Butet "Resmi" ke Rubika
Dan Butet pun resmi menentukan pilihannya: Classe Préparatoire Artistique (Kelas Persiapan Artistik) di Rubika yang berlokasi di kota Valenciennes.
Sebenarnya Butet sudah menentukan pilihannya sejak beberapa saat yang lalu. Dia sudah daftar ulang dan sudah mendapatkan surat pernyataan terdaftar sebagai mahasiswa. Namun baru hari ini boleh bisa dikatakan benar-benar "resmi". Resmi karena diharapkan tidak berganti lagi. Resmi karena sudah menyelesaikan 3 hal penting.
Membayar Uang Muka Asrama
Kemarin Paksu membayar uang muka asrama. Alhamdulillah Butet mendapatkan asrama incaran: asrama mahasiswa yang terdekat dari kampus Rubika. 500an meter saja.
Pencarian asrama ternyata tak semudah yang kami perkirakan. Saya sudah mulai mengontak asrama incaran itu dari awal Juni. Sudah memasukkan berkas. Sehari kemudian kami mendapat jawaban: penuh! Butet dimasukkan ke daftar tunggu.
Saya coba lagi dengan asrama lain yang berada agak lebih jauh: 1 km. Yang ini saya bisa berdialog dengan cukup nyaman dengan pengelolanya via email. Masih ada beberapa kamar kosong, katanya. Namun kontrak harus dimulai 1 Juli. Saya rasa itu terlalu cepat. Saya menolak tawaran dan meminta untuk memasukkan Butet ke daftar tunggu untuk paling tidak Agustus saja.
Kedua asrama tersebut dikelola oleh swasta. Sebagai yang bukan penerima beasiswa dengan kriteria sosial, Butet tidak mendapatkan prioritas mendapatkan asrama mahasiswa yang dikelola pemerintah (CROUS). Kami beripikir untuk mencobanya juga. Pendaftaran bagi non boursier baru dibuka bulan Juli untuk asrama CROUS ini.
Seminggu yang lalu kami mendapatkan kabar dari asrama incaran: ada satu kamar kosong. Kami sempat ragu karena kontrak harus mulai 15 Juli. Kami sendiri berniat baru mulai mengontrak akhir Agustus. Dekat-dekat awal tahun ajaran lah. Namun karena siapa cepat dia dapat, kami pun mengambilnya. Yah, anggap saja ekstra satu bulan tak ditempati itu sebagai biaya garansi.
Mengundurkan Diri dari Parcoursup
Semalam, Butet resmi mengundurkan diri dari platform pendaftaran perguruan tinggi terpusat Parcoursup. Sejak tanggal 10, di mana peserta diwajibkan untuk mengurutkan pilihan jurusan yang masih ada di daftar tunggu, Butet sudah tidak beraksi lagi. Dengan demikian, semua pilihannya yang masih di daftar tunggu dianggap dihapus.
Memang sengaja. Butet sudah diterima di semua pilihan Parcoursup yang benar-benar menarik untuknya. Dan dia sudah mengambil alternatif pilihan teratasnya: ENSA Val de Seine. Teratas kedua, karena dia langsung ditolak oleh ENSA Belleville.
Sampai semalam, Butet masih memegang satu kursi di ENSA Val de Seine itu. Sebenarnya bisa saja dijaga sampai akhir. Namun kami membayangkan betapa bahagianya peserta yang masih ada di daftar tunggu saat ada tempat yang terbebas kan!? Betapa senangnya mereka yang naik urutan di daftar tunggunya. Apalagi Senin ini mulai periode ujian lisan Grand Oral.
Mengundurkan Diri dari MoPA
Setelah yakin mantap menentukan pilihannya, sekitar seminggu yang lalu saya mulai mengontak MoPA, menanyakan prosedur pengunduran diri dari sekolah animasi yang paling awal menerima Butet itu. Ternyata kami harus mengirimkan surat via pos tercatat yang ditandatangani oleh ayahnya sebagai wali. Maklum, Butet masih belum usia dewasa.
Tentu, saya yang membuat suratnya. Paksu tinggal menandatangani saja. Saya juga yang mengirimkannya Senin pagi tadi. Sengaja menunggu Senin agar jelas sampai di minggu yang sama, tanpa terpotong akhir pekan.
Uang pendaftaran dan uang muka yang sudah dibayarkan tak bisa diganti. Yah, konsekuensi mendaftar ke sekolah swasta. Paling tidak, dengan pengunduran diri sebelum dimulainya perkuliahan ini, kami tak ditarik SPP lagi kan!?
Bismillah
Ya, terselesaikannya tiga hal itulah yang membuat saya menggunakan istilah "resmi": Butet sudah tak bisa berganti pilihan perguruan tinggi lagi. Sudah tak ada kursi di Parcoursup dan kursi di MoPA juga sudah dilepas. Sudah ada tempat tinggal. Butet dipastikan ke Valenciennes. Paling tidak untuk satu ke depan.
Karena yang ini masih kelas persiapan, di tahun ajaran berikutnya Butet masih harus ikut seleksi masuk tingkat bachelor. Apakah masih akan di Rubika? Kita lihat saja nanti.
Cukup deg-degan mengambil keputusan besar ini. Secara kami belum pernah sama sekali ke Valenciennes yang terletak di hampir ujung utara Prancis itu. Tidak tahu sama sekali daerahnya seperti apa, selain dari informasi di internet. Dan ini melepas anak perempuan yang belum masuk usia dewasa ke sana.
Jadi nostalgia saat melepas Ucok dulu sih. Kami juga belum pernah ke Visby sebelumnya. Bahkan saya baru sadar lokasinya setelah dia resmi diterima! (Duh!) Waktu itu si Ucok harus berangkat sendiri karena masih periode pandemi, pula. Alhamdulillah lancar dan anaknya kerasan di sana.
Semoga demikian juga dengan Butet yang rencananya akan kami antar keberangkatannya nanti sampai lokasi. Lalu titip pada Allah. Semoga lancar, dimudahkan, dan penuh berkah. Aamiin.
Comments
Post a Comment