Posts

Showing posts from October, 2025

Kembali ke Cannes

Image
Dan ... berlalu sudah 8 hari bersama Butet di Prancis utara.... Sampai Senin siang, saya kembali ke Cannes Rabu pagi seminggu setelahnya. Kali ini saya berangkat menggunakan pesawat via Lille dan pulang menggunakan kereta api via Paris. Kenapa tidak pesawat juga? Karena kali ini menyinkronkan dengan perjalanan dinas Paksu. Ceritanya, Paksu ada pertemuan di Chantilly, 50 km utara Paris, dari Senin hingga Rabu. Untuk ke sana tak ada kereta langsung dari Cannes. Apalagi pesawat dari Nice. Perjalanan tetap harus melalui Paris. Karena itulah perjalanan pulang saya sengaja disamakan dengan akhir acara Paksu.  Memang kebetulan juga harga tiket pesawat minggu ini sudah mahal sekali. Maklum lah, periode libur sekolah. Tiket kereta api pun begitu. Pas sekali, Rabu siang kemarin adalah harga yang paling terjangkau. Paksu sampai melewatkan makan siang yang menjadi penutup acara untuk mengejar jadwal kereta tuh! Memang kami membeli tiket dengan harga sebagai pertimbangan utama. Untuk keberangka...

Romantisasi Novel dalam Adaptasi Film My Name is Loh Kiwan

Image
Akhirnya saya tuntaskan juga menonton film My Name is Loh Kiwan . Dengan tekad bulat dan adanya dorongan karena sedang tak ada tontonan lain, saya bisa menyelesaikannya dengan cukup cepat. Tidak sekali duduk, tentu saja. Namanya juga ibu-ibu ya!? Hehehe. Perjalanan Loh Kiwan Seperti yang sempat saya singgung di ulasan novel karya Cho Haejin yang menginspirasinya, film My Name is Loh Kiwan berbeda arah dibanding buku I Met Loh Kiwan . Sejalan dengan pemilihan formulasi judulnya, di dalam film, kisah berpusat pada perjalanan Loh Kiwan sendiri. Dimulai dari sedikit latar kisahnya saat di Tiongkok, di mana Kiwan dan ibunya tinggal setelah melarikan diri dari Korea Utara. Setelah ibunya meninggal dunia, Kiwan yang sudah beberapa waktu menjadi buronan polisi karena terlibat perkelahian pun beremigrasi ke Belgia. Foto: Tudum by Netflix Begitu tiba, Kiwan langsung mengajukan permohonan suaka. Tak semudah itu, tentu saja. Apalagi dia tak memiliki kartu identitas sebagai warga Korea Utara. Bel...

Badai Benjamin

Image
Ada badai Benjamin yang lewat Prancis hari ini. Meteo France menetapkan vigilance jaune untuk sebagian wilayah. Sebagian lagi orange. Termasuk département Haut de France di mana terdapat Valenciennes. Dan Alpes Maritimes, département-nya Cannes! Angin bertiup kencang sejak pagi di Valenciennes. Hujan menyusul sekitar jam 8. Kami membatalkan agenda makan siang di luar. Saya juga enggan  keluar belanja ke boucherie halal, mencoba mencari bebek yang rencananya dimasak untuk menggantikan jajan ke restoran.  Hujannya sih sebenarnya kecil saja. Namun kami takut menghadapi angin yang katanya mencapai 85 km/jam! Kami memilih pasrah sekalian menghabiskan salmon dan gnocchi yang expired kemarin untuk makan siang. Makan malamnya menghabiskan sisa nasi ditemani burger steak. Sekalian biar tak meninggalkan makanan selama praktis 4 hari kami ke Lille mulai Jumat pagi hingga Senin siang. Kami menghabiskan hari dengan menonton serial dokumenter di Netflix—yang tak akan saya detilkan di sini k...

Fête du Cinéma d'Animation 2025

Image
Tiga hari di Valenciennes, ngapain aja? Belanja, belanja, dan belanja! Begitulah jadi ibunya anak kos. Kalau pas nengok anak, musti siap-siap merogoh kantong lebih dalam. Kartu debit panasss buat mentraktir si anak. Mentang-mentang ditampung di kamarnya, mamanya musti bayar belanjaan untuk makan. Tentu saja sekalian dimanfaatkan untuk menumpuk stok camilan. Makan jajan di luar juga. Perlengkapan rumah sekalian, kalau perlu. Memang yang dibelanjakan adalah hal yang perlu tapi nggak perlu-perlu amat. Nggak urgent. Bisa nunggu. Nunggu saat ada ortunya yang bisa bayarin! Hahaha. Senin, baru sampai menjelang sore, kami nggak belanja sih.  Nggak ke mana-mana juga.   Butet langsung makan siang dengan lauk ayam oven yang saya bawa. Senang sekali melihatnya makan dengan lahap. Malamnya kami makan rendang.  Selasa, barulah dimulai: makan siang crepe, belanja komik untuk referensi, lalu belanja keperluan sehari-hari di swalayan, semuanya di mall kecil satu-satunya di Valenciennes. B...

