Streaming Film Juni 2024

Setelah Juni diwarnai dengan menonton film di bioskop seminggu sekali, Juli pun dimulai dengan menonton di bioskop. Saya dan Butet menonton Le Comte de Monte Cristo seusai bungsu saya itu ujian Bac lisan Bahasa Prancis. Langsung dari ujian ke bioskop!

Kalau kami banyak menonton ke bioskop, salah satu alasannya adalah karena ujian Bac itu sendiri. Butet terlalu stres menghadapi ujian. Yang tentunya, itu menular juga pada mamaknya. Heu. Karenanya, sengaja saya tawari untuk keluar ganti suasana. Kebetulan pas ada film menarik juga sih.

Selain menonton di bioskop, kami nonton bareng juga di rumah, di berbagai platform streaming. Nah, sebelum lewat minggu pertama Juli, saya ingin mencatat film apa saja yang kami tonton di rumah di bulan Juni.

Juste La Fin du Monde

Film Prancis ini kami tonton di Arte Boutique dengan menyewa daring selama 48 jam. Film ini adalah adaptasi naskah teater dengan judul yang sama karya Jean-Luc Lagarce yang menjadi salah satu bahan ujian Bac Français tahun 2024 ini.

Sempat kurang rela mengeluarkan dana untuk tematik kisah yang bisa mengarah ke hal yang tidak sesuai dengan prinsip hidup kami. Nama Xavier Dolan dengan film-filmnya belakangan juga tidak mendukung. Namun akhirnya saya tidak menyesal!

Menarik sekali mengikuti kebimbangan Louis untuk mengungkapkan alasan kepulangannya setelah sekian lama. Ikut tegang melihat maju-mundurnya komunikasi antar anggota keluarga yang tak ada ujung jelasnya. Kagum akan detil-detil gambar yang menguatkan karakter cerita.

Film berjudul internasional It's Only the End of the World ini meraih Grand Prix pada Festival de Cannes 2016. Memang Xavier Dolan tak diragukan lagi kapasitasnya. Apalagi didukung bintang-bintang film ternama. Butet terkagum melihat akting Marion Cotillard. Dan saya terharu melihat aksi Gaspard Ulliel yang sudah meninggalkan dunia.

Spiderman: Into the Spider-Verse

Tahun 2018, saat Into the Spider-Verse rilis, Butet belum tertarik. Spiderman, gitu lho! Namun sedikit demi sedikit dia penasaran. Katanya animasinya menarik. Seiring dengan makin mantapnya ketertarikannya pada dunia animasi juga tentunya ya.

Saat sekuelnya, Across the Spider-Verse rilis tahun 2023 lalu, Butet ingin menontonnya. Namun saat itu dia harus memilih, dan pilihannya jatuh ke Elementary, yang ternyata menurutnya sangat mengecewakan! 

Karenanya, saat melihat Into the Spider-Verse tersedia di Netlix France, kami masukkan film ini ke watchlist. Tadinya saya tak yakin akan bisa mengikutinya sampai akhir. Ternyata menarik juga!

Gaya animasinya langsung menyedot perhatian saya. Menonton film ini seperti menonton komik yang bergerak saja. Tak hanya gambar karakter dan latarnya yang menjaga gaya kartun dan tidak mencari pendekatan ke bentuk asli, tapi juga berbagai onomatope yang dituliskan layaknya dalam komik biasa. 

Setelah menonton, saya ketularan kepenasaran Butet, ingin tahu kelanjutan kisah Miles Morales di Across Spider-Verse. Ingin tahu, apakah masih bakal ada Spiderman lain dari dimensi lain lagi. 

Trigger Warning

Film ini kami tonton tanggal 30. Tepat sehari sebelum Butet ujian lisan. Sebelumnya saya sudah menawari berbagai film untuk ditonton bersama. Karena Butet menolak, saya mau menonton sendiri saja. Eh, ternyata Butet ikut menonton ... yang kemudian berakhir dengan ngomel-ngomel! Hahaha.

Saya memilih film ini karena Mouly Surya, tentunya! Cukup puas dengan film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak yang saya tonton bersama suami di Quinzaine de Réalisateurs (sekarang menjadi Quinzaine de Cineaste) pada tahun 2017, saya bangga melihat Mouly menembus Hollywood. Saat kami hendak menontonnya, Trigger Warning menduduki peringkat pertama di Netflix France!

Mungkin harapan saya terlalu tinggi. Filmnya menurut kami jelek sekali!

Kualitas gambar di adegan awal seakan memberi clue. Diikuti cerita yang berjalan dengan tidak jelas. Alur terpotong-potong. Detil-detilnya tidak logis. Membuat keseluruhan kisah film sangat sulit untuk dipercaya. 

Meski sambil ngomel-ngomel, kami menonton sampai akhir. Banyak potongan adegan dengan pengambilan gambar yang menarik. Namun secara keseluruhan Butet menyimpulkan bahwa kami sudah membuang waktu percuma. Mendingan belajar saja, katanya! Hahaha.

Yah, paling tidak sesudah itu anaknya jadi refreshing sedikit. Kami berbincang panjang setelah menonton. Mencari informasi di internet (ternyata banyak yang nggak suka film ini). Terutama tentang kebingungan kami akan karakter Mike dengan panggilan Mikey yang berbeda dengan karakter Mickey! Kayak nggak ada nama lain aja ya!? 

Rasanya sayang sekali menghamburkan kemampuan Mouly Surya dalam film yang pas untuk mendefinisikan kategori B movie. Namun memang baru Marlina saja yang sudah saya tonton dari karya-karya Mouly sebelumnya. Dan perlu dicatat bahwa kami sendiri juga bukan penggemar genre action ya. Jadi kalau penasaran, tonton saja sendiri!

Pengisi Liburan

Menonton film memang jadi salah satu media refreshing favorit kami. Entah di bioskop sekalian ngadem di udara yang sudah mulai panas ini, atau melalui streaming sambil santai mager di rumah saja. 

Film juga jadi salah satu aktivitas pengisi liburan yang menyenangkan. Meski tak semua film pada akhirnya kami sukai, paling tidak kami jadi punya bahan diskusi! Hahaha.


Comments

Popular posts from this blog

Menyusun Tagihan

Blogger Curcoler? Yes!

Menengok Ketentuan Pemberian Nama Anak di Prancis