Fête du Cinéma d'Animation 2025
Tiga hari di Valenciennes, ngapain aja?
Belanja, belanja, dan belanja!
Begitulah jadi ibunya anak kos. Kalau pas nengok anak, musti siap-siap merogoh kantong lebih dalam. Kartu debit panasss buat mentraktir si anak.
Mentang-mentang ditampung di kamarnya, mamanya musti bayar belanjaan untuk makan. Tentu saja sekalian dimanfaatkan untuk menumpuk stok camilan. Makan jajan di luar juga. Perlengkapan rumah sekalian, kalau perlu.
Memang yang dibelanjakan adalah hal yang perlu tapi nggak perlu-perlu amat. Nggak urgent. Bisa nunggu. Nunggu saat ada ortunya yang bisa bayarin! Hahaha.
Senin, baru sampai menjelang sore, kami nggak belanja sih. Nggak ke mana-mana juga. Butet langsung makan siang dengan lauk ayam oven yang saya bawa. Senang sekali melihatnya makan dengan lahap. Malamnya kami makan rendang.
Selasa, barulah dimulai: makan siang crepe, belanja komik untuk referensi, lalu belanja keperluan sehari-hari di swalayan, semuanya di mall kecil satu-satunya di Valenciennes. Butet mengambil kesempatan membeli salmon yang cukup mahal untuk budget mahasiswa. Rabu agendanya makan di restoran Korea, belanja perlengkapan gambar, lalu membeli jemuran!
Sebenarnya semua itu bisa diraih kok, dengan uang saku bulanan. Asal menghemat di tempat lain, tentu saja. Namun, daripada menghabiskan dana lebih besar untuk makan di luar, Butet lebih memilih menabung untuk membeli hal lain yang tak akan saya atau papanya belikan.
Emang ada? Tentu saja! Misalnya, perlengkapan crochet!
Dulu, kami sudah sempat membelikannya jarum dan benang. Namun crochet dihentikan sejak ada keluhan pada jari dan kemudian tangan kanannya. Setelah beberapa lama, akhirnya sebelum masuk liburan kemarin Butet membeli sendiri kit crochet, online dengan kartu debitnya. Untuk mengisi liburan, katanya. Sekalian mau mencoba jarum ergonomis. Yah, semoga saja benar-benar tak membuat sakit tangannya datang lagi ya.
Usai makan dan belanja Rabu siang, kami hanya kembali ke asrama untuk meletakkan barang-barang serta salat. Kami praktis langsung keluar lagi. Tujuannya ke kampus Rubika.
Rabu ini Rubika menyelenggarakan acara dalam rangka Fete du Cinema d'Animation, Pesta Film Animasi. Ada berbagai acara yang diadakan di kampus: workshop pembuatan film animasi untuk anak-anak mulai usia 7 tahun, demonstrasi pembuatan film animasi oleh mahasiswa Rubika, pemutaran beberapa film pendek karya mahasiswa Rubika, dan pemutaran film animasi Sauvages yang telah meraih banyak penghargaan di berbagai festival film.
Saya dan Butet menghadiri yang terakhir. Filmnya sendiri tak cukup menarik untuk kami—mungkin lain waktu saya ceritakan lagi soal ini. Namun saya punya alasan tidak terselubung, yaitu untuk masuk mengunjungi kampus tempat Butet kuliah! Hehehe.
Kami tiba di kampus 15 menit sebelum jadwal pemutaran film. Butet membawa saya berkeliling bangunan berbentuk kubus dengan jendela-jendela bulat layaknya jendela kapal itu. Kami menyusuri lorong-lorongnya. Tak masuk ke ruangan yang sebagian merupakan perkantoran itu.
Butet membawa saya naik sampai lantai 3, di mana kelasnya berada. Tak masuk juga. Lewat saja. Butet tak mau bertemu dengan teman kalau ternyata ada yang sedang mengerjakan tugas di kelas lalu berlama-lama mengobrol, meski ternyata berpapasan juga dengan salah satunya di tangga.
Tentu saja saya tak mengambil foto selama di dalam kampus. Entah apakah sebenarnya kami diperbolehkan jalan-jalan blusukan gitu juga. Karenanya, lebih baik untuk tidak menambah menarik perhatian, kan!?
Pemutaran film diadakan di amfiteater. Tempat duduk paling atas bisa diakses dari lantai 2, paling bawah ada di lantai 1. Tempat duduk tidak penuh. Tak banyak yang datang menonton. Kebanyakan mahasiswa Rubika yang memang selain kelas persiapan belum masuk masa liburan, atau bahkan tidak mendapat libur sama sekali.
Karena acara di Rubika itu, saya jadi memperhatikan bahwa Fete du Cinema d'Animation ini merupakan acara tahunan. Dan saya baru tahu bahwa ada Hari Film Animasi Internasional, yang dicanangkan sejak 28 Oktober 2002. Ke mana saja selama ini ya?
Saya jadi paham mengapa belakangan ini saya perhatikan setiap awal Oktober ada festival film animasi di Cannes. Mengapa ada berbagai acara yang berkaitan dengan film animasi juga. Memang acaranya lebih untuk anak-anak sih. Film yang diputar pun untuk anak kecil. Juri festivalnya pun anak-anak. Padahal film animasi kan tidak hanya untuk anak-anak.
Tapi mungkin itu pilihan untuk Cannes sih. Saya belum cek lebih lanjut bagaimana dengan kota-kota lain. Atau negara lain. Ya! Karena Pesta Film ini diadakan juga secara internasional!
Terbukti, saya masih perlu lebih banyak memperluas wawasan!
Kami keluar dari kampus Rubika menjelang jam 8 malam. Semburat senja Magrib masih mewarnai langit yang alhamdulillah lumayan cerah. Udara juga tak terlalu dingin untuk kami yang nekat keluar rumah hanya bersweater, tak berjaket karena siangnya panas. Dan kami mendapat bonus bertemu dengan Rubikat, panggilan sayang untuk kucing yang sering berkeliaran di kampus dan dinobatkan menjadi maskot tak resmi.

Comments
Post a Comment