Beginilah Soal Ujian Akhir SMA Prancis

Selesai sudah tahap ujian tertulis baccalaureat Butet. Agak berat melepasnya di depan pintu gerbang sekolah Rabu siang kemarin. Secara menjelang makan siang, si Butet sempat mimisan!

Memang cuaca panas sekali. Dan Butet suka mimisan kalau suhu terlalu panas. Apalagi udara kering. Beruntung katanya kali ini sekolah sigap, sejak Selasa—ujian Filosofi dijadwalkan Senin pagi—menyediakan 2 kipas angin di setiap ruang ujian. Peserta pun bisa merasa lebih nyaman.

Dan Butet melaporkan ujian cukup berat untuknya. Kepanasan sih tidak terlalu. Tapi soal ujiannya dirasa sulit baginya. 

Di media sosial, sudah ada banyak yang protes mengenai tingkat kesulitan ujian Physique-Chimie di hari Selasa. Sampai ada yang mengeluarkan petisi segala tuh! Namun setelah menjalani ujian di hari Rabu, Butet merasa bahwa soal ujian Physique-Chimie hari Selasa lebih mudah untuknya. 

Memang ujian bac ini dilakukan dua kali untuk beberapa bidang studi. Dengan banyaknya pilihan spesialisasi, tentu ada berbagai kombinasi spesialisasi. Jelas sulit menjadwalkan ujian pada waktu yang sama bagi setiap siswanya. 

Karenanya, di hari Selasa, Butet memang ujian Mathematique (karena itu pilihan spesialisasi pertamanya?). Tapi ada juga yang ujian Physique-Chimie di Selasa yang sama.

Demikian juga Rabu. Ada yang ujian Mathematique (sebagai pilihan spesialisasi kedua?). Mungkin Selasanya ujian Science Vie et Terre? Atau Arts du Cirque? Atau malah baru Kamis ujian lagi? Saya sendiri penasaran dengan algoritma pengaturan jadwalnya.

Tentu saja, soal ujian Selasa, Rabu, atau Kamis berbeda untuk bidang studi yang sama. Untuk kasus Physique-Chimie memang cukup rame dengan adanya petisi. Bukan pertama kalinya ada petisi tentang soal ujian bac yang dinilai terlalu sulit. Namun biasanya tak akan jadi penganuliran ujian. Syukur-syukur kalau ada arahan dari kementrian bagi para pengoreksi untuk lebih bertoleransi dan menghargai usaha siswa dalam menjawab.

Sulit dan mudah sendiri juga relatif sih ya!? Seperti Butet yang merasa bahwa soal ujian hari Selasa yang lebih banyak matematikanya lebih cocok untuknya. Soal yang keluar Rabu lebih banyak logikanya. Dan ada soal yang materinya tak cukup dikuasainya juga.

Yah, kita lihat saja nanti hasilnya. Saya ingatkan dia bahwa poin dari rapor hariannya sudah bisa membuatnya lulus baccalaureat dengan sekedar hadir di ujian bac saja. "Mention" adalah bonus. Kalau bisa mendapatkan mention, ya alhamdulillah. Kalau tidak ya tidak terlalu masalah. Apalagi dia sudah diterima di perguruan tinggi yang diinginkannya juga kan!?

Di bawah ini saya ingin mendokumentasikan soal-soal ujian baccalaureat yang dijalani Butet, sesuai spesialisasi dan jadwal yang dia jalani. Untuk jadwal lain dan bidang studi lain, bisa dilihat di website Kementrian Pendidikan Prancis. Siapa tau ada yang penasaran dengan soal-soal ujian akhir SMA di Prancis. Ada soal ujian untuk sekolah Prancis di luar negeri juga, tuh!

Hari Senin adalah ujian Philosophie. Di satu-satunya ujian yang serentak yang berlangsung selama 4 jam ini ada 3 soal yang bisa dipilih. Butet memilih soal pertama. Dia menyerahkan 7 halaman jawaban!

Hari Selasa ujian Mathematique. Ada 4 soal dengan masing-masing beberapa sub soal lagi, yang harus diselesaikan dalam 4 jam. Butet menyerahkan 12 halaman jawaban. Katanya sih, ada satu sub soal yang tidak bisa dia jawab. Lalu ada satu sub soal lagi yang dia sadari belakangan kalau salah. Semoga hanya itu dan yang lain benar, ya!?

Hari Rabu, ujian Physique-Chimie. Ada 4 soal. Butet menyerahkan 14 halaman jawaban, padahal durasi ujiannya hanya 3,5 jam. Dalam perjalanan pulang dia sudah berkabar, mengeluh kesulitan. Katanya, kalau mendapat nilai 10 saja sudah bersyukur. Semoga saja kenyataan lebih baik dari yang diperkirakannya ya!

Kata Butet sih teman-temannya juga menyerahkan sejumlah halaman jawaban sekira sebanyak yang dia serahkan. Ada yang lebih sedikit, ada yang kurang sedikit. Tergantung ukuran tulisan masing-masing juga sih.

Masalah jari telunjuk kanannya sudah bisa diatasi dengan mencari bolpoin ideal dan memperbaiki posisi menulisnya. Namun Butet merasakan masalah baru di lengan kanannya saat banyak menulis atau menggambar. Entah apakah ada hubungannya dengan penggantian posisi menulis ini. Tentu saja ini dirasakannya setelah ujian kemarin. Apalagi sebelumnya dia sudah sempat belajar, membuat banyak catatan, ... banyak menulis lah!

Kami sudah membuat janji temu dengan dokter untuk Jumat besok. Sebenarnya sudah mulai terasa sebelum ujian bac. Sayangnya dokternya sedang liburan dan baru praktek lagi minggu ini. Yah, semoga saja tidak ada yang mengkhawatirkan.

Selesai ujian tertulis, belum bisa leha-leha. Masih ada ujian lisan menunggu Kamis depan. Paling tidak, untuk mempersiapkan Grand Oral ini tidak perlu banyak menulis.

Yuk, ah, tetap semangaaattt!


---

Update 22 Juni 2025: Dokter meminta Butet untuk mengistirahatkan lengan kanannya dan meresepkan krim serta rujukan untuk USG. Jika dalam sebulan tidak ada perkembangan, Butet diminta membuat janji dengan fisioterapis.


Comments

Popular posts from this blog

Perjalanan Bela Bangsa

Menengok Ketentuan Pemberian Nama Anak di Prancis

Foto Kelas