Menyusun Tagihan

Pemilihan Umum 2024 baru saja dilaksanakan. Sampai saat saya menulis ini, penghitungan suara masih dilakukan. Tapi sudah terlihat arah calon Presiden baru Indonesia.

Ya, masih calon. Karena pelantikannya masih nanti di bulan Oktober kan!? KPU saja belum merilis hasil akhirnya tuh. Sabar, yaaa....

Saat mengetahui arahan hasil Pemilu, saya membaca-baca lebih detil visi dan misi calon kandidat terpilih. Dan seperti saat memilih, saya fokus pada kepentingan pribadi saya. 

Egois amat?

Ya, kan, visi-misinya buanyak. Belum dikali tiga pasangan calon. Belum ditambah kalau mencari visi-misi para caleg. Makanya saya lebih mencari spesifik yang bersangkutan dengan saya pribadi saja dulu. Lagipula kalau yang global-global seperti pengentasan kemiskinan, peningkatan layanan kesehatan, memajukan pendidikan, swasembada pangan, ... gitu-gitu kayaknya semua kandidat sama saja. Ya nggak sih?

Daaan ... yang saya sebut kepentingan pribadi adalah program-program yang berkaitan dengan diaspora. Dengan WNI di luar negeri. Yes, seperti saya ini!

Diaspora Tidak Hanya PMI

Para WNI di perantauan adalah warga yang cukup tersisihkan. Tak ditonjolkan dalam program kepresidenan, tak tampak pada program para caleg. Caleg DKI II yang merupakan daerah pemilihan luar negeri sekalipun, yang nantinya bertugas sebagai wakil diaspora! 

Beberapa caleg yang menyebutkan diaspora dalam programnya masih fokus pada (Pekerja Migran Indonesia) PMI dengan low skill labour. Ya, memang mereka berjumlah banyak. Mereka sumber devisa yang cukup berarti. Namun diaspora Indonesia bukan hanya mereka. 

Masih ada pekerja kantoran, peneliti, pelajar, ekspatriat yang dikirim perusahaan, ... yang mereka itu sering kali disertai keluarga. Belum lagi para WNI yang menikah dengan WNA. Dan tentu saja anak-anak mereka!

Sumber: KPU

KPU mencatat pemilih luar negeri sebanyak 1.750.474 orang. Memang tak sampai 1% dari keseluruhan pemilih yang 200 juta orang lebih. Karena itukah diaspora tak terlalu dperhatikan?

Program untuk Diaspora

Meski tak masuk dalam program prioritas, pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang sampai saat ini masih unggul dalam perolehan suaranya tidak melupakan diaspora. Saya ingin mencatat program-program yang mereka janjikan. Agar mudah mengeluarkan tagihannya nanti! Hehehe.

Asta Cita 1Memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM)

  • 11. Memperkuat perlindungan tenaga kerja Indonesia, terutama di luar negeri.

Asta Cita 2Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi syariah, ekonomi digital, ekonomi hijau, dan ekonomi biru

  • 12. Meningkatkan layanan perlindungan terhadap seluruh warga negara Indonesia di luar negeri.

Asta Cita 7Memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi, narkoba, judi, dan penyelundupan

  • 18. Meningkatkan kualitas pelayanan dan perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri.
  • 19. Melibatkan secara aktif potensi diaspora Indonesia dalam mewujudkan kepentingan nasional dengan memperluas akses dan meningkatkan fasilitas bagi masyarakat Indonesia di luar negeri yang mencakup eks warga negara Indonesia, anak eks warga negara Indonesia, dan warga negara asing yang orang tua kandungnya WNI yang menetap atau bekerja di luar negeri.

Dari sekian (11+98+29+64+9+25+55+29) program yang dijanjikan paslon, hanya 4 poin yang menyangkut WNI di perantauan. Setara dengan prosentase jumlah pemilih luar negeri dibanding keseluruhan pemilih?

