Tentang Click and Collect

Pagi tadi, tumben-tumben ngobrol seru sama Teh Shanty. Padahal biasanya saya baru aktif di medsos sesudah si Butet berangkat sekolah. Padahal tadi pagi saya mengantarnya karena hujan. Harusnya saya siap-siap kan!? Akibatnya memang jadi rada gelagapan saat waktunya berangkat. Tapi nggak telat kok!

Obrolan diawali dari pesan wa Teh Shanty tentang pencariannya akan buku Ziggy Zesya. Bersambung ke sebuah hidden gem di Palasari. Lalu merembet ke harga buku, mahalnya buku pegangan mahasiswa, mengingat zaman kami dulu suka beli textbook bajakan, sampai ke persoalan mahasiswa yang menunggak SPP.

Ada satu hal yang membayangi pikiran saya dan jadi ide tulisan. Apalagi didorong baru setor dua kali di KLIP bulan Februari ini. Eh? Hehehe.

Toko Online vs Offline

Kami sempat membicarakan mengenai harga buku yang diskon di toko online tapi tak ada diskon sedikitpun di toko offline. Padahal toko yang sama. Iyes. Jaringan toko buku terbesar di Indonesia ituuu.

Memang kami tahu, toko offline jelas lebih besar biaya operasionalnya. Dari lokal sampai personal. Dan itu tak hanya soal bayar sewa/beli tempat dan gaji pegawai kan!? Biaya operasional juga banyak.

Berbeda dengan toko online yang praktis cukup dengan gudang dan personal. Tak perlu memikirkan visual. Pengiriman bisa memanfaatkan sistem yang sudah ada. Wajar jika harga buku bisa ditekan kan!?

Sedih sih, mengingat toko-toko buku legendaris yang tutup satu per satu karena kalah bersaing dengan toko-toko online ini.

Tapi bukan itu yang mau saya bahas. Saya tergelitik saat Teh Shanty sempat mengungkapkan, kenapa kita tak bisa membeli online—dengan harga online—dan mengambilnya di toko buku offline?

Click and Collect

Di situ saya menyadari bahwa selama ini saya belum pernah menggunakan servis Click and Collect di Indonesia. Membeli di toko online, lalu mengambilnya langsung di toko offline. Tidak menunggu diantar sampai ke rumah. Padahal sudah ada aplikasi belanja dan toko besar yang menyediakan servis ini. 

Saya sendiri rasanya baru menggunakannya untuk pemesanan makanan. Itupun kebanyakan karena sudah biasa jajan di sana dan bayar di tempat saat mengambil, bukan saat membeli. Hihihi.

Mungkin karena biaya pengantaran barang tak mahal. Dan yang berat untuk saya mengambil barang di Indonesia adalah perjalanannya. Rugi rasanya kalau jalan jauh hanya untuk mengambil saja. Mendingan sekalian jalan-jalan kan!? Berbeda untuk mereka yang memang sekadar mampir ambil barang sekalian berangkat atau pulang kerja, misalnya.

Di Prancis daerah saya yang jarang macet, Click and Collect jadi pilihan menarik untuk menghemat waktu. Sekalian belanja daging ke kota, mampir ke toko buku ambil pesanan. Buku sudah siap, tak perlu mencari-cari, dan yakin tersedia.

Beli baju di masa soldes pun demikian. Ukuran dan warna pasti ada, tinggal ambil saja. Tak perlu mencari-cari dan mengantri untuk mencoba. Coba saja di rumah, dan kalau tak sesuai bisa dikembalikan melalui toko yang sama.

Mengurangi Godaan Belanja Impulsif

Selain praktis, belanja dengan Click and Collect ini mengurangi godaan belanja impulsif. Mengurangi ya! Bukan menghapus sama sekali!

Toko-toko di Prancis cukup cerdas menempatkan lokasi pick-up-nya di ujung lorong. Melewati barang-barang baru atau sebaliknya, yang didiskon! Kalau tak kuat iman, waktu yang sudah terbatas akan tersita juga!

Toko buku langganan kami, misalnya, memindahkan pengambilan pesanan buku di lantai buku. Sebelumnya pengambilan sama untuk semua barang, baik buku maupun alat elektronik. Saya harus melewati keseluruhan panjang lorong buku untuk mencapainya. Mata pun tergoda berhenti melihat-lihat di sana-sini! Hahaha.

Kasus Buku

Seperti yang sudah beberapa kali saya sampaikan, harga buku baru di Prancis diatur oleh pemerintah, sama di semua tempat. Diskon hanya bisa diberikan maksimal 5% untuk yang memiliki kartu pelanggan. 

Sejak Oktober 2023 yang lalu, pemerintah Prancis menerapkan aturan biaya kirim MINIMAL sebesar 3 euros untuk buku yang dibeli secara online, dengan total belanja kurang dari 35 euros. Sebelumnya hanya ada aturan tidak boleh gratis. Dan toko online memanfaatkan dengan menerapkan biaya 0,01€! Kebijakan ini diberlakukan untuk melindungi toko buku offline independen. 

Click and collect memberi peluang membeli online tanpa tergantung biaya kirim itu. Di toko yang merupakan jaringan besar, saya memanfaatkan fasilitas itu. Dengan kartu pelanggan berbayar, saya bisa mendapatkan diskon 5% juga.

Namun kalau tak buru-buru, saya lebih memilih membeli buku di toko-toko kecil independen saja. 

Toko buku Cocotheque dengan tirai merah


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah