kontak harus dideklarasikan oleh assurance maladie. Sedangkan Butet sampai saat ini tidak dideklarasikan sebagai kasus kontak secara resmi. Apoteker yang menerima telepon, menjelaskan kalau tidak perlu membuat janji temu. Datang saja langsung antara jam 9-17.30 dengan membawa carte vitale (semacam kartu BPJS Prancis)...

Kami berangkat sekitar setengah 10. Sudah ada satu pasangan bersama seorang anak kecil di dalam tenda tes yang dipasang di depan apotik, dan satu orang perempuan dewasa yang mengantri di depan kami. Saat melihat kami, petugas tes meminta kami menunggu. Tak lama lalu giliran kami... Giliran Butet... Tapi saya terpikir untuk sekalian tes juga jika memang Butet dinyatakan positif...

Sambil menyiapkan perlengkapan, petugas tes menanyai Butet mengapa dia melakukan tes, dan lalu menjelaskan prosedur pengetesan dengan ramahnya. Tidak sakit. Tapi tidak nyaman, katanya... Saya sebagai penonton bisa membayangkannya. Butet tenang, meski terlihat agak surpris saat alat pengambil sampel dimasukkan ke lubang hidungnya... ðŸ˜… Jika memang positif, dalam satu menit akan langsung terlihat hasilnya, katanya. Jika tidak, harus menunggu 15 menit untuk memastikan...

Selesai pengambilan sampel, kami diajak ke dalam apotik. Keluarga dan ibu-ibu yang tes sebelum kami ternyata masih mengantri. Kami pun ikut mengantri menunggu...

AlhamduliLlaah hasil tes Butet negatif 😇

Apoteker membuat surat tanda sudah dilakukannya tes untuk nanti ditunjukkan ke sekolah saat kembali masuk lagi. Dia juga mengingatkan Butet untuk tetap menjaga protokol kesehatan dan menjaga imunitas...

Kami pun pulang dengan lega. Pikiran dan perasaan ringan tanpa beban dalam ketidaktahuan. Sekarang jelas bahwa Butet negatif. Tenang untuk kembali sekolah lagi Senin nanti, insya Allah...

Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah