Tallinn - Helsinki - Nice - Cannes
Daaan ... sampailah kami kembali ke rumah!
Rabu selumbari, kami mulai lebih pagi. Hanya kalah pagi dengan hari keberangkatan. Harap maklum, pesawat dijadwalkan pukul 11.35, dan bandara dekat saja. Kami menggunakan takso untuk mencapainya. Ya, takso. Bukan salah ketik. Memang begitu bahasa Estonia untuk taksi!
Selain dekat, bandara TLL kecil saja. Hanya ada satu terminal dengan 19 pintu keberangkatan. Dengan cepat kami menemukan gate 2. Dengan cepat kami jalan-jalan dari ujung ke ujung. Dengan cepat pula kami belanja-belanja. Eh? Hehehe. Hanya ikan hareng kering dan kartu pos saja sih.
Penerbangan dijadwalkan pukul 11.35, kami baru diminta boarding 10 menit sebelumnya. Pesawat ATR 72 kali ini lebih kecil ketimbang yang kami tumpangi dari Visby ke Helsinki. Hanya 17 baris tempat duduk. Dan tak sampai setengahnya terisi!
Entah apakah memang biasa sepi atau karena banyak penumpang yang membatalkan penerbangannya. Saat kami baru tiba di Visby, Finnair mengirim kabar adanya pemogokan kerja pada hari kepulangan kami ke Nice. Ternyata ada juga pemogokan di Finlandia ya!?
Kami diminta untuk mengubah agenda ... dengan cara menelepon kantor maskapai. Dan itu belum cukup. Diinformasikan bahwa jalur telepon maskapai sibuk dan waktu tunggu 1-3 jam, dengan biaya menelepon premium!
Tentu saja kami malas sekali menelepon. Kami mau pasrah saja, membiarkan maskapai mengorganisir. Tak apa dadakan. Kami juga santai ini.
Ternyata saat kami di Tallinn, ada pemberitahuan bahwa pemogokan dibatalkan. Alhamdulillah.
Pesawat ke Helsinki berangkat dan tiba tepat waktu. Kami memiliki 4 jam transit. Setelah makan siang yang pelayanannya lambat pun, masih ada banyak waktu tersisa. Butet sudah mengincar Moomin Shop, mengejar tumbler yang diliriknya saat di feri dan ternyata tak ada di bandara. Sayang sekali Moomin Shop dan Moomin Cafe terletak di zona non-Schengen. Kami malas ribet urusan pemeriksaan paspornya.
Tak urung, Butet belanja juga! Kami menemukan reflector bergambar Lilla My. Menambah reflector bergambar burung yang kami beli sebelumnya di bandara Tallinn.
Saat jadwal boarding tiba, ada pengumuman bahwa ada penundaan keberangkatan! Tak diberitakan berapa lama. Hanya ada masalah operasional, katanya!
Ya sudah. Kami menunggu lagi. Butet berhasil memengaruhi papanya membeli jus bluberi, sambil dia menumpang membeli smoothie rasberi ... bergambar spesial Moomin!
Pesawat berangkat terlambat 20 menitan. Lagi-lagi saya lupa kalau ada perbedaan waktu dengan Nice. Baru sadar menjelang mendarat.
Kami memanggil Uber Ride untuk ke Cannes. Ternyata jam 8 malam di musim panas masih merupakan jam macet di Nice. Lalu-lintas baru mulai lancar di sekitar Antibes. Dari standar perjalanan 30 menit, kami membutuhkan hampir satu jam untuk sampai rumah. Tentu saja ini menimbulkan tarif ekstra! Tapi jelas, ini bukan salah sopirnya!
Kami memesan pizza dari pizzeria dekat rumah untuk makan malam. Seusai Isya yang tak terlalu larut di Cannes, kami langsung tidur. Ternyata lelah juga!
Dan Kamisnya, bukannya menyelesaikan draft tulisan ini yang sudah saya mulai dari perjalanan di hari Rabu, saya tidur nyaris seharian. Bangun Subuh, mengaktifkan mesin cuci, sarapan, baca-baca sebentar, lalu tidur. Bangun masak, makan siang, lalu tidur. Jemur baju, masak lagi, ... lalu tak tidur lagi!
Butet mengajak jalan ke kota. Jalan kaki saja. Memang ada pasar malam UMKM tiap Kamis di satu ruas jalan di pantai. Tapi kami tak berniat belanja. Kami menjadikannya titik balik jalan kaki kami saja.
Kami jalan kaki sekitar 6 km. Lumayan kan!? Suhu udara 25°C di jam 9 malam. Jelas berbeda dengan 3 kota yang kami kunjungi, yang itu adalah suhu maksimal tengah hari!
Ya! Kami sudah di rumah lagi. Di kota yang penuh sesak dengan turis, berisik, macet, dan panas ini! Kali ini Butet pun yang gampang kedinginan menyatakan lebih enak di negeri Balkan yang adem. Tapi lalu abangnya mengingatkan bahwa musim dinginnya nggak enak, tuh! Hahaha.
Duh, aku lelah membaca tentang jadwal keberangkatan pesawat yang tak sesuai. Kayaknya sudah terbiasa dengan Jepang yang super rapi dan tepat waktu. Haha
ReplyDeletePadahal cuma satu yg telat dan 20 menit saja 😜
DeleteTapi beginilah sisi lain dari kuatnya sindikat pekerja di Eropa 😁