Mungkin ada yang terlewat sih. Memang itu hanyalah hasil dari pencarian dengan kata kunci "luar negeri" dan "diaspora" pada file pdf visi dan misi paslon saja. Saya tidak menemukan hasil dari pencarian "perantau" atau "migran". Kalau "internasional", lebih merujuk ke hubungan antar negara: wibawa politik, pertahanan dan keamanan, ekonomi, budaya, ... yang tidak berhubungan langsung dengan diaspora.

Namun 4 itu juga rasanya sudah cukup, jika bisa benar-benar dilaksanakan dalam 5 tahun ke depan. Apalagi program-program di atas begitu luas cakupannya. Saya menantikan aplikasinya yang lebih spesifik dan lebih membumi.

Harapan: Melunasi Tagihan!

Lepas dari pemimpin terpilih nantinya adalah pilihan kita atau tidak, kita wajib menghormati pilihan rakyat Indonesia. Kewajiban kita setelah memilih adalah mengawal bersama. Memastikan para pemimpin menjalankan tugasnya dengan semestinya.

Sumber: KPU

Diaspora adalah potensi bangsa yang masih bisa dioptimalkan fungsinya. Sebagai bagian dari diaspora, saya akan mengawal program-program yang menyangkut para perantau. Bukan berarti program yang lain diabaikan lho ya!

Harapan saya, para pemimpin selalu melunasi tagihan hutang yang mereka buat sendiri. Harapan saya, mereka merealisasikan program-program yang mereka janjikan saat kampanye. Atau paling tidak, berusaha nyata sejauh mungkin untuk mencapainya. Karena janji adalah hutang, kan!?

---

Tulisan ini diikutkan dalam Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog bulan Februari 2024 dengan tema Harapan untuk Pemimpin Indonesia (Isu Meresahkan yang Diharapkan Bisa Diselesaikan Para Pimpinan) yang diusulkan oleh Mamah Sari.



Comments

  1. Keren teh Alfi... Sudah jadi petugas Pemilu tahun 2024. Belajar mendalam juga terkait visi misi.
    Semoga Indonesia semakin bermartabat, pemimpinnya amanah dan adil untyk semua. Rakyatnya makin sejahtera, aamiin.

    ReplyDelete
  2. Terus terang aku sih merasa nggak bisa memegang janji paslon. Sudah sering kecewa sih sebelumnya. Yang dipegang sekarang adalah track record apa yang sudah mereka lakukan sebelumnya. Harapannya sih sekarang mereka bisa lebih baik saja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. That's the point teh: ga berharap lebih baik atau mewujudkan ini-itu. Pegang janji. Sudah, itu "saja"!

      Delete
  3. Janji adalah hutang indeed. Mari kita aminkan bersama, Teh Alfi. Semoga setelah terpilih, mereka tidak lupa sama yang dijanjikan dalam kampanye-kampanyenya. Tak lupa, mari kita kawal bersama. Apalagi kita tidak golput kan, dan sesuai yang pernah dibilang Teh Alfi, jadi boleh (punya 'privilege') cerewet mengkritisi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyes. Siapapun yang jadi pemimpin, mau pilihan kita atau bukan, yuk kita kawal bersama!

      Delete
  4. Sepakat.janji adalah utang yang harus dilunasi. ( Sari Rochmawati)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisakah lunas sebelum berakhirnya masa jabatan? Mari kita kawal bersama 🤗

      Delete
  5. Setujuuu, prihatin banget kenapa kok diaspora terlupakan. Padahal mereka (teh Alfi dan lainnya) adalah emas berharga. Fokus PMI sebetulnya menunjukkan sampai dimana kualitas yang membuat visi misi sih teh, hehehe, perhatiannya sama isu-isu yang mudah digoreng aja

    ReplyDelete
    Replies
    1. Fokusnya masih ke menjaring suara. Jadi ya bisa dimaklumi kalau mencari kelompok pemilih yang prosentasenya besar

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah