Kelangkaan Amoxicillin

Tahukah Anda bahwa ada kelangkaan Amoxicillin di Prancis? Ya, salah satu jenis antibiotik itu! Kok saya tahu?

Ceritanya bermula sebulan yang lalu. Saat Butet mengeluh, tak tahan lagi dengan sakit telinganya dan minta dibuatkan janji dengan dokter. Saat diperiksa, ternyata dia kena radang telinga!

Dokter meresepkan Amoxicillin 2 kali sehari, paracetamol untuk jaga-jaga jika diperlukan, dan penyemprot pembersih hidung. Memang dia habis pilek, waktu itu. Kami menebusnya di apotik dekat rumah.

Kebetulan sekali saat-saat itu Butet belajar tentang sel pada bidang SVT, Science Vie et Terre, semacam Biologi. Dan di sana, gurunya menjelaskan tentang antibiotik. Tentang efek samping Amoxicillin yang membuat begidik. Bagaimana tidak? Dia sedang mengonsumsinya!

Bu guru juga menceritakan adanya kelangkaan Amoxicillin. Beliau becanda, kalau ada yang memiliki di rumah, simpan baik-baik. Amoxicillin sedang susah ditemukan. Dan Butet menyampaikan itu semua ke saya: kami memiliki sesuatu yang sangat berharga!

Seminggu konsumsi Amoxicillin 2x sehari belum bisa memulihkannya. Kami menunggu seminggu untuk kembali ke dokter. Saat itu Butet sedang banyak ujian, dan sakit telinganya cukup mengganggu konsentrasinya.

Dokter menemukan radang telinga lagi. Sebelumnya radang dalam, kali ini radang luar! Beliau meresepkan antibiotik dalam bentuk tetes telinga. Tanpa Amoxicillin. Tapi saya ceritakan buat mencatat saja.

Satu minggu, ada perbaikan. Namun Butet masih merasakan gangguan di telinganya. Dan puncaknya, Jumat lalu saat olah raga dia benar-benar kesakitan. Saya buat janji lagi dengan dokter Selasa siang. Dan dokter menemukan radang telinga dalam lagi!

Memang kami serumah agak pilek dan batuk seminggu kemarin. Tapi kalau sudah sampai radang telinga, dan ini kedua kalinya dalam jarak satu bulan saja—kalau tak menghitung radang luarnya—, ini sudah masuk dalam kategori mengkhawatirkan!

Dokter mengingatkan untuk selalu membersihkan hidung apalagi saat kena pilek. Tidak boleh membersihkan telinga dengan cotton buds, yang memang sudah lama tidak kami lakukan lagi. Beliau meresepkan lagi Amoxicillin. Kali ini 3x sehari. Dan berpesan, kalau masih sakit lagi, sepertinya harus konsultasi ke spesialis.

Nah, saat menebus obat inilah kami mendapat konfirmasi mengenai kelangkaan Amoxicillin!

Di apotik dekat rumah, apoteker mengabarkan bahwa mereka tak memiliki stok. Dan kalau biasanya dalam situasi seperti itu mereka menawarkan untuk memesan untuk diambil sore atau keesokan harinya, kemarin apoteker langsung menambahkan bahwa mereka TIDAK BISA melakukan pemesanan! Apoteker menyarankan kami untuk berkeliling, mencari ke apotik lain.

Rumah kami terletak di antara dua apotik yang berjarak kurang-lebih sama. Kalau kami memilih yang ini, itu karena jalannya yang datar. Selain memang sedikit lebih dekat. Apotik satu lagi berada di jalanan yang menanjak. Kamipun sekalian ke sana sebelum pulang. Mumpung masih ada waktu sebelum jam tutup makan siang.

Alhamdulillah di apotik kedua tersedia! Di sini apoteker berkomentar, tak heran kalau apotik pertama tidak punya. Memang sedang langka, katanya.

Sampai rumah, Butet mencari berita di internet. Ternyata kelangkaan ini sudah terjadi sejak akhir tahun lalu. Dan belum diselesaikan sampai saat ini!

Tak saya paparkan di sini penyebab kelangkaan itu. Silakan googling sajakarena masalah ini tidak hanya menyangkut Amoxicillin, tapi juga antibiotik lain. Bahkan ada kelangkaan untuk obat-obatan lain. Dan ini mendunia. Entah apakah terasa di Indonesia juga, saya belum menemukan beritanya.

Yang jelas, saya berharap semoga setelah ini tak perlu mencari Amoxicillin lagi. Atau antibiotik apapun. Atau obat apapun. Apalagi yang langka. Dalam artian, radang telinga Butet segera hilang, pulih sempurna. Dan kami semua sehat-sehat selalu ke depannya. Aamiin.


Comments

Popular posts from this blog

Berbagai Hidangan Kambing Khas Solo

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi