Kembali Mengisi Bensin

"Pengumuman tidak penting: hari ini aku isi bensin!"

Demikian pesan yang saya tulis di grup Whatsapp yang berisi dua sahabat Indonesia terdekat saya. Dan saya sendiri, tentunya! Beberapa lama kemudian, salah seorang menjawab, "So what?" 

Namun saya baru kembali mengecek Whatsapp saat sahabat satu lagi sudah menanggapi, "Harap maklum, Alfi kan sudah 5 tahun nggak isi bensin, tuh!"

Hahaha!

Betul, sudah lama sekali saya tak isi bensin. Tapi ya nggak sampe 5 tahun lah ya!... 

Heu... Atau sampai?... 

Hahaha... Malah ragu sendiri!

Saya ingat sempat mengalami kejadian sesudah isi bensin baru tersadar kalau lupa bermasker. Berarti masih dalam masa pandemi kan itu? Jadi, belum 5 tahun kan!? Karena di Prancis, tidak jamak mengenakan masker di hari-hari biasa.

Cuma memang saya benar-benar sudah lama tak isi bensin. Sebelumnya, penggunaan mobil paling besar adalah untuk antar-jemput si Butet. Sejak kejadian lutut yang ternyata berkista, apalagi disambung saat kelingking retak, Butet jadi terbiasa pulang-pergi naik bus sendiri sampai sekarang. Praktis saya jadi makin jarang memakai mobil.

Kebetulan sekali, pengisian bensin terakhir sebelum hari ini adalah oleh sahabat saya yang kedua. Saat itu dia perlu meminjam mobil saya karena mobilnya sendiri, yang biasa dipakai bergantian dengan suaminya, sedang perlu dipakai secara intensif oleh suaminya. Saya sudah mengatakan tak perlu isi bensin karena isi tanki masih cukup banyak. Dan dia meminjam hanya dua hari, hanya untuk antar-jemput anaknya. Tapi mobil tetap dikembalikan dengan full tank!

Dan sebelumnya lagi, yang mengisi tanki mobil saya adalah sahabat saya yang pertama. Dia yang sudah pindah ke Inggris saat itu sedang berlibur ke daerah kami di musim panas 2022. Kami sendiri berlibur ke Indonesia, saya biarkan dia menggunakan mobil kami selama beberapa minggu. Mobil tentu saja dikembalikan full tank. Mereka minta maaf tak sempat mencuci sebelum mengembalikan. Kebetulan saat itu ada larangan mencuci mobil (juga mengisi kolam renang, menyiram rumput taman, ...) di daerah kami yang sedang dalam periode kekeringan.  

Sudah lebih dari dua tahun ini, penggunaan mobil terbatas hanya untuk mengantar Butet sekolah di saat hujan, berbelanja daging mingguan, dan mengantar-jemput anak-anak ke bandara saat Ucok liburan serta Butet karyawisata. Itupun kalau kondisi lutut tidak sedang terlalu mengganggu. Ada masa liburan ke Indonesia yang hampir dua bulan, plus vakum menyetir saat cidera kelingking kaki dua bulan juga--mobil saya manual, bukan matic. Praktis, tak banyak bensin yang dikonsumsi, kan!?

Tapi bukan... Saya tidak mengisi bensin bukan sejak 5 tahun yang lalu. Saya tidak mengisi bensin sendiri ... hanya sejak 2 tahun yang lalu!

Hahaha!


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah