Posts

Showing posts from July, 2024

Saat Pulkam Kilat

Ah, waktu. Memang cepat sekali berlalu. Tak terasa sudah seminggu di Bandung, dan saatnya bergerak ke timur. Tadinya kami berencana langsung ke Solo hari Selasa. Ternyata mamah mertua ingin ikut untuk kemudian ke Jogja, ke tempat ipar. Agenda pun berubah. Kami meninggalkan Solo lebih cepat untuk mampir ke Jogja dulu. Kebetulan tahun lalu si Ucok kan tak ikut rekreasi ke Jogja tuh. Rugi rasanya, kalau ke Jogja tanpa jalan-jalan sedikitpun. Saya pun mengusulkan ke Borobudur saja. Jadilah kami berencana ke sana Selasa, dan baru ke Solo hari Rabunya. Tapi kalau soal Borobudur, ceritanya nanti sesudah dari sana saja yaaa. Seminggu di Bandung, tak banyak yang kami lakukan. Seminggu di Bandung, ada banyak rencana yang tak sempat terlaksana. Padahal sudah meminimalisasi agenda. Mengingat waktu yang amat sangat terbatas. Tak Berani Membuat Janji Saya sengaja tak woro-woro mengabarkan kepulangan kami tahun ini. Tak mau menarik antusiasme (halah), karena tak berani membuat janji. Apalagi menginga

Film Bioskop Juli 2024

Image
Sudah akhir Juli. Sepertinya koleksi film yang kami tonton di bioskop bulan ini tak akan bertambah lagi. Apalagi sedang berada di Indonesia begini. Setelah Juni yang praktis seminggu sekali ke bioskop, sempat tersirat akan melakukan hal yang sama. Minimal sampai keberangkatan ke Indonesia lah. Namun ternyata agenda ke bioskop minggu ketiga tak terlaksana. Le Comte de Monte Cristo Kami menonton film ini dalam periode Fete du Cinema. Mulai 30 Juni hingga 3 Juli 2024 yang lalu, tiket bioskop hanya 5 euro saja. Jam berapapun, film apapun, di bioskop manapun. Pesta Film ini diadakan tiap tahun. Film yang diadaptasi dari novel karya Alexandre Dumas ini sendiri mulai dirilis secara umum di Prancis pada 28 Juni 2024. Sebelumnya, film ini sudah dipresentasikan di Festival Film Internasional Cannes pada 22 Mei 2024 sebagai seleksi resmi non kompetisi (selection officielle hors competition). Sebagai penggemar novelnya, tentu saya ingin menonton film ini. Sempat ragu, mengingat saya bukan penggema

Belanja Tas Buatan Indonesia

Setelah lewat seminggu di Bandung, akhirnya Jumat siang kami keluar jalan-jalan berempat. Ke mall! Duh! Rasanya jalan-jalan kami kok dari mall ke mall saja. Tapi itu bahasan lain lagi lah ya. Sebelum ke mall, kami ke Exsport Flagship Store dulu. Beli tas, tentunya! Nah, saya cerita soal ini dulu saja. Cinta Buatan Indonesia Tas sekolah anak-anak kami memang buatan Indonesia. Tas si Ucok selama SMP bermerek Eiger. Tas yang dibawanya merantau adalah yang sudah dipakainya sejak SMA. Tas SMP-nya? Masih ada. Kadang dipakai papanya. Bibinya saja yang ingin membelikannya tas baru padahal yang lama masih bagus. Si Butet lebih cepat mengenal tas buatan Indonesia. Sejalan dengan abangnya saja sih ya. Saat abangnya yang SMP memilih Eiger, Butet memilih Exsport yang masih satu grup dengan Eiger, dan saat itu tokonya berseberangan saja.  Butet sempat berganti dengan merek Neosack yang masih satu grup dengan Exsport dan Eiger juga. Tapi kesayangannya tetap Exsport denim yang sudah sampai butut. Kare

