Kembali ke Cannes
Dan ... berlalu sudah 8 hari bersama Butet di Prancis utara....
Sampai Senin siang, saya kembali ke Cannes Rabu pagi seminggu setelahnya. Kali ini saya berangkat menggunakan pesawat via Lille dan pulang menggunakan kereta api via Paris. Kenapa tidak pesawat juga? Karena kali ini menyinkronkan dengan perjalanan dinas Paksu.
Ceritanya, Paksu ada pertemuan di Chantilly, 50 km utara Paris, dari Senin hingga Rabu. Untuk ke sana tak ada kereta langsung dari Cannes. Apalagi pesawat dari Nice. Perjalanan tetap harus melalui Paris. Karena itulah perjalanan pulang saya sengaja disamakan dengan akhir acara Paksu.
Memang kebetulan juga harga tiket pesawat minggu ini sudah mahal sekali. Maklum lah, periode libur sekolah. Tiket kereta api pun begitu. Pas sekali, Rabu siang kemarin adalah harga yang paling terjangkau. Paksu sampai melewatkan makan siang yang menjadi penutup acara untuk mengejar jadwal kereta tuh!
Memang kami membeli tiket dengan harga sebagai pertimbangan utama. Untuk keberangkatan saya, misalnya. Tadinya saya berpikir untuk berangkat Selasa atau Rabu. Ternyata harga tiket di awal periode libur sekolah sudah gila-gilaan. Kami temukan harga tiket pesawat jauh lebih murah. Hari Senin. Ya sudah, ambil saja. Toh tak ada pengeluaran untuk akomodasi juga karena saya menginap di kamar asrama Butet, kan!?
Perjalanan pulang kemarin cukup melelahkan. Kali ini saya ada jarak waktu 3 jam antara kedatangan kereta api dari Valenciennes (yang merupakan satu dari 3 TGV langsung ke Paris) ke keberangkatan kereta api menuju Cannes. Tadinya, rencananya, saya dan Paksu akan makan siang bersama di restoran di daerah stasiun. Ternyata kereta dari Chantilly ke Paris tidak banyak!
![]() |
| Meeting point kami ... depannya doang! Hahaha |
Meski ada periode ganti stasiun kereta, tetap saja saya jadi menunggu lebih lama dari rencana. Plus tak ada waktu ke restoran. Kami harus puas makan di fast food. Untung belum reservasi restoran "beneran"-nya juga sih ya!?
Total perjalanan saya dari pintu ke pintu memakan 12 jam lebih sedikit! Tapi saya merasa beruntung. Di Valenciennes, ada keterlambatan tramway dari asrama menuju stasiun. Tapi saya jadi tak perlu menunggu terlalu lama di stasiunnya.
Kereta dari Paris megalami keterlambatan di perjalanan meski berangkat tepat waktu. Saya tak mengerti juga apa penyebabnya. Namun ternyata bisa mengejar, dan sampai di Cannes sesuai jadwal. Akibatnya kami bisa mengejar bus menuju rumah. Fyi, bus itu adalah bus dengan trayek normal. Bus berikutnya adalah bus jadwal malam dan baru ada 30 menit kemudian!
Kami perhatikan jalanan basah. Sepertinya habis hujan. Menjelang sampai rumah, Paksu menelepon pizzeria langganan, memesan untuk take away.
Kami naik ke apartemen, meletakkan barang-barang, ke toilet, lalu Paksu keluar lagi untuk mengambil pizza. Agak lebih lama dari 10 menit yang diperkirakan karena ternyata ada bahan yang habis dan harus disiapkan: terung harus dipotong-potong dan dipanggang sejenak sebelum dijadikan topping pizza primavera favorit kami. Paksu masuk rumah, kami duduk di meja makan, terdengar hujan turun!
Beruntung sekali kan, kami?
Kami yang lelah perjalanan pun makan pizza panas ditemani rintik hujan. Berdua saja. Sambil merindukan anak-anak di rantau mereka masing-masing.
Ah, jadi mellow deh. Btw, saat menulis ini, Cannes sedang hujan juga. Tapi tak sedingin di Valenciennes ataupun Paris, tentu saja!
Perjalanan berangkat dengan pesawatnya insya Allah saya ceritakan lagi lain waktu....

Comments
Post a Comment