Perjalanan Ucok ke Portugal
Sebenarnya ada wacana ke Portugal liburan musim dingin ini. Namun terbatas sekedar wacana. Tidak ditindaklanjuti sama sekali.
Kenapa Portugal?
Ceritanya, si Ucok lolos ke tahap Coninental Final pada ajang Game Jam Plus. Bersama 11 tim lainnya di Eropa, tim si Ucok diundang ke Pulau Madeira, Portugal akhir pekan kemarin.
Tentu saja kami tak berniat sampai menyusul ke Madeira. Tapi kalau bisa ketemuan di Lisbon atau Porto, kenapa tidak kan!?
Pembahasan tidak kami dilanjutkan. Kondisi ekonomi sedang tak mendukung untuk melakukan perjalanan liburan dadakan! Hehehe.
Dari seluruh timnya--yang hanya beranggota 4 orang--hanya Ucok yang bisa hadir. Kebetulan dia ketua tim. Padahal transport dan akomodasi ditanggung panitia. Meski dari segi transport, hanya dari negara asal ke Madeira. Jadi Stockholm-Madeira saja. Visby-Stockholm-nya ditanggung sendiri. Ditanggung ortunya, tentu saja! Hahaha.
Saat dia mengabarkan agenda itu, saya sudah langsung menyarankannya untuk meminta ke panitia mencarikan tiket transportasi yang sesuai dengan perjalanannya dari pulau ke daratan utama dan sebaliknya. Entah dia tak mengindahkan, atau kala cepat dengan pengiriman tiketnya, jadwal tiba di Swedia untuk jalur pulangnya sudah larut malam. Akibatnya, tak hanya ongkos ferry, kami pun harus membayari penginapan di Stockholm.
Dan ternyata, perjalanan jadi jauh lebih rumit dari itu. Perginya sudah ada keterlambatan. Tak terlalu masalah. Nah, pulangnya, pesawat Madeira-Lisbon terlambat! Ucok tak bisa mengejar penerbangan ke Sockholm. Maskapai bertanggung jawab dengan mengganti tiket dengan penerbangan maskapai lain. Diputarkan ke Paris dulu! Malangnya, pesawat ke Paris juga terlambat! Hasilnya, lagi-lagi, dia ketinggalan pesawat ke Stockholm!
Karena tiketnya dibeli bersamaan di maskapai yang sama, tak ada masalah untuk meminta dialihkan ke penerbangan lain. Plus akomodasi! Karena Ucok sampai Paris sudah hampir jam 11 malam!
Baru Januari yang lalu kami kehilangan uang pemesanan satu kamar hotel di Stockholm, Februari sudah terulang lagi! Untungnya, belajar dari pengalaman waktu itu, Ucok sudah berinisiatif membeli tiket fery yang bisa diganti jadwalnya.
Dengan pesawat dari Paris yang baru berangkat jam 9 pagi, tak ada pilihan: Ucok harus mengambil fery jam 8 malam! Fery yang sampai pulaunya lewat tengah malam. Di bulan Februari!
Seperti tahun lalu saat ada masalah dengan fery-nya karena cuaca, saya minta dia mengirim kabar meski kemungkinan besar kami tak akan membalasnya karena sudah tidur. Dan dia melaksanakan permintaan itu. Pagi tadi saya melihat pesan sampainya dia di perantauannya.
Ah pengalaman...
Menegangkan, tapi menyenangkan juga. Ucok membawa pulang prestasi meraih peringkat 3 Best Game! Meski tak berhak untuk dibiayai ke acara final di Brazil bulan Juni nanti, timnya masuk ke tahap Acceleration. Tapi jangan tanya detilnya. Saya belum tanya-tanya lagi sampai saat menulis ini.
Yang jelas, kami langsung berpesan kepada si Butet untuk tidak memilih sekolah di sebuah pulau. Negara mana saja boleh, tapi tolong, di ibukotanya saja! Atau paling tidak di kota yang ada airport internasionalnya!
Hahaha!
Comments
Post a Comment