Bertemu Teman-teman di Kiara Artha Park

Image
Seminggu di Indonesia, praktis kami baru berwisata ke Galeri Nasional saja. Kecuali kalau mencoba Whoosh bisa dianggap sebagai wisata juga ya. Hahaha. Empat hari di Bandung, kami baru keluar sekali untuk makan bakso di hari Senin. Selain itu hanya ke rumah ipar ... plus Butet dan papanya yang hobi ke Alfamart! Saat ditawari ketemuan dengan mamah-mamah MGN di Kiara Artha Park Kamis kemarin, saya menyanggupinya. Toh anak-anak tak suka keluar pagi juga.  Terlambat Kami menyepakati bertemu jam 7 pagi. Setelah anak-anak berangkat sekolah, ceritanya. Saat mengecek jalur ke Kiara Artha, saya lihat untuk sampai jam 7 pagi, diperkirakan perlu 15 menitan perjalanan. Saya dapati bahwa jam buka taman itu mulai jam 7 pagi. Hmmm. Saya tak mau datang terlalu cepat. Tak mau menunggu di pinggir Jalan Kiara Condong ataupun Jalan Jakarta yang sibuknya luar biasa itu. Sempat berpikir untuk berjalan kaki saja. Cuma 3 km. Tapi urung, mengingat tak adanya trotoar di sepanjang jalur. Belum lagi memikirkan pol

Mencoba Whoosh

Image
Saat saya mengabari si Ucok bahwa kami akan bermalam di Jakarta sebelum lanjut ke Bandung, dia langsung request untuk mencoba Whoosh. Katanya, kalaupun ada yang memaksa menjemput ke Jakarta, dia akan tetap mau naik Whoosh. Sendirian sekalipun! Niat banget, kan!?  Tapi dia tak perlu khawatir, karena saya sendiri pun penasaran, ingin mencoba kereta cepat Jakarta-Bandung itu. Pembelian Tiket Kami sengaja tak memesan tiket dari awal. Kami lihat, frekuensi jadwal kereta yang cukup tinggi. Memang ada kekhawatiran karena perjalanan kami di hari Minggu. Sore menjelang malam, pula. Mungkin bersaing dengan orang-orang Bandung yang berakhir pekan di Jakarta. Namun kami memilih mengambil resiko itu. Tak apa mengambil kereta berikutnya—yang sudah kami perhitungkan masih ada beberapa. Ketimbang buru-buru dan tak tenang untuk menuju stasiun kereta cepat di Halim sana. Yang ternyata kemudian perjalanan lancar-lancar saja dari hotel kami di Senayan. Foto: website KCIC Kami mengikuti petunjuk menuju m

Mengunjungi Galeri Nasional Indonesia

Image
Sebelum melanjutkan perjalanan ke Bandung—ke rumah nenek Ucok dan Butet—kami menyempatkan mengunjungi Galeri Nasional Indonesia di Jl. Medan Merdeka Timur. Galnas kami pilih karena lokasinya yang tak jauh dan kemudahan aksesnya. Sebenarnya target pertama kami adalah Museum Nasional. Sayangnya masih tutup karena renovasi. Lalu Kota Tua terlalu jauh dan terlalu luas, seperti halnya Monumen Nasional yang sempat masuk dalam pertimbangan, untuk waktu kami yang terbatas ... dan kebiasaan kami menghabiskan waktu panjang saat mengunjungi museum . Registrasi Gratis Kami menggunakan taksi online untuk ke Galnas. Jalan lancar, tengah hari begitu. Hanya agak sulit mendapatkan mobilnya. Saya sempat membatalkan pesanan. Demikian juga saat pulangnya, yang juga lancar-lancar saja. Sopir mengantar kami sampai depan pintu masuk Galeri. Salah! Kami harus kembali lagi ke bagian depan untuk registrasi. Registrasi harus dilakukan bagi masing-masing pengunjung. Bisa dengan QR code yang ditempelkan di depan

