Shopping Day
Berbekal surat hasil tes antigen, Butet kembali ke sekolah hari ini. Sudah di jalan, Butet baru menanyakan apa saya suda menulis keterangan ijin sekolah untuk Jum'at kemarin. Yang tentu belum! Saya lupa sama sekali! Saya minta Butet menulis dalam perjalanan, dan nantinya tinggal saya tanda tangani. Takut tak dapat tempat parkir di depan sekolah untuk bisa menulis dengan tenang. Tapi Butet tak mau. Katanya, besok juga nggak papa. Ya sudah...
Memang untuk ijin absen, orang tua diminta menulis di carnet de liaison, semacam buku komunikasi. Jika sakit lebih dari 3 hari, harus ada surat dokter. Untuk spesial pandemi, jika anak keluar dari isolasi selama 7 hari, harus melampirkan hasil tes covid. Orang tua harus menelepon sekolah pagi, di hari siswa absen. Kalau tidak, sekolah akan mengirimkan SMS le orang tua siswa, mengabarkan kalau anaknya tidak masuk sekolah. Jadi, tak ada cerita anak bolos tanpa sepengetahuan orang tuanya!... π
Namun saya lihat juga di Pronote, Butet tidak disebutkan absen. Dan memang Jum'at kemarin, menurut Pronote dia terhitung belajar di rumah. Apakah berarti tidak perlu membuat surat ijin?...
Sepulang mengantar Butet, saya mengontak Toko Bu Yati. Kemarin, saat video chat, Ucok meminta teh melati. Indonesia sekali ya!? Padahal teh saya saja belum habis!... π Teh menambahkan daftar request Ucok untuk mengirim kecap pedas dan mie cup. Bukan karena tidak ada mie cup di Visby. Tapi dia spesifik minta Indomie cup!... Kalau itu, di Cannes juga ga ada!... π
Yah, mungkin buat pengganjal perut saja sesekali. Karena Ucok, selama ini, lebih banyak masak sendiri ketimbang beli makanan jadi. Kemarin dia pamer masak kambing. Disajikan cantik, pula!...
Sepagian saya chatting dengan Bu Yati via whatsapp. Menanyakan ketersediaan barang, menambah barang sampai mendekati batas 5 kg karena sudah lewat batas 3 kg π Memang tokonya familial sekali. Semua bisa didiskusikan dengan pembeli... Padahal siang saya juga sudah berencana ke Asia Market. Kecap pedas suka ada di sana. Tapi tak ada Indomie Cup. Hanya ada Mie Cup ABC. Kebetulan saja saya harus menukarkan barang di Kiabi yang terletak di lokasi yang sama. Ya sudah, sekalian saya beli kecap manis, tepung beras, tapioka, mi instan, cabe, ... Lho? Kok banyak, daftar belanjaannya?... π
Saya sengajakan belanja siang, sekalian menjemput Butet sekolah... Sekali jalan... Jalurnya pun dibuat sejalan...
Ternyata Asia Market rame sekali. Atau memang selalu rame tiap Senin siang? Karena Minggu tutup seharian? Nggak tau juga... Perlu teknik buat menjaga jarak. Gang antara rak yang cukup luas sangat bermanfaat...
Untung saya nekat membeli kecap pedas di Toko Bu Yati. Niatnya beli di Asia Market untuk mengurangi beban paket alias menghemat ongkos kirim. Entah kenapa saya terdorong untuk membeli di Bu Yati meski cuma satu. Ternyata sedang kosong di Asia Market!...
Tak ada mie cup ABC juga. Namun ada Indomie Goreng Rendang! Waaahhh... Langka, itu! Lekas saya ambil 10 bungkus. Untuk 2 kali makan bertiga!... π
Sebelum berangkat, saya sudah menyiapkan tas belanja. Lengkap dengan tas isothermik kecil untuk membawa barang-barang segar. Tapi tertinggal; saya tidak membawanya. Akibatnya saya tidak berani membeli barang-barang segar. Karena masih ke Kiabi dan menjemput Butet sebelum bisa pulang. Tanpa tas isothermik, tidak berani. Dan saya tak mau membeli tas isothermik hanya untuk sebungkus cabe beku. Tapi saya tetap harus membeli tas belanja lagi. Karena di Prancis, toko-toko tidak boleh memberi tas plastik lagi...
Di Kiabi, ada banyak pembeli juga. Awalnya saya kebingungan, bagaimana cara menukar barang. Lalu petugas security (?) mendatangi saya, dan menunjukkan prosedurnya... Saya sempatkan melihat-lihat. Sudah tinggal sedikit sekali barang diskonan. Apalagi untuk yang berukuran rata-rata seperti saya. Masih ada ukuran sangat besar, atau paling kecil. Lumayan, bisa beli celana panjang untuk Butet. Karena di bagian remaja, ukurannya juga sudah minim stok...
Selesai semua urusan, saya menjemput Butet. Katanya, tak ada yang menanyakan tentang surat keterangan tes Covid-nya. Masuk sekolah santai seperti biasa. Tapi tetap, dia mengingatkan saya untuk menulis ijin. Siapa tau ditanyakan besok-besok...
Itung-itung, hari ini saya banyak mengeluarkan uang. Selain belanja-belanja itu, saya juga membayar uang kantin si Butet... Belum pernah deh, kayaknya membelanjakan uang sebanyak ini dalam sehari... Padahal Rabu sudah berniat shopping lagi... π€π€
Comments
Post a Comment