Rezeki Anak Salihah

Alhamdulillah agenda makan siang bersama sahabat berjalan lancar. Saat makan, sang suami berkomentar betapa banyak masakan saya. Dan saya pun baru menyadarinya. Nasi kuning, rendang, ayam oven, bakwan sayur, plus tarte aux poires. Belum lagi memotong-motong tomat dan mentimun sebagai sayuran pelengkap karena saya sudah tak ada ide. Dan tak ada tenaga. Tak heran, karena ternyata saya masak cukup banyak juga! Hahaha. Lelah, tapi puas. Masakan saya diapresiasi dengan bagus. Dan memang tak ada yang keasinan atau kepedasan. Atau kemanisan. Itu yang penting kan!? Kedua kawan datang jam 12an siang, kami langsung mengobrol panjang. Tak terputus sambil menyajikan makanan, makan, dessert, kopi, dan dessert kedua. Ya! Kedua! Karena kawan kami datang dengan membawa sekotak dessert juga. Kesempatan karena sulit menemukan patisserie Prancis di Inggris sana, katanya. Sampai jam 5 sore, obrolan kami tak ada putusnya. Kami tak ingat kapan kami bertemu sebelumnya. Setahun? Dua tahun? Yaang jelas, sudah ...

Libur Musim Gugur 2025 Dimulai!

Sabtu 19 Oktober 2025 ini libur sekolah musim gugur di Prancis dimulai. Butet libur juga. Dua minggu juga. Tapi dia tak mau pulang. Tak mau merusak ritmenya, katanya. Belum juga dua bulan adaptasi, kok sudah mau diobrak-abrik lagi, begitu alasannya. Sabtu kemarin ini saya lelah. Bukan. Bukan karena frustrasi nggak ketemu Butet meski lagi libur. Atau karena mendengar dia mendekam di kamarnya saja seharian. Namun karena kemarin saya aktif sekali. Sibuk! Terkait dengan partisipasi saya sebagai sukarelawan Festival Garuda, Sabtu ini ada dua pertemuan online. Yang pertama jam 11 pagi, adalah pertemuan besar yang dihadiri oleh semua sukarelawan secara keseluruhan.  Sebelumnya sudah pernah ada pertemuan 7 Oktober lalu. Namun waktu itu hanya dihadiri oleh sukarelawan untuk stand-stand. Kali ini dari logistik sampai acara pun hadir. Pertemuan kedua dimulai jam 2 siang. Pertemuan tadi mengumpulkan anggota tim kecil. Saya diamanahi menjaga pameran foto bersama seorang sukarelawan lain. Pertem...

Ebook MGN Cerita Kuliner

Image
"Jadi, ada kegiatan baru apa sekarang?" Demikian pertanyaan seorang kawan saat saya mengabarkan bahwa Butet sudah berangkat ke rantaunya. Saudara sebangsa yang sudah saya anggap seperti kakak sendiri itu tahu bagaimana meski tak bekerja, saya bukan pengangguran. Dia mengenal saya sebagai yang selalu mencari kegiatan untuk mengisi waktu. Saya katakan padanya bahwa masih belum mencari aktivitas baru. Masih membantu pelaksanaan kajian online Rabu pagi dan siangnya mengedit video rekaman serta mengunggahnya ke Youtube. Masih kursus bahasa Jepang yang kali ini berpindah hari menjadi Rabu malam dan membuat Rabu jadi hari yang sibuk. Saya juga masih ikut Club Lecture yang sejak tahun lalu jadwal pertemuannya berubah menjadi dua bulanan. Masih ikut KLIP dan MGN juga. Namun ada detil yang tak saya ceritakan padanya: bahwa saat itu saya sedang diamanahi mengoordinir penyusunan ebook untuk MGN.  Penyusunan ebook boleh dikatakan dimulai sejak Juli dengan menyiapkan template yang sebenarn...

Tahun Kelima Mengikuti KLIP

Image
Ya, saya masih mengikuti KLIP.  2025 adalah tahun kelima saya mengikuti tantangan konsisten menulis yang diselenggarakan oleh komunitas  Kelas Literasi Ibu Profesional . Kalau saya tak menulis tentang KLIP sepanjang tahun ini, salah satu alasannya adalah karena KLIP berubah format. Saya perlu mengikuti, mengalami sendiri, agar memiliki legitimasi untuk menceritakannya. Halah! Hehehe. Sistem Sesi Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, KLIP 2025 ini bukan lagi program konsistensi tahunan. KLIP 2025 dibagi per sesi. Pembagian tiga sesi yang sebelumnya sudah ada, tahun ini menjadi periode terpisah, tidak berkesinambungan.  Pada setiap sesi, peserta harus mendaftar ulang.  Perubahan sistem dari tahunan ke 4 bulanan ini dibuat untuk menjaga semangat peserta. Dari tahun-tahun sebelumnya, terlihat bahwa banyak peserta yang antusias di awal tahun, perlahan menurun semangatnya. Banyak yang kemudian berguguran dan hanya sedikit yang berhasil lulus setelah 12 bulan. Diharapkan d...