Menonton Konser Hiromi

Image
Rabu  malam   10 Juli yang lalu, saya, Butet, dan papanya menonton konser pianis jazz Hiromi di Aix en Provence, kota yang terletak 150 km dari Cannes. Jauh amat? Ceritanya panjang ... Foto: Festival Aix Laufey yang Batal Mulanya kami berniat menonton konser Laufey di Jazz a Juan. Sudah 20++ tahun tinggal tak jauh-jauh dari Juan Les Pins, saya belum pernah sekalipun menonton pertunjukan jazz di festival ternama itu. Suami saya pernah sekali bersama teman-temannya. Saya? Jaga anak di rumah! Hahaha. Kalau akhirnya saya bisa pergi menonton--meskipun akhirnya batal--, itu karena Butet. Karena kami bisa pergi bertiga. Kami sengaja memilih penyanyi dan komposer favorit Butet itu. Dan kami sendiri baru benar-benar memperhatikan Laufey juga karena Butet! Foto: Facebook Jazz à Juan Kami lekas membeli tiket dan merencanakan perjalanan. Meski hanya di kota sebelah, waktu pertunjukan yang malam hari di musim panas, Juan Les Pins bukan tempat yang bisa dicapai dengan mudah. Sayangnya, awal Juni diu

Berbagai Koleksi Kami

Image
Tak terasa, sudah Juli saja. Entah mengapa, obrolan di dua komunitas menulis yang saya ikuti kok diawali dengan tema koleksi. Yang satu awalnya membicarakan tentang anak-anak dan bermain, satu lagi dari hasil undian tema tantangan bulanan! Sepertinya semesta mendukung untuk melanjutkan koleksi. Atau memulai? Heu, saya bukan mau cari legitimasi untuk membeli novel  Le Comte de Monte Cristo  lagi nih ya. Kebetulan kok ada versi sampul baru yang rilis dari Editions Pocket. Menyambut ditayangkannya adaptasi filmnya, sepertinya. Bikin mupeng! Koleksi Mamak 2F Saya memang suka sekali buku karya Alexandre Dumas itu. Kebetulan menemukan versi hard cover dua kali. Dari situ mulai ada niat mengoleksi. Belum terjadi sih. Cuma saya jadi bersemangat dan tidak menolak saat Butet minta dibelikan versi poche yang enak dibawa-bawa untuk persiapan Bac Français kemarin. Kalau baru 3 set buku, memang belum pantas disebut sebagai koleksi sih ya. Apalagi set ketiga yang dibeli untuk Butet tadi bisa dibac

Streaming Film Juni 2024

Image
Setelah Juni diwarnai dengan menonton film di bioskop seminggu sekali, Juli pun dimulai dengan menonton di bioskop. Saya dan Butet menonton Le Comte de Monte Cristo seusai bungsu saya itu ujian Bac lisan Bahasa Prancis. Langsung dari ujian ke bioskop! Kalau kami banyak menonton ke bioskop, salah satu alasannya adalah karena ujian Bac itu sendiri. Butet terlalu stres menghadapi ujian. Yang tentunya, itu menular juga pada mamaknya. Heu. Karenanya, sengaja saya tawari untuk keluar ganti suasana. Kebetulan pas ada film menarik juga sih. Selain menonton di bioskop, kami nonton bareng juga di rumah, di berbagai platform streaming . Nah, sebelum lewat minggu pertama Juli, saya ingin mencatat film apa saja yang kami tonton di rumah di bulan Juni. Juste La Fin du Monde Film Prancis  ini kami tonton di Arte Boutique dengan menyewa daring selama 48 jam. Film ini adalah adaptasi naskah teater dengan judul yang sama karya Jean-Luc Lagarce yang menjadi salah satu bahan ujian Bac Français  tahun 20